Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Diprotes Tukar Hadiah Umrah Bocah Sama TV, Panitia Singgung Aturannya: Peserta yang Lain Tidak Ribut

Panitia menyinggung soal peserta lain yang juga batal menang umrah, tetapi tidak ribut seperti Rifky.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/Metrotv Sulawesi - Kompas.com
Dalih panitia tukar hadiah umrah yang dimenangkan bocah peserta jalan sehat sama televisi 

TRIBUNJATIM.COM - Diprotes karena tukar hadiah umrah yang dimenangkan bocah sama TV, panitia jalan sehat singgung aturan yang tidak bisa diganggut gugat.

Mereka menyebut, jika persyaratan menang umrah dalam hal itu sudah ada peraturannya dan tidak bisa diganggu gugat.

Pihak panitia pun menyinggung soal peserta lain yang juga batal menang umrah, tetapi tidak ribut.

Selain itu Ketua DPRD juga mengakui bahwa tak ada hak yang dirampas.

Baca juga: Bocah Menang Umrah dari Jalan Sehat, Hadiah Malah Diganti Panitia Sama Dispenser, Orang Tua Ngamuk

Diketahui keributan bermula saat bocah bernama Josh alias Rifky (12) di Kecamatan Tamalanrea, Makassar, ikut dalam event jalan sehat bertajuk 'Merdeka Anak Rakyat'.

Event jalan sehat ini digagas Yayasan Anak Rakyat dan digelar di Lapangan Tala Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Minggu (13/8/2023).

Rifky dengan nomor pesertanya 01427, beruntung mendapat hadiah utama berupa umrah yang dicabut dari undian.

Hadiah umrah pun dimenangi bocah warga Kompleks Puri Asri, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, tersebut.

Melansir Kompas.com, Rifky pun dipanggil MC ke atas panggung.

Namun ketika sudah di panggung, tiba-tiba panitia membatalkan hadiah umrah tersebut.

Ya, tiba-tiba hadiah umrah diganti menjadi televisi dan dispenser oleh panitia.

Panitia beralasan, pemenang masih berusia cilik.

Usia yang masih cilik, dinilai belum punya hak memilih pada Pemilu 2024 mendatang.

Tak ayal si bocah menangis saat hadiah umrah dibatalkan dan diganti panitia dengan televisi.

Melihat hal itu, panitia kemudian menggantikan dengan hadiah televisi dan dispenser.

Hadiah ini jelas sangat jauh dari hadiah utama umrah yang awalnya dimenangkannya.

Orang tuanya pun ngamuk tidak terima karena diperlakukan tidak adil.

Peristiwa ini pun viral di media sosial setelah orang tua Rifky, Indah Astriani, protes keras.

Indah Astriani pun langsung melayangkan protes keras kepada panitia dan mempertanyakan hal tersebut.

Menurutnya, hadiah utama tetap harus diberikan karena undiannya naik.

Apalagi saat itu, dia ada di lokasi kegiatan mendampingi anaknya.

"Kalau alasan anak saya masih kecil dan belum bisa memilih, kan ada saya," kata Indah Astriani.

"Ini jelas tidak adil bagi kami. Anak saya tidak berhenti menangis. Haknya dirampas."

"Masak hadiah umrah digantikan TV dan dispenser," katanya.

Baca juga: Rumah Rusak dan Tabungan Habis, Wanita Ini Nekat Umrah, Pulang dari Tanah Suci Nasib Berubah Drastis

Meski Indah Astriani telah protes keras, pihak panitia tetap tetap bersikukuh dengan berbagai alasan yang diberikan.

Ketua Panitia Jalan Sehat yang diselenggarakan oleh Yayasan Anak Rakyat Indonesia (Yari), Susuma Halim, buka suara.

Pihak panitia tetap konsisten pada syarat untuk mendapatkan hadiah utama yakni ibadah umrah.

Menurutnya, syarat pemenang hadiah utama umrah harus mempunyai KTP.

"Pemenang hadiah umrah harus mempunyai KTP dan tidak boleh diwakilkan oleh siapapun."

"Berbeda dengan hadiah hiburan lainnya, bisa siapa saja," tegas dia saat dihubungi oleh Kompas.com, Kamis (17/8/2023).

Susuma Halim menjelaskan, anak-anak tidak bisa pergi beribadah umrah seorang diri dan harus didampingi oleh orang dewasa.

"Kalau anak-anak yang diberikan hadiah umrah, ribet jadinya. Karena harus ada pendampingan orang tuanya lagi," jelasnya.

