Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jawa Timur

Kapolda Jatim Acungi Jempol Bupati Gresik Bangun 7 Pos Palang Perlintasan KA

Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto mengapresiasi langkah Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani membangun tujuh pos palang perlintasan sebidang.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Taufiqur Rohman
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Saat Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto bersama Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani meresmikan satu dari tujuh pos palang pintu sebidang di Dusun Jambu, Desa Semampir, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, pada Jumat (11/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto mengapresiasi langkah Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani membangun tujuh pos palang perlintasan sebidang di sejumlah kawasan perlintasan kereta api (KA) Kabupaten Gresik, selama kurun waktu setahun.

Apresiasi tersebut ditunjukkan oleh Irjen Pol Toni Harmanto saat menghadiri peresmian satu dari tujuh pos palang pintu sebidang di Dusun Jambu, Desa Semampir, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, pada Jumat (11/8/2023).

Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, langkah yang dilakukan oleh Gus Yani sebagai salah seorang kepala daerah di Jatim, dianggap tepat guna menekan angka kecelakaan lalu lintas akibat perlintasan sebidang tanpa palang pintu.

Langkah ini, perlu adanya upaya bersama dengan Pemda-Pemda yang memiliki kasuistik tinggi adanya kecelakaan lalu lintas akibat perlintasan KA sebidang tanpa palang pintu.

Berdasarkan catatannya, dari 907 perlintasan sebidang se-Jatim, terdapat 748 belum berpalang dan belum terdapat petugas penjaganya.

Kemudian, lanjut Toni, dari 20 kabupaten atau kota yang terlewati rel perlintasan lintasan sebidang, hanya 14 kabupaten atau kota sudah menganggarkan untuk pembangunan lintasan sebidang. Sedangkan, enam kabupaten sisanya belum menganggarkan untuk pembangunan.

"Saya berharap ini menjadi momentum bagi Bupati atau Walikota yang lain. Karena FGD sudah dilaksanakan di akhir tahun lalu atau awal januari di tahun ini, dengan melihat ratusan korban jiwa meninggal dunia, luka berat dan luka materi," ujarnya pada awak media di lokasi.

Jika menilik angka kecelakaan lalu lintas akibat perlintasan KA sebidang tanpa palang pintu, pada kurun waktu dua tahun kebelakang.

Toni merinci, tahun 2021 terdapat 144 kejadian, luka berat 17 orang, luka ringan 24 orang, dan meninggal dunia 36 orang.

Kemudian, pada tahun 2022 terdapat 175 kejadian, luka berat 50 orang, luka ringan 70 orang, dan meninggal dunia 105 orang.

Sedangkan mulai bulan Januari 2023 sampai bulan Agustus, terdapat 31 kejadian, luka berat 16, orang, luka ringan 5 orang, dan meninggal dunia 29 orang.

"Kita tidak ingin ada lagi ratusan korban jiwa melayang dengan sia-sia karena ketidakpedulian pejabat publik yang harusnya peduli kepada keselamatan warganya," pungkasnya.

Selain tujuh pos palang perlintasan yang dibangun pada tahun ini. Pemkab Gresik direncanakan bakal membangun dua pos palang pintu kembali pada tahun depan.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani berharap, pembangunan tujuh pos palang perlintasan KA di sejumlah titik Kabupaten Gresik, dapat bermanfaat bagi masyarakat, guna menekan angka kejadian kecelakaan lalu lintas.

"Pemasangan palang pintu ini sudah diinisiasi sejak tahun 2022, serta sudah dilakukan kajian seluruh lintasan rel kereta api."

"Dan tidak hanya memasang palang pintu tetapi pos penjaga serta memberikan penjagaan yang mempekerjakan anak anak dari lingkungan sekitar," ujar Gus Yani pada awak media.

Sebelumnya diberitakan, dikutip dari Kompas.com, sebuah mobil Daihatsu Luxio tertabrak kereta api (KA) di perlintasan tanpa palang pintu di jalan Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Sabtu (29/7/2023).

Mobil Daihatsu Luxio yang tertabrak tersebut berpenumpang delapan orang dan enam di antaranya meninggal dunia di lokasi kejadian

Sementara dua penumpang lainnya mengalami luka berat dan mendapatkan perawatan intensif di RSUD Jombang.

Identitas korban yang meninggal dunia akibat peristiwa itu, salah satunya adalah Wahyu Kuspoyo (42), warga Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.

Empat korban yang meninggal dunia lainnya yang juga berasal dari alamat yang sama, yaitu Sutria Mingsih (38), Sumiyowati (60), Alinsya Mareta Mingkana (16), dan Arimbi (11).

Satu korban meninggal dunia lainnya bernama Adelia (19), berasal dari Desa Kedungpadang, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk.

Sementara itu, untuk penumpang yang dirawat di rumah sakit akibat luka berat, ada Fikri (22), mahasiswa asal Dusun Bangi, Desa Woromarto, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, dan Az Zahra Rohima Khoirunnisa (13), warga Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.

Peristiwa tertabraknya mobil Daihatsu Luxio dengan nomor polisi L 1009 XD oleh kereta api terjadi pada Sabtu (29/7/2023) sekitar pukul 23.14 WIB.

Kanit Laka Lantas Polres Jombang Ipda Anang Setyanto mengatakan, kronologi berawal saat mobil yang ditumpangi oleh rombongan dari Bulongbendo, Kabupaten Sidoarjo melaju dari arah utara lalu melintasi rel kereta api tak berpalang pintu di jalan Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kabupaten Jombang.

Pada saat itu, kondisi jalanan gelap dan pengemudi tidak menyadari bahwa ada kereta api yang melintas.

Saat mobil menyeberangi pelintasan kereta, Kereta Api Dhoho relasi Surabaya-Kertosono dari arah timur melintas.

Akibatnya mobil dan kereta api mengalami benturan yang kencang, kemudian mobil terseret sejauh 100 meter.

Anang menyampaikan, penumpang mobil diduga masih satu keluarga.

"Rombongan diperkirakan adalah satu keluarga itu perjalan dari arah utara ke selatan," kata Anang dikutip dari Kompas TV, Minggu (30/7/2023).

Ikuti berita seputar Jawa Timur

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved