Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Suami Tega Bunuh Istri yang Sedang Sakit Parah, Ngakunya karena Cinta, Anak Senang saat Ayah Bebas

Inilah kisah seorang pria yang tega membunuh istrinya. Pria itu mengaku membunuh istri karena rasa cinta.

Editor: Januar
ladbible.com
Kisah pria membunuh istrinya yang sakit parah, sebut melakukannya atas kemauan sang istri 

TRIBUNJATIM.COM- Inilah kisah seorang pria yang tega membunuh istrinya.

Pria itu mengaku membunuh istri karena rasa cinta.

Anehnya, sang anak justru girang saat ayahnya dibebaskan.

Dilansir dari TribunStyle, kisah seorang pria yang tega membunuh istrinya yang sakit parah.

Bukan karena lelah, namun pria tersebut berdalih jika menghabisi nyawa sang istri sebagai tanda cintanya.

Namun yang mengejutkan, pria itu mengaku nekat membunuh lantaran permintaan dari istrinya sendiri.

Sehingga, dia menyatakan bahwa kematian istrinya adalah bunuh diri yang dibantu.

Baca juga: Kelanjutan Kasus Pembunuhan Ibu & Anak di Subang, Ada yang Panik Rahasia Dikuak: Kayaknya Tahu

Seperti apa kisah lengkapnya?


Pensiunan penambang asal Inggris, David Hunter, telah bebas dari penjara setelah membunuh istrinya yang sakit parah.

Sudah dua tahun sejak Hunter masuk penjara setelah hakim menjatuhkan hukuman pembunuhan.


Meski begitu, Hunter mengklaim istrinya 'memohon padanya' untuk dibunuh.

Kejadian itu terjadi di rumah mereka di pulau Yunani pada Desember 2021 lalu.

Hunter mengaku mencekik Janice, istrinya yang berusia 52 tahun.

Saat itu, sang istri yang menderita kanker darah.

Seorang hakim di Pengadilan Distrik Paphos menjatuhkan hukuman penjara dua tahun kepada mantan tukang batu bara itu.


Kemudian Hunter dibebaskan karena telah menghabiskan 19 bulan dalam tahanan.

Hunter diliputi emosi ketika berbicara kepada wartawan di luar tentang perasaannya.


“Saya tidak bisa menggambarkannya. Saya minta maaf. Saya berharap bisa menemukan kata-kata untuk menggambarkannya tapi saya tidak bisa,” katanya.

“Ketika Anda berada di bawah tekanan selama dua tahun, tidak tahu ke mana arahnya.” tambah Hunter.

Putrinya Lesley Cawthorne ikut buka suara.

“Berbicara dengan ayah saya adalah hal yang paling menakjubkan.

Saya merasa seperti hati saya telah disatukan kembali.” ujar Cawthorne.


Cawthorne kemudian berterima kasih kepada mereka yang telah mendukung ayahnya.

Pengacara Hunter mengatakan bahwa ini adalah hasil yang baik.

"Ini adalah kasus yang tragis dan sulit bagi semua yang terlibat.

Akan tetapi, keputusan hari ini adalah keputusan yang tepat dan memungkinkan David Hunter dan keluarganya berduka bersama," katanya.

Pengadilan sebelumnya memutuskan Hunter tidak bersalah atas pembunuhan berencana.

Selama penyelidikan, pengacaranya, Ritsa Pekri, mengatakan motifnya melakukan pembunuhan adalah untuk membebaskan istrinya dari semua yang dia alami karena kondisi kesehatannya' dan itu adalah 'keinginannya' untuk mati.


Dia menambahkan bahwa Hunter 'hanya memiliki perasaan cinta padanya'.

Hunter menangis dan mengklaim dia tidak pernah berniat mengambil nyawa istrinya kecuali sang istri yang memintanya untuk melakukannya.

Namun, dia hanya menuruti permintaannya meski dengan menangis histeris.

Setelah hukuman tersebut, David Hunter tidak akan pindah dari Cyrus bahkan setelah kematian istrinya.

"Saya ingin tinggal di Siprus," katanya.

“Ini adalah negara tempat kami memilih untuk pindah dan saya ingin dekat dengannya.” terang Hunter.


Kunjungi Makam Istrinya

Usai dibebaskan, Hunter mengunjungi kuburan sang istri.

Pengadilan mendengar bagaimana Janice memohon kepada David untuk membunuhnya karena dia menderita kanker darah stadium akhir.

Pria berusia 76 tahun itu mengunjungi makam istrinya pada pagi hari setelah dibebaskan dari penjara.

Sambil membawa buket bunga berwarna pink, ungu dan kuning, duda itu langsung berlutut di dekat kuburan dan tampak diam gemetaran.

Kisah serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Seorang suami tega berbuat jahat kepada istri dan anaknya.

Dia membakar istri dan anaknya.

Muncul dugaan, perbuatan itu sudah direncanakannya sebelumnya.


Dilansri dari Tribunnews, kasus suami bakar istri dan dua anaknya di Cakung, Jakarta Timur dilatarbelakangi rasa cemburu.

Pelaku berinisal US, tega membakar istrinya berinisial WR dan dua anaknya, K serta N di unit kontrakan yang mereka tinggali, Rabu (28/6/2023) malam.

Polisi mengatakan aksi yang dilakukan US terhadan istri dan anaknya sudah direncanakan.


Pelaku diketahui sengaja menyiapkan botol berisi bensin serta korek api sebelum WR datang ke rumah.

Saat itu, pelaku menunggu WR pulang membeli lauk pauk dari warung di sekitar rumah kontrakan mereka.


"Ketika pulang ke kontrakan pelaku sudah menyiapkan bensin yang ditaruh di botol. Memang dia sudah ada niat, dari awal ada niat," kata Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur, Iptu Sri Yatmini, Minggu (2/7/2023).

Berdasar hasil penyidikan sementara jajaran Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur motif US membakar istri dan anaknya karena cemburu terhadap WR.

US sendiri mengalami luka bakar karena usai membakar istri dan dua anaknya, pelaku menyiramkan bensin dan menyulut api pada tubuhnya sendiri di dalam unit kontrakan lokasi kejadian.

Nyawa keempatnya dapat terselamatkan berkat upaya pemadaman dilakukan warga sekitar dan jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.


"Tersangka enggak begitu parah lukanya, luka di perut, tangan, dan selangkangan. Tersangka sudah ditahan, namun karena terluka kita sementara ditempatkan di RS Polri Kramat Jati," ujar Sri.


Sementara WR dan seorang anaknya kini harus menjalani perawatan intensif di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, dan satu anak lain dirawat di RS Islam Sukapura, Jakarta Utara.

Ketiganya mengalami luka bakar sekitar 55 persen, sehingga jajaran Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur masih menunggu kondisi korban membaik untuk dapat dimintai keterangan.


"Korban sebenarnya anaknya ada tiga, tapi yang paling kecil saat kejadian tidak berada di lokasi. Kasusnya sekarang sudah naik dari penyelidikan ke penyidikan, tersangka sudah ditahan," tuturnya.

Sebelumnya, WR beserta kedua anaknya menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dilakukan US pada unit kontrakan di Kecamatan Cakung, Rabu (28/6/2023) malam.

Kejadian bermula ketika WR yang baru saja pulang dari membeli lauk makan terlibat cekcok dengan US di unit kontrakan, hingga akhirnya US menyiram bensin dan menyulut api pada tubuh ketiga korban.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved