Berita Viral
Anak Kecil Syok Lihat Koper Isi Manusia di Sungai, Ternyata Jasad Miliader Kripto, Hilang Sejak 2019
Segerombolan anak kecil syok lihat koper isi manusia di tepi sungai. Kasus pembunuhan miliader kripto itu pun langsung diselidiki.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Segerombolan anak kecil syok lihat koper isi manusia di tepi sungai.
Yang mengejutkan lagi adalah jasad yang ditemukan anak kecil itu ternyata seorang miliader kripto.
Kasus pembunuhan miliader kripto itu pun langsung diselidiki.
Apalagi ia juga dimutilasi.
Miliader kripto itu berama Fernando Perez Algaba.
Fernando Perez Algaba adalah influencer cryptocurrency atau kripto terkemuka dari Argentina.
Jasadnya ditemukan pada hari Rabu (26/7/2023) lalu.
Dilansir dari IndiaTimes pada (Sabtu, 29/7/2023), kepolisian setempat melaporkan penemuan koper berdarah di dekat sungai di Buenos Aires, Argentina.
Dalam laporan New York Post, anak kecillah yang menemukan sebuah koper merah berisi jenazah Fernando Perez Algaba.
Mereka saat itu sedang bermain di tepi sungai.
Baca juga: Kejamnya Anak Durhaka, Tega Bunuh Ibu dan Taruh Jenazahnya di Dalam Kulkas, Terbongkar karena 1 Hal
Fernando Perez Algaba pada awalnya dikabarkan hilang sejak 19 Juli lalu, mengutip dari TribunStyle.
New York Post dalam artikelnya menyebutkan bahwa orang tua Fernando Perez Algaba merasa syok setelah jasad anaknya ditemukan dalam keadaan terpotong dan dimasukkan ke dalam koper.
Orangtua dari anak-anak yang menemukan jasad itu menyebut bahwa mereka melihat kaki dan lengan yang terpotong.
Selanjutnya, salah satu lengan lainnya ditemukan di sungai terdekat.
Setelah beberapa hari pencarian, akhirnya polisi menemukan kepala dan badan dari Fernando Perez Algaba.
Tak main-main, tim forensik setempat juga mengomentari sistem amputasi tubuh Fernando Perez Algaba yang terlalu bersih.
Baca juga: Drama Pria Bunuh Istri Selingkuh Skenario Jatuh dari Motor, Kepancing Selingkuh, Simak Kronologi
Kini mereka bisa menyimpulkan bahwa tubuh Fernando Perez Algaba kemungkinan dipotong oleh orang yang profesional.
Setelah menemukan jenazahnya, polisi mengirimkan jenazah Algaba untuk diotopsi.
Laporan selanjutnya menunjukkan bahwa Fernando Perez Algaba telah ditembak dengan pistol tiga kali sebelum dipotong-potong.
Identifikasi Algaba terkuak dari sidik jari dan tato khas pada bagian tubuh yang ditemukan.
Dalam laporan Marca, miliarder Algaba ini sebelumnya sempat tinggal di Miami, Amerika Serikat.
Hingga akhirnya pindah ke Barcelona.
Sebelum meninggal, Algaba disebut ingin mampir di Argentina selama seminggu sebelum akhirnya insiden dugaan pembunuhannya dilaporkan.
Algaba sendiri dikenal sebagai pengusaha kaya raya dari kripto.
Selain itu, Alagaba juga memiliki usaha persewaan kendaraan mewah.
Baca juga: Ketakutan Usai Bunuh Anak, Ayah di Kediri Tulis Surat Wasiat, Akui Sakit Hati tapi Setubuhi Korban
Gaya hidupnya yang mewah terdokumentasi dengan baik di Instagram, di mana ia memiliki hampir satu juta followers.
Laporan terbaru menyebut polisi telah menangkap satu orang dan saat ini sedang menyelidiki untuk menentukan motif di balik kejahatan tersebut.
Polisi hingga kini masih belum bisa mengkonfirmasi alasan pasti pembunuhan Algaba.