Pengakuan panitia jalan sehat yang viral karena ganti hadiah umrah dengan tv dan dispenser
Pengakuan panitia jalan sehat yang viral karena ganti hadiah umrah dengan tv dan dispenser (Kompas.com - Tribunnews.com)

Susuma Halim menuturkan, bukan hanya Rifki yang hadiahnya dibatalkan karena persyaratan.

Sebelumnya ada lima peserta lain yang dibatalkan sebagai pemenang umrah karena tidak ada di tempat, ada pula yang tidak membawa KTP.

"Jadi ada lima peserta sebelumnya diumumkan juga batal. Saat Rifki diumumkan, ribuan peserta lainnya juga berteriak di bawah panggung untuk dibatalkan."

"Kemudian diundi lagi hingga akhirnya diumumkan pemenang umrah pada Ernawati yang tinggal di Jalan Sabilihaq, Kelurahan Tamalanrea, yang merupakan istri dari buruh harian," ungkap dia.

Susuma Halim menegaskan, pembatalan hadiah utama umrah ini bukan pertama kalinya.

Namun baru kali ini ada yang meributkan pembatalan hingga informasinya viral di media sosial.

Di Kecamatan Sangkarrang, seorang anak berusia 14 yang masih duduk di bangku SMP juga batal mendapat hadiah umrah.

"Saat di Kecamatan Sangkarrang, ada juga siswa SMP dibatalkan sebagai pemenang umrah karena tidak ada KTP-nya."

"Saat di Kecamatan Tamalanrea, ada enam orang yang dibatalkan pemenang umrah."

"Yang lain tidak ribut dan mengikuti aturan panitia, cuma ini memang ribut dan viral di medsos," tambahnya.

Baca juga: Sudah Menabung Tahunan, Warga Purworejo Malah Gagal Berangkat Umrah, Uang Terbawa Trading Kripto

Sementara itu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar, Rudianto Lallo mengatakan, acara jalan sehat dan panjat pinang pada Minggu (13/8/2023), tersebut dihadiri 15.000 peserta di Lapangan Tala Kompleks BTP, Kelurahan Buntusu, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Menurutnya, jalan sehat ini sudah dilakukan enam kali di Kecamatan yang berbeda di Kota Makassar.

Dalam aturan panitia telah jelas disebutkan bahwa pemenang hadiah umrah tersebut harus orang dewasa yang mempunyai KTP

"Ini jalan sehat, sudah eban kali dilakukan di Kecamatan berbeda di Kota Makassar."

"Pada jalan sehat sebelumnya juga, sudah banyak pemenang dibatalkan sesuai aturan dari panitia yang telah ditetapkan," katanya. 

Terkait dengan Josh alias Rifky yang masih berusia 12 tahun, lanjut Rudianto, sudah jelas yang bersangkutan tidak memenuhi syarat wajib yakni memiliki NIK e-KTP untuk pemenang hadiah utama umrah.

"Jadi hadiah umrah itu wajib memiliki KTP. Jadi pemenang hadiah umrah yang tidak ber-KTP kami tegas menolak."

"Jadi kami berikan hadiah televisi saja, supaya tidak terlalu kecewa," tegasnya. 

Jalan sehat Yayasan Anak Rakyat yang digelar di Lapangan Tala Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Minggu (13/8/2023).
Jalan sehat Yayasan Anak Rakyat yang digelar di Lapangan Tala Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Minggu (13/8/2023). (YouTube/Metrotv Sulawesi)

Dia membenarkan, bukan hanya Rifki yang namanya dibatalkan sebagai penerima hadiah.

"Ada beberapa peserta juga dibatalkan sebelumnya, karena yang bersangkutan tidak berada di tempat."

"Ada juga yang disebut-sebut nomor undiannya serta namanya tapi tidak kunjung naik ke atas panggung hingga hitungan ke sepuluh, ada pula yang tidak membawa KTP."

"Jadi bukan hanya Rifki saja yang dibatalkan, tapi ada lima orang lainnya dibatalkan oleh panitia," bebernya. 

Rudianto menambahkan, pemenang hadiah umrah akhirnya jatuh pada Ernawati yang tinggal di Jalan Sabilihaq, Kelurahan Tamalanrea.

"Jadi kami kembali tegaskan, tidak ada hak yang kami rampas. Kami menyelenggarakan kegiatan ini untuk berbagi, jadi tidak benar kami merampas hak dari pemenang," pungkasnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved