Petaka Momen Upacara Sedekah Laut di Trenggalek, Kapal Bawa Tumpeng Terbalik, 3 ABK Tercebur: Tolong

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Satu kapal nelayan Pantai Konang, Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek terbalik, Rabu (9/8/2023).

Kapal tersebut merupakan satu dari lima kapal yang mengantar tumpeng dan kepala sapi dalam upacara sedekah laut warga dan nelayan Pantai Konang.

Dikonfirmasi, Kapolsek Panggul AKP Sudaroini membenarkan adanya insiden kapal nelayan terbalik yang membawa tiga anak buah kapal (ABK) tersebut.

Menurut Sudaroini, ada dua kapal utama dalam upacara labuh laut tersebut. Masing-masing kapal membawa tumpeng dan kepala sapi.

"Dua kapal tersebut berhasil melewati ombak saat menuju ke tengah laut," kata Sudaroini, Rabu (9/8/2023).

Baca juga: ASN Trenggalek Diimbau Tak Gunakan LPG 3 Kilogram, Pembeli Bakal Diwajibkan Bawa KTP

Selain dua kapal tersebut ada satu kapal pengiring yang juga berhasil menembus ombak hingga ke tengah laut. 

Lalu kapal ketiga tidak jadi ke tengah laut, sedangkan kapal terakhir terbalik karena tingginya gelombang laut.

"Tiga awak kapal tercebur ke laut, tapi mereka langsung berenang mendekati kapal yang terbalik tadi agar tidak tenggelam," lanjutnya.

Setelah itu satu awak diantaranya berdiri di atas kapal yang terbalik untuk meminta pertolongan dengan melambaikan tangan.

Warga yang berada di bibir pantai sempat berenang dari bibir pantai sambil mengeler tali menuju kapal tersebut namun ternyata tidak bisa mencapai lokasi kapal yang terbalik. 

Warga lalu mencoba cara lain dengan menggunakan satu kapal pengiring yang sebelumnya gagal menembus ombak untuk melakukan evakuasi baik awak kapal maupun kapal yang terbalik.

Baca juga: Habis Keluar dari Karaoke, Pria Trenggalek Tetiba Dikeroyok 2 Pria Tak Dikenal, Ending Dibawa ke RS

Evakuasi kedua, warga membawa dua gulungan tali tambang. Mereka berhasil menuju titik kapal yang terbalik. 

"Proses evakuasi berjalan selama 30 menit dan Alhamdulillah ketiga awak yang ada di perahu bisa terselamatkan berkat semua warga nelayan," jelasnya. 

Ke depan, Sudaroini mengimbau agar warga nelayan lebih berhati-hati saat melaut baik saat mencari ikan, upacara adat, maupun keperluan lainnya.