Ada kemungkinan bahwa pembunuhan Algaba terkait dengan banyaknya hutang yang dimiliki korban.
Miliader Akhiri Hidup
Di tahun 2020 lalu, mantan Liz Hurley di Hollywood, Steve Bing, 55, meninggal dunia dari apartemennya di lantai 27 LA setelah ia menjadi 'depresi tentang kurangnya kontak manusia selama karantina coronavirus'
Steve Bing, pembuat film dan dermawan serta ayah dari putra Elizabeth Hurley, Damian, telah meninggal pada usia 55 tahun.
Bing, yang karirnya dalam memproduksi film dimulai ketika ia mewarisi $ 600 juta dari kakek taipan real estatnya, dilaporkan telah bunuh diri.
Pada saat kematiannya, kekayaan bersihnya diperkirakan $ 590 juta.
Baca juga: FAKTA Pria Madura Pergi Melayat Pulangnya Jadi Jasad, Dibunuh Anak Warga yang Wafat: Dituduh Santet
Rincian tentang kematiannya pertama kali diungkapkan oleh TMZ pada hari Senin.
Produser dan sutradara itu meninggal setelah melompat dari lantai 27 gedung lingkungan Studio City di mana dia tinggal.
Sumber mengatakan kepada situs itu bahwa dia telah 'tertekan' karena diisolasi selama virus corona, tetapi tidak jelas apakah itu ada hubungannya dengan bunuh diri.
Kekayaan Bing datang dari kakeknya, Leo, yang membangun rumah-rumah apartemen mewah di New York pada tahun 1920-an.
Ayahnya, Dr Peter Bing, bekerja pada masalah kesehatan publik untuk Gedung Putih Johnson sebelum pindah ke Los Angeles, di mana ia menghadiri bisnis keluarga.
Keluarga itu muncul dalam daftar Forbes dari 400 orang Amerika terkaya.
California dipenuhi dengan bukti kemurahan hati keluarga itu, mulai dari Teater Seni S. County Los Angeles di Museum Seni Los Angeles hingga serangkaian program di Universitas Stanford, tempat Peter Bing dulunya adalah ketua dewan pengawas.
Meskipun memiliki warisan yang sangat besar, Bing tidak dikenal masyarakat umum sampai hubungannya dengan Hurley.
Sebelum dia menyelesaikan sekolah menengah di Harvard-Westlake School, Bing telah menulis skenario film pertamanya, 'Missing in Action,' dengan penulis komedi situasi veteran Arthur Silver.
Itu dibuat menjadi film Chuck Norris dan menelurkan sekuel.
Dia mewarisi kekayaannya pada hari ulang tahunnya yang ke-18, dan keluar dari Stanford di tahun pertamanya untuk melanjutkan pembuatan film.
Pada awal 1990-an ia dilaporkan masuk ke Hotel Bel-Air selama satu malam, dan kemudian tinggal di sana selama sembilan tahun.
Bing tidak menonjolkan diri, tetapi dipaksa menjadi sorotan oleh hubungannya tahun 2000-2001 dengan Hurley.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
anak kecil syok lihat koper isi manusia
Kasus pembunuhan miliader kripto
Fernando Perez Algaba
mutilasi
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sosok Kolonel CHK Fredy Ferdian, Hakim Vonis Mati Kopda Bazarsah yang Tembak 3 Polisi di Lampung |
![]() |
---|
Alasan Dahlan Tiap Hari Bersihkan Jalan Tanpa Dibayar, Pernah Tak Bisa Jalan Normal |
![]() |
---|
Sosok 5 Jurnalis Al Jazeera Dibunuh Israel saat Berada di Tenda Pers Gaza, MUI Mengecam Keras |
![]() |
---|
Anyndha Tri Rahmawati, Anak Penjual Soto Diterima Kuliah di UGM karena Buat Pembasmi Rayap |
![]() |
---|
4 Kasus Temuan Belatung dalam Menu Makan Bergizi Gratis, Pernah Terjadi di Tuban, Wali Murid Kecewa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.