Berita Viral
Alasan Sebenarnya Ikan Oarfish Muncul ke Permukaan, Tanda Bencana? Ahli Ungkap Alasan Jepang Percaya
Kemunculan oarfish yang kerap dikaitkan sebagai tanda akan datangnya bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami membuat masyarakat panik.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial pembahasan tentang ikan oar atau oarfish jadi tanda datangnya bencana.
Belakangan itu dipicu video yang merekam kemunculan oarfish di Taiwan.
Kemunculan oarfish yang kerap dikaitkan sebagai tanda akan datangnya bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami membuat masyarakat panik.
Terutama bagi mereka yang hidup di lingkungan tak jauh dari lokasi penemuan.
Tapi, apa alasan sebenarnya Ikan Oarfish mendadak muncul ke permukaan laut?
Baru-baru ini, masyarakat cemas karena oarfish ditemukan di sekitar perairan Taiwan, seperti dalam sebuah unggahan Twitter, Rabu (26/7/2023).
"Ikan oarfish itu hidupnya di kedalaman 1 km di bawah laut kalo dia naik ke permukaan berarti pertanda akan bencana alam soalnya dia jarang naik ke permukaan," narasi dalam unggahan, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
Dalam video yang direkam penyelam di laut Taiwan memperlihatkan ikan oarfish dengan panjang lebih dari 6 kaki yang berenang menuju permukaan.
Ikan Oarfish itu memiliki luka yang mirip bekas gigitan di badannya.
"Saya sedang menyelam bersama kelompok dan kami langsung mengenali ikan gempa. Itu adalah pertemuan yang sangat istimewa, karena saya belum pernah melihatnya di kehidupan nyata sebelumnya," kata Wang Cheng-Ru, instruktur selam yang merekam ikan Oarfish, mengutip dari TribunnewsSultra.
Baca juga: Penjelasan BMKG dan BRIN soal Viralnya Ikan Oarfish yang Diduga Tanda Bencana: Bisa Jadi Dinamika
Wang Cheng-Ru yakin lubang di tubuh ikan Oarfish mungkin berasal dari serangan hiu.
"Saya harap ini bukan pertanda buruk," katanya, dikutip dari ABC7 News.
Terkait hal ini, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono membantahnya.
Menurutnya, hingga saat ini, belum ada bukti empiris yang menunjukkan bahwa kemunculan oarfish ke permukaan laut pertanda akan ada gempa bumi maupun tsunami.
"Belum ada bukti empiris tentang hal itu. Kemunculannya bisa jadi karena dinamika oseanografi, sakit, atau tua," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/7/2023).
Baca juga: Usai Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5,7, Terjadi Empat Kali Gempa Susulan
Terpisah, Peneliti Pusat Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Selvia Oktaviyani mengatakan, salah satu dugaan penyebab ikan ini muncul lantaran terdorong badai atau terbawa arus yang kuat.
"Belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa keberadaannya memang berkaitan dengan bencana alam," terang dia.
Sementara itu, anggapan bahwa kemunculan oarfish karena keinginan untuk membunuh dirinya sendiri, juga belum dapat dipastikan.
Kemungkinan, menurut Selvia, anggapan tersebut timbul karena sejauh ini oarfish yang muncul ke permukaan selalu dalam keadaan mati.
"Yang pasti sejauh ini belum ada kepastian kenapa bisa muncul oarfish," ungkapnya.
Senada, Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Mohammad Mukhlis Kamal menerangkan, belum ada kesimpulan yang menyatakan hubungan oarfish dan bencana yang akan datang.
Namun, Mukhlis menyampaikan, para ilmuwan Jepang percaya bahwa oarfish dapat menjadi petunjuk terjadinya gempa bumi di suatu wilayah.
Pasalnya, menurut Kiyoshi Wadatsumi, salah seorang ilmuwan Jepang, hewan di perairan dalam diduga dapat mendeteksi atau lebih sensitif terhadap pergerakan atau pergeseran kerak bumi.
"Mereka lebih sensitif dibandingkan dengan yang hidup di permukaan," tutur Mukhlis kepada Kompas.com, Kamis.
Adapun umumnya, spesies oarfish yang ditemukan di Jepang merupakan Regalecus russelii.
"Spesies ini sudah melegenda dan menjadi bagian rakyat Jepang, yang sepanjang waktu harus hidup berdamai dengan gempa bumi," kata dia.
Fakta Tentang Oarfish
Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Dr Mohammad Mukhlis Kamal mengatakan, oarfish adalah ikan laut dalam yang sangat jarang muncul ke permukaan.
Ikan ini merupakan ikan bertulang sejati atau bony fishes, dan disebut sebagai ikan bertulang sejati terpanjang di dunia.
"Yang pernah terdampar di Pantai California, panjangnya hingga 4,3 meter," ujar Mukhlis.
Meski demikian, ukuran maksimum oarfish dapat mencapai 17 meter dengan berat mencapai 600 kg untuk jenis giant oarfish atau Regalecus glesne.
Lebih lanjut Mukhlis menyampaikan, oarfish merupakan pemakan plankton yang tidak agresif dan tidak berbahaya.
Baca juga: Cerita Warga yang Panik Saat Rasakan Gempa di Pacitan: Lindungi Kami Ya Allah
Ciri lain dari makhluk laut dalam ini, antara lain tidak memiliki sisik dan memproduksi lendir gelatin yang banyak atau tebal.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com (12/12/2019), ada tiga jenis oarfish yang dibedakan berdasarkan habitat dan karakteristiknya:
- Regalecus glesne, habitat penyebarannya luas.
- Regalecus russelii, habitat penyebarannya di Samudera Pasifik (Jepang, AS, Meksiko), di Samudera Hindia.
- Agrostichthys parkeri, habitat penyebarannya di selatan Australia, New Zealand, dan Argentina.
Baca juga: Tangani Dampak Gempa Bantul, Gubernur Khofifah Kirim Bantuan Kedaruratan Bencana ke Pacitan
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
ikan oar
oarfish jadi tanda datangnya bencana
kemunculan oarfish di Taiwan
gempa bumi
tsunami
oarfish
Ikan Oarfish
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
viral di media sosial
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sempat Nginap 3 Hari di Rumah Lansia, Wanita ini Keluar Malah Gondol Perhiasan Senilai Rp 369 Juta |
![]() |
---|
Warga Bawa Jenazah Kakaknya Pakai Motor Tembus Hutan, Desa Tak Punya Fasilitas Kesehatan Memadai |
![]() |
---|
Wanita Baru Sadar Mobilnya Mendadak Hilang Bersamaan dengan Teman Prianya di Rumah |
![]() |
---|
Baru Usia 3 Tahun Moana sudah Jadi Juragan Kos 8 Kamar, Ria Ricis Serah Terima |
![]() |
---|
Pasien BPJS Disuruh Dokter Bayar Rp 8 Juta untuk Beli Alat Operasi, Anak Tetap Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.