Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lifestyle

Desainer Cilik Andriana Chloe Tampilan Busana Anak Bergaya Barbie, Bisa untuk Santai Maupun Berlibur

Terinpirasi dari boneka barbie dan filmnya yang mencuri perhatian banyak orang, desainer cilik Andriana Chloe Pramono merancang desain busana dengan t

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
dok. Andrianachloecollections
Terinpirasi dari boneka barbie dan filmnya yang mencuri perhatian banyak orang, desainer cilik Andriana Chloe Pramono merancang desain busana dengan tema serupa. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Terinpirasi dari boneka barbie dan filmnya yang mencuri perhatian banyak orang, desainer cilik Andriana Chloe Pramono merancang desain busana dengan tema serupa.

Dara berusia 11 tahun itu membuat karya busana berkonsep Magical Barbie yang ditujukan menampilkan busana anak dengan kesan chic, cute dan romantis. 

“Inspirasinya saya lihat dari film yang ngetren sekarang, hanya inspirasinya saja tapi motifnya enggak sama persis dari film. Aku coba buat sendiri motif dan modelnya,” kata Andriana Chloe tersebut usai mengenalkan busananya pada acara International Kids Fashion Festive 2023 di Grand City Mall Surabaya, Kamis (24/8/2023).

Andriana Chloe menampilkan 12 busana dalam koleksi tersebut. Dia memilih bahan katun dengan motif kotak-kotak.

Koleksinya kali ini cenderung pada tampilan busana berjenis kasual yang dapat digunakan di berbagai acara santai sehari-hari maupun berlibur.

Penampilan yang simpel dan effortless dengan paduan warna-warna soft seperti pink, ungu dan toska. 

“Desain bajunya sendiri, kalau untuk jahit ada penjahit juga. Kali ini aku ingin yang kasual, chic, romantis, cute,” ungkapnya.

Kombinasi antara rok, celana, atasan dengan beberapa detail di lengan maupun tambahan aksen pita di pergelangan tangan, menciptakan penampilan yang ringan, santai dan tetap stylish.

Baca juga: Desainer Cilik Pamekasan Naura Salsabila Rahmansyah Bawa Pesan Positif di Setahun Batik KaDe Madura

Dara kelahiran Tegal, 25 Februari 2012 itu mengatakan, dalam 12 busana yang didesain, ada empat model yang dirancang khusus untuk dikenakan anak laki-laki.

“Buat koleksi ini sekitar satu sampai dua bulan,” ungkap Chloe, saap akrabnya.

Desainer cilik yang mempunyai hobi menggambar sejak kecil ini mengaku telah mengikuti kursus desain di Jakarta dan aktif merancang busana di bidang fesyen.

Beberapa ajang fashion show dan runway juga membawa namanya melenggang di industri fesyen.

Tak hanya merancang busana dengan tampilan yang cute dan chic, Chloe juga sempat membuat busana bertema colour block, summer, kasual, party hingga batik yang dikombinasikan denim.

Meski demikian, Chloe juga terkadang mengalami kesulitan dalam mendesain busananya, seperti saat merancang busana barbie kali ini. Chloe mengaku sempat kehabisan ide. 

Baca juga: International Kids Fashion Festive 2023, Tampilkan Puluhan Desainer dan 600 Karya Busana Anak

“Tantangannya sempat kehabisan ide dan harus cari inspirasi dan lihat barang-barang kain sekitar aku,” kata perempuan yang hobi dance tersebut.

Industri fesyen telah diikuti Chloe sejak usia sembilan tahun. Anak pertama dari dua bersaudara ini mengaku sangat senang mendesain busana. Bahkan sehari-hari mampu membuat dua hingga tiga desain busana.

Ia juga memiliki cara sendiri dalam mempertahankan hobinya mendesain fesyen. Chloe biasanya menggambar atau mendesain busana malam hari sebelum tidur.

“Dulu suka gambar orang, terus desain baju. Kalau masih ada waktu sore atau malam bikin (desain). Enggak ganggu belajar di sekolah soalnya sore kadang malam bikin desainnya,” kata siswi kelas VI di Global Inbyra School tersebut.

Karya desain busana yang dihasilkan tak jarang mencuri minat penyuka fesyen. Bahkan beberapa desainnya telah menghasilkan pundi rupiah.

Baca juga: Tampil Menawan dengan Busana Berbahan Tissue Silk, Kombinasi Payet dan Swarosvki Beri Kesan Mewah

Melihat minat dan bakat sang anak, sang ibu Nanny Yusnita mengatakan putrinya suka mendesain sejak usia sembilan tahun. Ia pun mendukung dan memfasilitasi minat anak sulungnya tersebut.

“Kadang idenya dia itu ada saja. Saya kan enggak ngerti fesyen tapi dia tau. Dia tau yang unik dan cute seperti apa untuk bajunya dia. Awalnya begitu, kesininya mulai saya kursuskan busana dan mulai tau cara bikin proporsional dan torso,” paparnya.

Sejak banyaknya ide-ide yang diberikan oleh sang putri, Nanny mulai mendukung dan berkonsultasi saat membuat busana.

“Dulu kalau saya mau jahitkan dia baju dia suka kasih masukan. Akhirnya dia yang mendesain, saya yang mencarikan penjahitnya dan sejak saat itu mulai jadi beberapa koleksi busana dan ikut show desainer,” katanya.

Sejak usia sembilan tahun, Chloe telah membuat koleksi busana dan mengikuti beberapa event fesyen seperti Jogja Fashion Week, Muslim Festival, Jogja Fashion Tren, International Kids Fashion Festive, Surabaya Fashion Parade dan beberapa lainnya.

“Dulu dia juga model cilik. Dari sana dia kan pakai busana-busana anak dan mulai tertarik busana,” ungkapnya.

Tidak hanya aktif di model cilik dan desainer, Nanny menyebut sang anak juga terjun di dunia entertaiment dengan beberapa aktifitas seperti dunia acting FTV dan figur talent iklan.

“Saya bilang kalau suka desain nanti ditekuni siapa tahu jadi ladang buat dia, pekerjaan dia, karena sudah ketahuan sejak kecil dan dia kan suka dunia entertaiment kalau saya jadi orang tua hanya membuka kan jalan,” katanya.

Nanny mengaku, keahlian dalam seni desain busana tak turun dari dirinya. Ia menilai taste tersebut menurun dari nenek Chloe. Sang nenek yang berkelut dalam industri batik dinilai menurun ke sang anak.

Selera Chloe dinilai bagus dalam memilih busana. Tidak hanya dari tampilan tetapi juga pilihan bahan dan motif kain.

“Aku enggak bisa fesyen, aku rasa keturunan bisa desain, fesyen itu dari omanya. Keluarga papanya, oma suka menjahit. Sampai umur 70 masih les menjahit dan aku rasa bakatnya dari omanya,” ungkapnya.

Sembari menemani sang anak saat tampil, Nanny juga mengelola atau management sang anak. Meski sang anak memiliki berbagai aktifitas, ia tidak ingin memforsir waktu sang putri.

Selain membagi waktu, ia memahami mood sang anak saat membuat desain busana. Meski tak setiap hari, konsisten tetap masih dilakukan.

“Dia tetap belajar, bermain, tapi untuk waktu-waktu tertentu saya mengingatkan misal ada show tapi dia belum bikin desain, aku tidak terlalu tekan atau buru-buru, sambil memahami mood dia tapi tetap saya ingatkan,” tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved