Berita Viral
Ternyata Buruk Solusi Semprot Air untuk Kurangi Polusi Udara, Hasil Studi Kuak Fakta Baru: Kumulatif
Ternyata ada efek buruk untuk menyelesaikan solusi menyemprotkan air demi kurangi polusi udara, hasilnya diduga buruk.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Ada yang mempertanyakan efektivitas penyemprotan tersebut.
Sebab ada yang menilai, polusi udara lebih banyak terjadi di atas, sedangkan penyemprotan dilakukan di bawah. "Pak, polusinya kan diatas. Knp nyemprotnya dibawah," tulis akun @_red*******. "Efektif kah?" tulis akun @sosmedkeras.

Polda Metro Jaya bersama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan penyemprotan menggunakan water cannon pada Rabu (23/8/2023).
Kegiatan itu dilakukan dengan menyiram dua sisi Jalan Jenderal Sudirman hingga Patung Pemuda Membangun, Senayan, Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, penyemprotan bertujuan untuk menekan polusi udara di Jakarta belakangan ini.
"Polri khususnya Polda Metro Jaya melakukan kesiapan dengan pengecekan kendaraan taktis water cannon, dan kemudian melakukan penyemprotan jalan protokol guna mengurangi dampak polusi udara di Jakarta," kata Trunoyudo dilansir dari Kompas TV.
Polda Metro Jaya mengerahkan empat mobil water cannon untuk penyemprotan di seputaran area Jalan Merdeka Barat Monas, Jalan Jenderal Sudirman, dan Patung Pemuda Membangun Senayan.

Sementara itu, Walhi menyatakan adanya efek lain yang senada dengan hasil studi di China.
Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Suci Fitriah Tanjung mengatakan, penyiraman menggunakan water cannon hanya dapat menjangkau polusi udara di area terbatas.
Sementara polutan yang berada di posisi lebih tinggi kemungkinan tidak bisa dijangkau.
Padahal, jika dilihat dari foto udara yang diambil dari pesawat menunjukkan bahwa langit Ibu Kota cenderung berwarna abu-abu yang menandakan polusi telah sampai ke atas.
Sementara itu, penyemprotan menggunakan water cannon mirip dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau rekayasa cuaca.

"Skala kecilnya menyiram area yang mudah dijangkau masyarakat dengan alat sederhana, atau water canon. Jadi, logikanya hanya akan membilas polutan di udara. Ini sifatnya tentu bukan solusi yang bisa dirasakan lebih lama," kata Suci kepada Kompas.com, Jumat (25/8/2023).
Oleh karena itu, terkait efektivitas penyemprotan menggunakan water canon di sejumlah ruas jalan Jakarta masih perlu dipelajari.
Suci mengatakan, penyemprotan menggunakan water cannon maupun hujan buatan, menurutnya bukan solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan polusi udara di Jakarta.
Baca juga: Cara Rakyat Batu Melawan Polusi, Gunakan Akar Wangi Agar Alam Lestari
polusi udara
Hasil studi di China soal polusi udara
National Library of Medicine
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
20 mobil pemadam kendaraan
water canon
Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko
WALHI
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Sosok Irvian Bobby Mahendro, 'Sultan' yang Dimintai Rp3 M Oleh Immanuel Ebenezer Buat Renovasi Rumah |
![]() |
---|
Penjual Gorengan Tewas di Toilet Baru 2 Hari Jualan, Saksi Sebut Korban Hilang Jelang Maghrib |
![]() |
---|
Respon Noel Ebenezer Ditanya Siap Mati Imbas Jadi Tersangka Korupsi, Dulu Pernah Minta |
![]() |
---|
Pemilik Warung Terpaksa Bayar Rp 13 Juta Setahun untuk Tayangkan Sepak Bola di TV, Takut Somasi |
![]() |
---|
Ingat Satria Tentara Ditolak Pulang ke RI? Kini di Ujung Hidup, Pemerintah Rusia Ogah Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.