Kondisi Pria Sengaja Tahan Bersin 30 Tahun karena Malu, Efeknya Fatal setelah Diperiksa: Merobeknya

TRIBUNJATIM.COM - Sebaiknya Anda tak menahan bersin karena malu, jika tak mau seperti pria ini.

Seorang pria dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) karena si pria menahan bersin selama 30 tahun.

Pria Inggris harus dirawat di rumah sakit setelah menahan bersin dan akhirnya membuat lubang menembus tenggorokannya.

Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Dalam laporan kasus yang diterbitkan pada tahun 2017 lalu, melansir dari Ladbible.com, pengalaman pria ini menjadi yang dibicarakan.

Dalam laporan tersebut, para dokter melaporkan bahwa, pria berusia 34 tahun yang sebelumnya bugar dan sehat, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunnewsMaker.

Dia kemudian datang ke layanan darurat karena perubahan suara setelah bersin yang kuat.

Rupanya suaranya mendadak berubah aneh saat berusaha menghentikan bersin yang seharusnya dia keluarkan.

"Dia menggambarkan sensasi meletup di lehernya dan beberapa leher bilateral membengkak setelah dia mencoba menghentikan bersin dengan mencubit hidung dan menutup mulutnya," lanjut laporan itu.

Baca juga: Dokter Curiga Raba Benda Keras di Perut Pasien yang Nyeri, Ternyata Ulekan Batu Nyangkut: Baru Cerai

Pria itu kemudian mulai memperhatikan beberapa gejala aneh termasuk rasa sakit saat menelan juga perubahan suaranya.

Selain itu sensasi meletup dan bengkak di lehernya membuatnya mencari pertolongan medis.

Kasus ini bahkan lebih aneh, mengingat pria itu menyangkal telah makan sesuatu yang tajam, bahkan dia tidak demam atau  ada tanda-tanda gangguan pernapasan.

Setelah pemeriksaan fisik, tenaga kesehatan menemukan bengkak dan nyeri di lehernya dengan sinar-X.

Kemudian mengungkapkan bahwa garis-garis udara telah terperangkap di bagian jaringan tenggorokan pria itu.

Kantung udara yang terperangkap ini ada, berarti pria itu telah merobek tenggorokannya sendiri.

Baca juga: Dokter Kaget Cium Harumnya Mayat Pria Tertabrak Kereta, Rambut Rapi, Anak Tak Percaya, Dia Pulang

Para penulis menambahkan bahwa itu adalah jenis cedera yang biasanya diakibatkan oleh trauma, pembedahan, atau infeksi.

Salah satu dokter yang menulis laporan itu, Wanding Yang, mengatakan kepada CNN pada saat itu.

"Pria berusia 34 tahun ini mengatakan dia selalu berusaha menahan bersinnya karena menurutnya sangat tidak higienis untuk bersin ke atmosfer atau ke lingkungan seseorang. 

"Itu berarti dia menahan bersin selama 30 tahun terakhir atau lebih, tapi kali ini berbeda efeknya.

Untungnya, itu adalah perforasi yang sangat kecil. Dia tidak memerlukan operasi apa pun."

Untungnya, pasien pulih setelah menggunakan selang makanan dan diberi antibiotik.

Laporan tersebut mencatat bahwa gejalanya secara bertahap teratasi selama masuk.

Pada tindak lanjut dua bulan, pria itu tidak menunjukkan kekambuhan atau komplikasi lebih lanjut.

Jadi sebaiknya, jangan menahan bersin jika ingin keluar jika tidak mau menanggung efek fatal.

Baca juga: 9 Gejala Omicron Pada Pasien yang Sudah Vaksin Covid-19 Dua Kali: Bersin-bersin hingga Mual

Sementara itu, kisah yang diungkap dokter soal pasiennya ini juga viral di media sosial.

Adalah dokter spesialis kandungan, dokter Amira, yang membagikan cerita pasien tersebut dalam postingan di akun TikTok-nya.

Pasien dokter Amira itu berusia 30 tahun.

Ia tinggal di Fakfak, Papua Barat.

dokter Amira mengatakan wanita tersebut mengaku sudah menikah selama 7 tahun namun belum juga memiliki anak.

"Seorang pasien perempuan datang, usianya sekitar 30 tahunan, dan sudah menikah dengan suaminya sudah 7 tahun," kata dokter Amira.

"Tapi enggak hamil-hamil," imbuhnya.

Baca juga: Suami Merasa Terhina Istrinya Banyak Kentut, Hampir Cerai, Sang Wanita Muak Dipermalukan: Pelajaran

Saat berkonsultasi dengan dokter Amira, wanita itu datang sendirian tanpa ditemani suaminya.

Kepada dokter Amira, wanita itu mengaku sengaja datang sendirian karena takut menyinggung suaminya.

Ia lalu mengeluh merasakan sakit di bagian perut bawahnya.

"Saya datang ke sini karena perut saya sering sakit dan saya sering keputihan berbau, serta demam," tutur dokter Amira meniru ucapan pasiennya, dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta

Rasa sakit yang dialami wanita tersebut ternyata karena perbuatan suaminya.

Suami wanita itu rupanya hobi membesarkan kelamin.

Suami saya sering melakukan tindakan untuk membesarkan kelamin," kata dokter Amira.

Seperti dengan minyak atau daun-daun, sehingga besar sekali dan saya sering kesakitan," imbuhya.

Setelah diperiksa dan menjalani USG terkuak wanita itu ternyata mengalami peradangan di organ panggulnya.

"Setelah saya periksa, peradangan pada organ panggul," ucap dokter Amira.

Penyebabnya tak lain adalah kebiasan sang suami.

"Selama beberapa tahu menikah, suaminya memang sering sekali membesarkan kelaminnya," kata dokter Amira.

"Istrinya tidak mampu berkata tidak," imbuhnya.

Baca juga: Penyesalan Panji Petualang Sering Langsung Tidur setelah Makan, Syukuri soal Kaki: Harusnya Pincang

dokter Amira kemudian menjelaskan bahaya membesarkan kelamin, tak cuma untuk istri tapi juga untuk suami.

Kemungkinan terburuk dari membesarkan kelamin secara sembarangan kata dokter Amira adalah kelamin bisa amputasi.

"Suaminya juga kesakitan," ucap dokter Amira.

"Bisa menimbulkan penyakit," imbuhnya.

Selain menimbulkan berbagai penyakit untuk suami dan istri, membesarkan kelamin juga bisa memicu kemandulan.

Efeknya panjang, termasuk menganggu kesuburan," kata dokter Amira.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com