Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Apesnya Pria Kena Gendam Saldo ATM Bablas, Diimingi Dapat Rp 994 Juta Ternyata Zonk: Aku Tak Sadar

Apesnya pria kena gendam saldo ATM-nya bablas, ternyata diimingi dapat Rp 994 juta, tetapi ternyata zonk.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Sripoku.com
Ilustrasi pria digendam atau dihipnotis karena kena tipu saldo ATM 

TRIBUNJATIM.COM - Sungguh apes pria asal Palembang satu ini.

Apesnya pria kena gendam saldo ATM bablas.

Saldo ATM berisi Rp 16,2 juta justru amblas tak bersisa.

Seorang pria asal Palembang mendapat sorotan akibat penipuan yang ia alami.

Ia mengaku tidak sadar ternyata dihipnotis.

Nasib pilu dialami seorang pria asal Ogan Ilir, yang menjadi korban hipnotis.

Saldo ATMnya sebesar Rp 16,2 juta amblas diambil pelaku.

Dia malah diberi kartu ATM palsu oleh pelaku yang katanya berisi Rp 994 juta, ternyata zonk.

Buruh asal Ogan Ilir kena hipnotis di Jalan Letkol Iskandar Palembang.

Akibatnya uang Rp 16,2 juta di ATM hilang.

Baca juga: Sosok Kades di Blora Bangun Masjid Rp5 Miliar Pakai Uang Pribadi, Ungkap Alasan: Memang Cita-cita

Peristiwa hipnotis ini dialami Muchlis Juarsah (51) warga Ogan Ilir dan sudah dilaporkan ke SPKT Polrestabes Palembang, Jumat (25/8/2023) siang, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunSumsel.com

Kepada polisi, Muchlis menuturkan peristiwa itu berawal saat dirinya berada di salah satu hotel di Jalan Letkol Iskandar, Kecamatan Bukit Kecil Palembang dan bermaksud mencari mesin ATM.

"Saat itu datang terlapor ini dengan menawarkan jasa bantuan sekolah dan lainnya, kemudian terlapor terus mengikuti saya," ungkapnya kepada petugas

Lalu, terlapor ini melihat ia kesusahan mencari ATM, lantas berdalih ingin membantunya dalam mencari ATM.

Ilustrasi penipuan yang dialami oleh pria.
Ilustrasi penipuan yang dialami oleh pria. (TribunStyle.com)

Saat itu terlapor berkata agar korban menggunakan dulu ATM milik terlapor yang mengaku ada isi saldo Rp 994 juta.

"Setelah itu saya tidak sadar, setelah itu saya kembali ke hotel untuk mengikuti pelatihan dari sekolah. Dan barulah saya sadari kalau ATM saya tidak ada, bahkan terlapor menukar ATMnya," katanya.

Tidak hanya ATM, tapi juga paswordnya terlapor pun mengetahui.

Kemudian Muchlis menghubungi Bank Sumsel Babel Cabang Indralaya untuk melakukan pemblokiran rekening.

Namun pihak bank mendapati kalau sudah ada penarikan uang di ATM Bank Sumsel Babel cabang di Jalan Kolonel Atmo.

Baca juga: Warga Kampung Merinding Setelah 11 Hari Wanita ini Dikubur, Ada Rintihan, Polisi Selidiki Keluarga

Untuk melakukan pengecekan CCTV.

"Atas kejadian itulah saya membuat laporan polisi dengan harapan pelakunya dapat tertangkap dan mempertanggung jawabkan ulahnya," ungkapnya.

Sementara, laporan korban sendiri sudah anggota Piket SPKT Polrestabes Palembang terima.

Dan selanjutnya laporan korban akan diserahkan ke Unit Reskrim Polrestabes Palembang untuk menindaklanjutinya.

Nasib serupa juga dialami oleh seorang ibu di Sumsel.

Baca juga: Suami di Palembang Gelap Mata dan Tusuk Istrinya, Bermula dari Harga Gado-gado yang Dijual Korban

Ibu rumah tangga (IRT) warga Kelurahan Cereme Taba, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, jadi korban hipnotis.

Kawanan pelaku hipnotis tersebut membuat resah masyarakat di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel).

