Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemprov Jatim

Khofifah Minta Pramuka Tak Dijadikan Alat Politik, Ajak Generasi Muda Terapkan Nilai Pancasila

Di tahun politik, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mewanti seluruh anggota Pramuka agar Pramuka secara institusional tidak dibawa ke ranah

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Fatimatuz Zahroh
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menjadi pembina apel besar Peringatan Hari Pramuka ke-62 yang digelar di Halaman Gedung Negara Grahadi, Senin (14/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Di tahun politik, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mewanti seluruh anggota Pramuka agar Pramuka secara institusional tidak dibawa ke ranah politik praktis. 

Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembina apel besar Peringatan Hari Pramuka ke-62 yang digelar di Halaman Gedung Negara Grahadi, Senin (14/8/2023).  

“Jadi secara inisional jangan dibawa ke ranah politik. Begitu kuat peranan Pramuka yang dia tidak boleh terwarnai politik praktis secara institusional. Tapi secara personal silahkan. Karena masing-masing personal punya hak politik,” tegas Khofifah. 

Ia mengajak Pramuka untuk menjadi garda terdepan menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia. Anggota gerakan Pramuka harus mengingat bahwa merah putih yang digantung di leher menjadi pegingat bahwa negara harus dijunjung tinggi di atas kepentingan pribadi maupun golongan. 

“Secara pribadi boleh terlibat dalam kegiatan politik praktis dalam berbangsa dan bernegara, tapi jangan gunakan simbol pramuka dan jangan jadikan pramuka sebagai alat politik untuk kepentingan pribadi,” tegasnya.

Tidak hanya itu, di peringatan Hari Pramuka ini, ia mengimbang penguatan gerakan pandu Pramuka dalam membentuk karakter generasi muda yang kental menerapkan nilai-nilai Pancasila. 

Baca juga: Safari Ramadan ke Tapal Kuda, Khofifah Santuni 700 Anak Yatim hingga Beri Hadiah untuk Anak Pramuka

Ia mengatakan, nilai dasar dalam Pramuka telah lama ditanamkan oleh pendiri Pramuka yaitu Robert Baden-Powell sejak tahun 1907. Meski begitu, Pramuka Indonesia memiliki ciri tersendiri dengan adanya penanaman nilai Pancasila di dalamnya. 

"Kepanduan itu membangun kemandirian, karakter, dan persatuan. Itu adalah nilai-nilai dasar dari kepanduan. Tapi untuk kita, nilai dasar Pramuka dari Robert Baden-Powell ini ditambah dengan karakter Manusia Pancasila," katanya. 

"Jadi selain mandiri, berkarakter, kesetiakawanan sosial dan nasional, yang harus bisa dipastikan adalah mereka itu Pancasilais. Maka di samping Salam Pramuka, saya juga mendengungkan Salam Pancasila," tambah Khofifah. 

Untuk itu, mantan Menteri Sosial RI itu menjelaskan bahwa harus ada Revolusi Mental yang digalakkan melalui Pramuka. Sehingga, pendekatan aktif dan produktif harus dilakukan oleh gugus-gugus Pramuka serta kwartir di seluruh tingkat. 

"Di usia Pramuka yang telah mencapai 62 tahun ini, makin mendewasakan seluruh peran serta dedikasi dan pengabdian Pramuka untuk Indonesia. Karana gerakan pendidikan non-formal Pramuka ini seiring dalam pengabdian untuk menjaga dedikasi terbaik untuk masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia," katanya.

Apel Peringatan Hari Pramuka ini sendiri begitu meriah dengan peserta apel hingga 1.000 orang. Mereka adalah 100 anggota Pramuka Siaga, 100 Penggalang, 800 Penegak dan Pandega, serta 1 unit Korsik Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur. 

Dalam kesempatan yang sama, Khofifah menganugerahkan penghargaan Gerakan Pramuka kepada sejumlah orang. Antara lain kepada Bupati Trenggalek, Bupati Megetan, dan Bupati Nganjuk selaku Ketua Mabicab di masing-masing kabupatennya. 

Selain itu, ada pula penganugerahan Lencana Pancawarsa, penganugerahan Pramuka Pandega Garuda, serta penganugerahan Pramuka Siaga Garuda. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved