Berita Viral
Hapus Makeup Siswi di Kelasnya, Aksi Guru SMA Jadi Sorotan, Sekolah Buka Suara: Terlalu Berlebihan
Hapus makeup siswi di kelasnya, aksi guru SMA jadi sorotan, sekolah buka suara.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Aksi seorang guru menghapus makeup siswinya di kelas, viral di media sosial.
Diketahui aksi tersebut dilakukan seorang guru di SMAN 1 Bergas, Kabupaten Semarang.
Guru yang bernama Hani Puji Astuti tersebut tengah tengah melakukan razia.
Ia lalu menghapus makeup siswi SMA menggunakan tisu.
Baca juga: Sosok Gadis Dijuluki Tukang Sapu Jalanan Tercantik, Pakai Makeup dan Kutek Meski Kerja Kasar: Bangga
Meski makeup dihapus, suasana dalam kelas tersebut tampak riang gembira.
Bahkan komentar-komentar dari netizen sebagian besarnya memuji aksi sang guru dan pihak sekolah.
Ditemui Tribun Jateng, Humas SMAN 1 Bergas, Larasati Huri Saputri, membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengatakan bahwa pihaknya memang sering mengadakan agenda razia ketertiban murid-murid.
Namun peristiwa dalam video yang viral tersebut sudah terjadi pada tahun 2022 lalu.
Menurut dia, makeup wajah siswi SMA di sana saat itu sudah berlebihan.
Sehingga hal itu disebutnya berpotensi mengganggu jalannya pelajaran di sekolah.
"Karena sudah terlalu berlebihan dalam ber-makeup. Bahkan guru-guru sendiri kalah."
"Ada beberapa guru yang makeup sekadarnya, tapi kalau yang ini (siswi) over, begitu," kata Larasati ketika ditemui di SMAN 1 Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (13/9/2023).
Larasati menambahkan, saat ini jumlah siswi yang riasan wajahnya berlebihan di sekolahannya sudah berkurang.
Meskipun demikian, pihak sekolahan sempat mendapat protes dari para murid karena anjuran dan peraturan tersebut.
"Alasannya karena pemeliharaan wajah. Ya boleh, kita kan menjaga penampilan, tapi kan tidak harus berlebih," imbuh Larasati.
Sementara itu Koordinator Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan (STP2K) SMAN 1 Bergas, Cipta Andy S mengungkapkan terkait fenomena maraknya pelajar pakai makeup di sekolah.
Ia mengatakan, hal itu didasari masa pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 lalu.
Menurut dia, terjadi perubahan karakter peserta didik saat menjalani pendidikan di rumah.
Lantas hal itu terbawa pada aktivitas belajar di sekolah saat pasca pandemi Covid-19.
"Habis dari Covid perubahannya luar biasa, dari SMP kemudian langsung masuk SMA."
"Setelah pemerintah memperbolehkan masyarakat tidak mengenakan masker, ternyata sebagian siswi yang masih mengenakan masker itu yang ber-makeup tebal," jelas dia.

Andy menegaskan, razia tersebut merupakan bagian dari standarisasi pendidikan.
Hal-hal yang tidak perlu dan tidak menyangkut pelajaran akan dilarang.
Kosmetik yang masih diperbolehkan, lanjut dia, yaitu parfum atau minyak wangi.
Daftar tata tertib pun juga terpampang di dinding masing-masing kelas di sekolah tersebut.
Sementara itu seorang siswi kelas XII di sana, Nadia, berpendapat bahwa sebagai pelajar seharusnya tidak memakai makeup berlebihan.
Nadia sendiri mengaku tidak pernah menggunakan makeup secara berlebihan.

Sementara itu guru berinisial JT atau TM yang mengajar di SMPN 1 Sianjur Mulamula, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, juga jadi sorotan karena botaki siswa dengan model aneh dan tak wajar.
JT dilaporkan telah membotaki siswa SMP beinisial JS.
Rambut JS dipangkas asal-asalan oleh sang guru dan terbilang tak wajar.
Bagian atas kepala siswa SMP tersebut dicukur habis, hingga menyisakan rambut di bagian sampingnya saja.
Orang tua JS, MP (41), tidak terima dengan perlakuan guru anaknya tersebut.
MP nyaris mempidanakan sang guru dan berniat melapor ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Namun setelah kasus siswa dipangkas asal-asalan ini viral, Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir langsung bertindak cepat.
Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir mengaku sudah memanggil guru SMP yang memangkas asal-asalan rambut JS.
Menurut Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Samosir, Jhonson Gultom, guru yang membotaki siswa berinisial TM atau JT.
"Kami sudah membuat surat peringatan kepada TM, dan TM sudah memberikan surat permintaan maaf di atas materai kepada orangtua korban dan muridnya," kata Jhonson, Rabu (6/9/2023), dikutip dari Tribun Medan.

Jhonson menegaskan, apa yang dilakukan guru berinisial TM memang tidak pantas.
Ia sendiri mengaku tidak setuju dengan perbuatan guru tersebut.
Sebab tindakan guru yang memangkas asal-asalan rambut siswa itu berpotensi merusak mental sang anak.
"Saya sendiri tidak setuju atas hal itu, karena sangat berpotensi dapat ejekan dari teman di sekolahnya."
"Sehingga mental si anak tersebut jadi terganggu," kata Jhonson.
Senada disampaikan Teksin Simbolon, Kepala SMP tempat korban belajar.
Teksin mengatakan, ia pun sudah meminta maaf kepada orangtua siswa atas kelakukan guru berinisial TM tersebut.
"Yang jelas kami juga tidak setuju atas tindakan yang dilakukan TM," kata Tekesin.
guru menghapus makeup siswinya
viral di media sosial
SMAN 1 Bergas
Kabupaten Semarang
Hani Puji Astuti
Larasati Huri Saputri
Cipta Andy S
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Adhi Jalan Kaki 210 Km ke Kantor Gubernur karena Tak Terima Kena PHK, Pertamina: Tak Terkait |
![]() |
---|
Sindiran Hakim MK soal Royalti Lagu, Sebut WR Supratman Orang Terkaya: Berapa Tahun Dinyanyikan |
![]() |
---|
Di Tengah Warga Protes Kenaikan PBB 250 Persen, Beredar Video Bupati Sudewo Asyik Sawer Biduan |
![]() |
---|
Menteri Era Gus Dur Sebut Jokowi Tak Pantas Sarjana: Dia Nggak Punya Ijazah |
![]() |
---|
Petani Minta Maaf karena Anaknya Palak Pengemudi Rp 70 Ribu, Bawa Ember Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.