Akibat kejadian tersebut, Suparti kehilangan uang sebesar Rp 4 juta, gelang 50 gram, cincin 20 gram.

Total nilai kerugian ditaksir mencapai puluhan juta.

Aksi hipnotis tersebut terjadi di depan Lippo Plaza Kota Lubuklinggau atau Rumah Sakit (RS) Siloam Silampari, Sabtu (26/6/2021).

Kejadian bermula saat Suparti hendak pergi ke RS Siloam Silampari untuk berobat. Namun saat itu dirinya memarkirkan motor di depan Ras Foto samping RS Siloam.

Baca juga: Kecurigaan Ibu Si Gadis ABG Nangis di Bandara, Merasa Putrinya Dihipnotis Pacar Buat Jual Motor Ayah

"Sesudah memarkirkan motor, tiba-tiba saya didatang laki-laki langsung menghampiri saya untuk meminta tolong mengaku neneknya sakit," cerita Suparti.

Saat itu, Suparti langsung merasa iba karena melihat laki-laki tersebut datang dalam kondisi gemetar, kemudian laki-laki tersebut langsung meminta tolong untuk mengantarnya ke Dinas Sosial (Dinsos).

"Langsung saya tanya Dinsos mana, ibu kurang faham kota atau kabupaten, sedang bertanya tersebut, kemudian datang orang berbadan gemuk (pelaku lain) pura-pura mau nolong, kemudian langsung saya suruh tanya ke dia (orang gemuk)," ungkapnya.

Mereka sengaja seperti tidak kenal, selanjutnya, orang yang awalnya minta tolong tersebut pura-pura cerita, pelaku saat itu bercerita mau mengobati neneknya tidak punya uang dan hanya punya pusaka.

Selanjutnya, seolah ingin menolong pelaku berbadan gemuk langsung mengajak Suparti ke mobil.

"Kemudian saya diajak nyebrang dari depan Lippo ke depan Mie Ayam Johan Rudi, diajak masuk mobil oleh pelaku berbadan gemuk, dalam mobil pelaku langsung mengeluarkan sebilah pusaka," ujarnya.

Merasa kaget Suparti langsung bertanya ini pusaka dari mana, pelaku langsung menjawab bahwa pusaka ini berasal dari Yogja.

Lalu pelaku bersalaman dengan Suparti dan memintanya membaca salawat dan mengucap syahadat.

"Kemudian pelaku langsung mengatakan bahwa dirinya sanggup membeli pusaka tersebut Rp 185 juta, tapi uang dalam dompetnya hanya ada Rp 15 juta, uang ini tidak cukup, lalu pelaku nyuruh saya memegang pusaka dan mengatakan kalau saya orang jujur," ungkapnya.

Baca juga: Dua Jambret Beraksi di Surabaya, Modus Gunakan Foto Nyi Roro Kidul untuk Hipnotis Korbannya

Selanjutnya, pelaku bertanya barang berharga apa milik Suparti yang bisa dipinjam, spontan Suparti menjawab hanya memiliki uang Rp 3 Juta.

Kemudian pelaku tersebut meminta lagi sembari mengatakan kalau Suparti tidak jujur.

"Jadi dengan receh-receh totalnya saya kasih lagi Rp 1 juta totalnya Rp 4 juta, kemudian spontan saya melepas 5 gelang satu gelang 10 gram, totalnya 50 gram, cincin dua total 20 gram," ujarnya.

Lalu, untuk menyakinkan Suparti pelaku mengatakan akan mentransfer uang tersebut ke orang yang minta tolong pertama kali.

Setelah itu Suparti di suruh turun, sehabis itu Suparti turun dan baru sadar kalau dirinya telah dihipnotis.

"Tapi saya tidak melihat dan tidak tahu mereka pergi kemana, karena perasaan saya mereka mau ngambil uang, sehabis itu saya tidak ingat lagi," tambahnya.

Sehabis kejadian itu, Suparti langsung menelpon anaknya Putri, kemudian Putri bersama ibunya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Lubuklinggau Timur dengan harapan pelaku cepat ditangkap.

"Harapannya pelaku cepat ditangkap supaya tidak terjadi lagi dengan masyarakat lainnya," ungkapnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved