Gugat Harta Gono Gini Rieta Amalia, Gideon Tengker Minta Bantuan Nagita Slavina, Tapi Tak Digubris

Ayah Nagita Slavina tersebut akhirnya melayangkan gugatan kepada Rieta Amalia terkait harta gono gini.

Dalam hal ini, Gideon Tengker menggugat 11 aset milik Rieta Amalia yang disebutkan sekitar Rp100 miliar.

Ia menuntut harta yang diperoleh Rieta Amilia dari rumah produksi, apartemen, serta bisnis hotel di Bali.

"Saya mau nuntut pemakaiannya selama 20 tahun, ditinggalin rumah dalam keadaan hancur," ujar Gideon Tengker, mengutip dari tayangan di kanal YouTube SCTV, Rabu (7/6/2023).

"Mungkin Frame Ritz, semua usaha dia selama perkawinan," lanjutnya.

Walaupun begitu, Gideon Tengker tidak menuntut keseluruhan dari harta tersebut dari ibunda Nagita Slavina tersebut.

Gideon Tengker hanya menuntut harta tersebut dibagi dua.

Nantinya, sidang perdana Gideon Tengker dan Rieta Amilia digelar pada 22 Juni 2023.

Baca juga: Dulu Lantang Gugat Harta Gono Gini ke Rieta Amilia, Kini Pihak Gideon Bongkar Alasan Tak Buru-Buru

Gideon Tengker diketahui sempat menunda gugat harta gono gini ke Rieta Amilia.

Sang pengacara, Erles Rareral, mengatakan jika ayah mertua Raffi Ahmad ini mengurungkan niatnya untuk menggugat Mama Rieta.

"Masalah gugatan itu saya kira itu masalah teknis. Kami juga masih mencari bukti tambahan."

"Daripada buru-buru masuk, jadi lebih baik kami pelan-pelan, tapi pasti," ucap Erles Rareral.

Soal rencana gugat aset-aset atas nama Rieta Amilia, Erlas Rareral menegaskan jika Gideon Tengker bukan menginginkan untuk bisa mendapatkan banyak harta.

Kliennya atau Gideon menunggu itikad baik Rieta Amilia karena soal harta sudah jelas pembagian untuk istri dan suaminya.

"Bukan kami minta bagian lebih banyak, enggak! Janganlah jadi orang serakah."

"Itu kan semua sudah tercatat, suami sekian, istri sekian. Jadi itu yang kami tunggu itikad baiknya," ucapnya.

Di sisi lain, pernyataan soal urungkan niatnya untuk menggugat harta gono gini disampaikan Erles Rareral.

"Kami mengurungkan niat mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena banyak hal," jelas Erles Rareral lagi.