Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Chat GPT

OpenAI Pengembang Chatbot Kecerdasan Buatan Chat GPT Diprediksi Bangkrut pada Akhir 2024, Kok Bisa?

OpenAI, perusahan pengembang chatbot kecerdasan buatan ( Artificial Intelligence / AI ) Chat GPT, diprediksi bangkrut pada akhir 2024. Kok bisa?

Editor: Elma Gloria Stevani
dok. openai
OpenAI, perusahan pengembang chatbot kecerdasan buatan ( Artificial Intelligence / AI ) Chat GPT, diprediksi tengah menuju kebangkrutan. 

Misalnya soal biaya operasional Chat GPT yang tinggi hingga perbedaan pandangan di dalam perusahaan.

OpenAI diyakini menggelontorkan 700.000 dollar AS (sekitar Rp 10,7 miliar) per harinya hanya untuk menjalankan satu layanan, yakni chatbot AI Chat GPT.

Angka tersebut disebut-sebut belum termasuk biaya untuk membeli unit pengolah grafis (GPU) untuk memastikan Chat GPT berjalan dengan lancar.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Chat GPT mengandalkan suatu infrastruktur atau mesin kecerdasan buatan (AI) milik Microsoft, yaitu Azure, yang ditopang puluhan hingga ribuan unit pengolah grafis (GPU) bikinan Nvidia.

OpenAI juga dilaporkan menggelontorkan lebih banyak uang untuk membuat model bahasa yang dikembangkan perusahaan, misalnya GPT-3.5 pada Chat GPT, mereka lebih kuat dan lebih pintar.

Yang menjadi masalah, semenjak meluncurkan OpenAI dilaporkan membukukan kerugian 540 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,26 triliun sejak debut Chat GPT pada November 2022.

OpenAI sebenarnya menerima investasi dari beberapa pihak, salah satunya Microsoft.

Kerja sama antara kedua perusahaan ini diperpanjang pada Februari 2023 via investasi senilai 10 miliar dolar AS (sekitar Rp 151 triliun).

Namun, dana dari investor ini tidak berkelanjutan (sustainable) karena bisa disetop.

OpenAI berupaya memonetisasi model bahasa GPT-3.5 ( dipakai Chat GPT ) dan GPT-4.

Namun, upaya ini belum menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mencapai kata impas untuk saat ini. 

Masalah keuangan ini menjadi salah satu poin yang membuat analis memprediksi OpenAI sedang menuju kebangkrutan.

Perusahaan yang dipimpin oleh CEO Sam Altman ini menargetkan pendapatan tahunan sebesar 200 juta dollar AS (sekitar Rp 3 triliun) pada tahun 2023, dan 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 15,3 triliun) pada 2024.

Analis menilai, target pendapatan ini terbilang ambisius mengingat angka kerugian yang kian hari kian meningkat.

API OpenAI bisa jadi bumerang

Setelah popularitasnya melejit di awal 2023, layanan ChatGPT kini tengah berada di tren penurunan jumlah pengguna.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved