Berita Viral
Pasangan Wanita Sesama Jenis Nangis Digeruduk karena Siksa Anak Kandung, Warga Geram, 'Bawa Keluar!'
Rupanya pasangan sesama jenis itu menyiksa anak kandung yang masih berusia 7 tahun. Mereka lalu meminta ampun tak mau dijebloskan penjara.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Viral kasus pasangan wanita sesama jenis nangis digeruduk warga.
Rupanya pasangan sesama jenis itu menyiksa anak kandung yang masih berusia 7 tahun.
Mereka lalu meminta ampun tak mau dijebloskan penjara.
Bagaimana endingnya?
Peristiwa ini disebut terjadi di Pasir Gudang, Johor Bahru Malaysia.
Dalam video yang viral, tampak pasangan sesama jenis yang merupakan wanita digeruduk warga.
Dikutip dari akun Tiktok @Abammasto1, para warga menggeruduk rumah pasangan lesbi tersebut dan mereka lalu ketakutan.
Mereka tampak menangis memohon ampun agar tak dijebloskan ke penjara.
Baca juga: Kesaksian Pak RT Buka Rumah Ibu Bunuh Anak Kandung di Malang, Warga Menangis, Rentenir Ditangkap
Wanita berbaju hitam yang disebut-sebut sebagai ibu kandung dari anak yang disandera hanya bisa menangis tersedu-sedu.
Para tetangga yang mengguruduk rumah pasangan lesbi ini kemudian mengamankan anak yang diduga disiksa ibu kandung.
Aksi dua wanita yang tega sandera anak sendiri ini bikin geram.
Bahkan para tetangga tampak marah dengan kelakuan dua wanita ini.
"Mana anak awak," ujar seorang pria.
"Bawa sini, sekarang bawa keluar!," tambahnya lagi, melansir dari Sripoku ( grup TribunJatim.com ).
Baca juga: Ketakutan Usai Bunuh Anak, Ayah di Kediri Tulis Surat Wasiat, Akui Sakit Hati tapi Setubuhi Korban
Saat sang anak di bawa keluar, warga makin emosi melihat kondisi punggungnya.
Di punggung anak tersebut memar-memar karena pukulan.
Dikutip dari media Malaysia, para tetangga mengaku sering mendengar suara jeritan anaknya yang sedang menangis.
Bukan hanya siang, bahkan di malam hari anak yang didera ibu kandungnya itu tampak menjerit dan menangis.
Gara-gara itulah, banyak warga yang menaruh curiga hingga mengguruduk rumah pasangan lesbi tersebut.
Kejadian yang viral di Johor Bahru Malaysia mendapatkan banyak sorotan dari netizen.
Banyak dari mereka yang ikut geram dengan kelakuan seorang ibu yang tega menyiksa anak sendiri.
Tapi hingga kini belum diketahui akhir nasib pasangan sesama jenis tersebut.
TALITAYNA09: yaa allah sampai hati kau sebagai ibu kandung yg sudah Allah percaye untuk jagaa anak tapi kau siksa, dimana hati nuranimu wahai bu. sampai hati
Puan Dilla: Sedih. Rasa nk peluk adik tu je.. sebaya anak aku
SARAHEY: sakit wehh..apa la budak tu buat yg hg taboh buat dia.. nasib baik ada jiran2 prihatin..
Baca juga: Nasib Ayah Aniaya Anak karena Bikin Khawatir, Tetap Ayunkan Kayu Meski Dimintai Ampun, Polisi Datang
T I N A: Aku nak tahu apa sebab dia dera anak dia ehh? Ke mak dia saje ni
Dwen: Saranan aku siasat juga bapa kepada anak tu. Kena siasat dengan betul.
Sheebay: pandai menangis korang yea, aku tgk video pun xsanggup luka2 tu smpai hati korg dera budak
caengwhuut: Ayat “mak mana yang tak sayang anak” dah tak relevan
s@mr: mcm mana jiran2 blh tahu bdk tu kena dera....mesti dh berbulan2....
Ibu di Jambi Aniaya Anak Kandung hingga Tewas
W (34), seorang ibu di Kabupaten Merangin, Jambi tega aniaya anaknya hingga tewas.
Korban berinisial D (7), dianiaya menggunakan sapu hingga kritis sampai akhirnya meninggal dunia.
Penganiayaan itu terjadi di Kelurahan Pasar Atas Bangko, Kecamatan Bangko, Jumat (24/2/2023).
Ketua RT setempat, Sugito membenarkan kejadian tersebut, dilansir dari Tribun Jambi.com.
"Iya saya mendapat laporan dari warga, bahwa ada seorang ibu tega memukuli anak kandungnya hingga kritis."
"Dan barusan saya mendapat kabar bahwa anaknya yang dilarkan ke rumah sakit itu meninggal dunia," katanya, Sabtu (25/2/2023).
Baca juga: Bos Perusahaan di Jakarta yang Aniaya Anak & Eks Istri Kini Terima Karma? Polisi Sudah Gelar Perkara
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Merangin AKP Lumbrian Hayudi Putra mengatakan bahwa pelaku telah diamankan.
"Iya memang ada, pelaku W sudah kita amankan dan sekarang dalam proses pemeriksaan penyidik," jelasnya.
Kapolres Merangin AKBP Dewa Arinata mengatakan, saat itu, W meminta anaknya untuk membantu mengisi air ke dalam ember.
Namun, D yang tengah asyik bermain tidak menuruti perintah ibunya.
"Seketika membuat pelaku emosi kemudian langsung memukul korban dengan menggunakan gagang kayu sapu lidi sebanyak 2 kali tepat di bagian perut," ujar Dewa, Sabtu.
Tak hanya itu, W juga menendang perut anaknya sebanyak tiga kali serta memukul wajah korban.
"Tidak puas, W bahkan membanting korban ke lantai sebanyak tiga kali dan membenturkan kepala korban tiga kali ke lantai," jelasnya.
Kemudian, sekira pukul 12.00 WIB, kakak korban melihat hal yang janggal dengan kondisi adiknya.
"Kakak korban yang melihat keanehan melaporkan kepada pelaku terkait kondisi korban yang tidur dengan kondisi mendengkur dengan sangat keras dan tidak bisa dibangunkan," ungkap Dewa, dikutip dari TribunMerangin.com.
Sekira pukul 16.00 WIB, W pulang ke rumah untuk melihat kondisi anak kandungnya.
"Karena tidak melihat perubahan, pukul 18.00 WIB, W akhirnya membawa korban ke RSUD Kolonel Abundjani Bangko untuk dilakukan perawatan," terangnya.
Namun, pada Sabtu sekira pukul 01.00 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
pasangan wanita sesama jenis nangis digeruduk warg
pasangan sesama jenis itu menyiksa anak kandung
Johor
Malaysia
ibu aniaya anaknya
ibu tega memukuli anak kandungnya
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Alasan Bahlil Lahadalia Resmi Didaulat Jadi Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia |
![]() |
---|
Pasca Penjarahan Rumah, Uya Kuya dan Eko Patrio Dapat Dukungan Moril dari Komeng |
![]() |
---|
Kepsek dan Guru Perempuan Asyik Karaoke Pakai Smart TV Program Prabowo saat Jam Sekolah Berlangsung |
![]() |
---|
Jokowi Diminta Titiek Soeharto Tak Membayangkan Gibran Mendampingi Prabowo di Pilpres 2029 |
![]() |
---|
Ari Kaget Rp 750 Juta Miliknya Raib setelah Tak Bisa Akses Aplikasi, Siasat Pelaku Pakai KTP Palsu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.