Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Badan Geologi Modernisasi Peralatan Gunung Raung di Bondowoso, Bangun Bunker Beton: Peringatan Dini

Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan modernisasi peralatan pengamantan Gunung Raung.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA
POS PENGAMATAN - Suasana Pos Pengamatan di Stasiun Mlaten, Dusun Jampit, Kecamatan Sempol Ijen pada 18 November 2025. 
Ringkasan Berita:

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan modernisasi peralatan pengamantan Gunung Raung.

Modernisasi yang di Bondowoso rencananya akan dilakukan di Stasiun Mlaten, Dusun Jampit, Kecamatan Sempol Ijen, dan Dusun Karang Lumbung, Desa Tegaljati, Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso.

Untuk itulah, kini Badan Geologi tengah melakukan survey lokasi untuk persiapan modernisasi peralatan ke beberapa stasiun pengamatan di Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi.

Baca juga: Miris, Santriwati Temukan 36 Partikel Mikroplastik dalam 1 Liter Air Hujan di Bondowoso

Peningkatan Presisi dan Keamanan Peralatan

Agung Tri Subekti, Ketua Pos Pengamatan Gunung Raung, menerangkan modernisasi yang dilakukan bukan berarti merubah peralatan. Namun melengkapi dan menyempurnakan peralatan yang ada.

Seperti  peralatan pengamatan juga akan diletakan di dalam bunker beton, dengan pengamanan pagar. Selain itu, juga akan dibangun tower radio.

"Akan dibuatkan bunker beton biar lebih aman dari cuaca dan gangguan orang yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Ia menerangkan, modernisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemantauan Gunung Raung. Sehingga, proses pengamatan pergerakan magma ke permukaan bisa semakin detail, data lebih lengkap, serta perkiraan sumber gempa di bawah permukaan lebih presisi.

Ini bisa memberikan peluang kepada ahli vukanologi untuk mempelajari perubahan fisis pada tubuh gunung api sebelum terjadi erupsi.

"Ini berpeluang untuk memberikan peringatan dini," terangnya.

Rerata pos pengamatan Gunung Raung di 2 titik tersebut memiliki jarak 7 KM.

Tri Agung mejelaskan sampai saat ini Gunung Raung tetap berada pada status level II. Pihaknya mengimbau masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km.

Baca juga: Heboh Status WA Minta Tolong, Pencari Burung Dikabarkan Jatuh di Gunung Malang Bondowoso, Jemput

"Jangan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah," ujarnya.

Pada bulan Juni 2025 kemarin, selama delapan hari terakhir Gunung Raung, Jawa Timur, terus mengalami erupsi.

Ketinggian kolom abu berkisar antara 400 m, 600 meter, hingga 750 meter sejak 5 Juni 2025 lalu. Tertinggi terjadi pada Kamis 12 Juni 2025, sekitar pukul 04.41 WIB yakni tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved