Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Curhat Terakhir WNI yang Tewas Dibunuh di Jepang, Ungkap 1 Ancaman dari Pembunuhnya

Publik dikejutkan oleh kasus pembunuhan WNI di Jepang. Korban sempat sampaikan curhatan terakhir sebelum tewas.

|
Editor: Januar
TribunPadang.com/Facebook Keiichiro Kajimura
Josi Putri Cahyani seorang Warga Negara Indonesia (WNI) Asal Sumatera Barat meninggal dunia di Jepang. 

TRIBUNJATIM.COM- Publik dikejutkan oleh kasus pembunuhan WNI di Jepang.

Korban sempat sampaikan curhatan terakhir sebelum tewas.

Terungkap 1 ancaman dari pelaku terhadap korban.

Dilansir dari TribunTrends, sebelum dibunuh, Josi Putri Cahyani (23) ternyata sempat diancam oleh pria Jepang bernama Keiichiro Kajimura.

Diketahui, Josi merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang kuliah di Jepang.

Di sana dia sempat berkenalan dengan Keiichiro Kajimura.

Adapun Keiichiro Kajimura yang kini berusia 40 tahun itu diketahui tidak memiliki pekerjaan alias seorang pengangguran.

Tak lama kenal, Josi diduga tewas dibunuh oleh Keiichiro Kajimura.

Baca juga: Akhir Kasus Poliandri Mama Muda Berujung Pembunuhan, Pelaku Hendak Kabur Lewat Laut

Keiichiro Kajimura dituduh sebagai pembunuh lantaran jenazah Josi ditemukan di apartemennya di Kota Maebashi pada 22 Agustus 2023 lalu.

Melansir dari TribunPadang,com, Jumat (25/8/2023) Polisi mencari Keiichiro Kajimura yang tinggal di ruangan itu karena dia tidak dapat dihubungi setelah penemuan mayatnya.

Kepolisian Jepang akhirnya menemukannya di Tokyo pada tanggal 24 dan menangkapnya karena dicurigai meninggalkan mayat Josi.

Sementara itu di lain sisi, orang tua dari Josi menyebut anaknya sebelum meninggal sempat diculik.

Hal ini diutarakan ibu kandung korban Dasmawati (40) saat dihubungi TribunPadang.com.

Pada TribunPadang.com, Dasmawati mengatakan anaknya berangkat ke Jepang setelah lulus Sekolah Menengah Kejuruan Penerbangan di Lubuk Alung tahun 2018 lalu.

Pasca lulus sekolah tersebut, Josi pergi ke Jakarta tempat ayahnya dan bekerja di sana beberapa waktu.

Setelahnya Josi mendaftar sekolah bahasa di OHM Studi Jepang yang berada di Bandung melalui jalur beasiswa.

"Waktu itu Josi lulus beasiswa, tapi hanya separuh, separuh lagi tetap ditanggung oleh keluarga," jelasnya.

Sekolah bahasa tersebut akan ditempuh Josi selama 4 tahun ke depan.

Ia berangkat ke Jepang pada bulan April 2023, ia berangkat dari Jakarta menuju Jepang.

Di sana ia tinggal di asrama sekolah di Kota Maebashi, Perfektur Gunma, Jepang.

Selama bersekolah, Josi juga bekerja sebanyak 26 jam sebulan. Supaya meningkatkan kemampuan bahasanya.

Hanya saja, jam kerja tersebut bertambah menjadi 36 jam.

Josi bersama teman satu asramanya sempat menolak tapi pihak sekolah menetapkan aturan tersebut tidak boleh dilanggar.

"Kalau dilanggar mereka diancam untuk dideportasi kembali ke Indonesia," kata ibunya.

Sejak keberangkatan ke Jepang, terhitung Josi sudah memasuki bulan keempat menuntut ilmu di sana.

Pada Kamis (17/8/2023), Josi menyebut bahwa ia akan libur sekolah dan bekerja selama satu bulan ke depan.

"Itu komunikasi terakhir kami dengan Josi sebelum akhirnya ia ditemukan meninggal," jelasnya.

Diculik dan Meninggal

Dasmawati mengatakan, lokasi tempat Josi ditemukan meninggal merupakan apartemen seorang pria asal Jepang.

Pria tersebut merupakan kenalan dari teman Josi asal Indonesia. Josi baru mengenalnya satu pekan sebelum ia tidak pulang lagi ke asrama, Kamis (17/8/2023).

"Perkenalan Josi dengan pria tersebut tidak berjalan bagus," terang ibunya.

Pasca berkenalan dengan pria tersebut Josi pernah cerita pada adik kandungnya, bahwa ia mendapat ancaman dari pria tersebut.

Bahkan ancaman serupa juga diterima oleh seorang guru tempat Josi sekolah, melalui nomor telepon private, diduga dari pria yang sama.

Melihat kondisi tersebut orang tua Josi menyebut, anaknya diculik sehingga tidak pulang lagi ke asrama.

"Saya menilai karena ada ancaman tersebut, Josi diculik oleh pria itu," jelasnya saat dihubungi berada di Malaysia.

Dugaan itu diperkuat, melalui pengakuan dari teman satu asrama Josi, sewaktu tidak pulang Josi sempat menelponya dan meminta tolong.

Hanya saja temannya tidak berani mengambil tindakan, karena masih baru berada di Jepang.

Dasmawati memperkirakan penculikan terjadi pada Kamis (17/8/2023) malam, setelah Josi sempat menelepon keluarganya untuk pergi bekerja, pagi hari.

Perkiraan ini ia sampaikan karena pada besok harinya sampai jenazah Josi ditemukan polisi (Selasa), ia tidak pernah kembali ke asrama sekolah.

 

"Saya sempat telfon pihak sekolah dan teman satu asramanya, mereka bilang Josi tidak tahu keberadaannya," jelasnya.

Sehingga ia melapor pada pihak kepolisian melalui sejumlah teman Josi di Jepang.

Hanya saja pihak kepolisian lamban mengambil tindakan, laporan Josi baru diproses pada Senin (21/8/2023) dan jenazahnya diumumkan bertemu Selasa (222/8/2023).

Jenazahnya ditemukan di sebuah apartemen yang berjarak 3 km dari asramanya tinggal.

Setelah diusut polisi apartemen tersebut ternyata tempat tinggal pria yang diceritakan Josi pada keluarganya.

Pria tersebut ternyata mantan resedivis kasus pembunuhan tahun 2017.

Ingin Dibawa ke Padang Pariaman

Warga Negara Indonesia (WNI) korban pembunuhan di Jepang Josi Putri Cahyani (23) merupakan warga Aur Malintang Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Wali Nagari III Koto Aur Malintang Selatan Era Jaya mengatakan Josi memiliki KTP yang beralamatkan di Korong Lancang, Nagari III Koto Aur Malintang Selatan, Padang Pariaman.

"Josi di Aur Malintang tinggal bersama neneknya, ibunya di Malaysia," jelas Era Jaya.

Sejak TK hingga SD, Josi bersekolah di Aur Malintang.

Selepas SD, Josi melanjutkan SMP di Sungai Geringging dan SMA di Kota Padang.

Era Jaya menyebut Josi baru empat bulan terakhir berangkat ke Jepang.

Pasca meninggalnya Josi, keluarga berharap jenazahnya bisa dipulangkan.

"Keluarga ingin jenazahnya dimakamkan di Aur Malintang," terang Era Jaya.

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved