Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Amartha Kolaborasi dengan IFC, Salurkan Permodalan hingga Rp 3 Triliun untuk Perempuan Pengusaha

Amartha berkolaborasi dengan IFC, salurkan permodalan hingga Rp 3 triliun untuk perempuan pengusaha ultra mikro.

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
(Ki-ka) Founder and CEO Amartha, Andi Taufan Garuda dan Regional Vice President dari IFC untuk Asia dan Pasifik, Riccardo Puliti saat sesi foto bersama, 2023. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), prosperity platform yang berfokus pada penyediaan akses keuangan inklusif bagi UMKM akar rumput, resmi mengumumkan kolaborasi strategis dengan International Finance Corporation (IFC), yaitu institusi keuangan anggota World Bank Group.

Melalui kolaborasi ini, Amartha dan IFC menyalurkan modal kerja hingga Rp 3 triliun yang akan disalurkan sebagai permodalan produktif bagi perempuan pengusaha ultra mikro di Indonesia.

Founder and CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra mengatakan, Amartha menyambut baik kolaborasi strategis dengan IFC.

"Kolaborasi ini sejalan dengan bisnis model yang dilakukan oleh Amartha dalam mengurangi ketimpangan akses keuangan digital bagi perempuan pelaku usaha ultra mikro di pedesaan. Pendanaan dari IFC tidak hanya membantu Amartha untuk memperluas basis investor berskala internasional saja, tetapi juga memperluas layanan keuangan digital ke berbagai wilayah pelosok di Indonesia. Amartha meyakini kolaborasi ini akan menciptakan dampak yang berkelanjutan," ujar Andi Taufan Garuda Putra, Jumat (15/9/2023).

Pria yang akrab disapa Taufan itu menjelaskan, dengan meningkatkan akses terhadap pembiayaan bagi UMKM di Indonesia, IFC dan Amartha akan mendukung dunia usaha yang secara kolektif mempekerjakan puluhan juta orang dan memberikan kontribusi penting bagi perekonomian Indonesia.

Selain itu, kerja sama ini juga berpotensi memperdalam pasar modal Indonesia yang dapat memacu investasi serupa di masa mendatang.

"Lebih dari 20.000 UMKM menerima penyaluran modal dari Amartha setiap harinya. Amartha juga fokus berkontribusi terhadap pemerataan pembangunan ekonomi di luar Pulau Jawa, dengan lebih dari 70 persen permodalan disalurkan ke luar Pulau Jawa. Hal ini sejalan dengan tujuan Pemerintah Indonesia untuk mencapai inklusi keuangan digital yang merata di seluruh pelosok negeri," jelasnya.

Dikatakannya pula, dalam menyediakan layanan keuangan inklusif, Amartha fokus mengembangkan teknologi adaptif dan membangun infrastruktur keuangan digital bagi segmen akar rumput.

Baca juga: Untungnya Berlipat-lipat, Bisnis Jastip Buku di Pameran BBW Surabaya Bergeliat

Menurut dia, infrastruktur digital merupakan kunci untuk mendorong inklusi keuangan digital yang berpotensi menumbuhkan ekonomi Indonesia.

Terlebih, lanjutnya, Pemerintah Republik Indonesia juga melihat ekonomi dan keuangan digital di Indonesia berpotensi besar untuk menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi baru.

Pangsa pasar ekonomi digital di Indonesia sekitar 40 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN.

Berkaca dari hal itu, Amartha sebagai prosperity platform pun telah berkembang menjadi perusahaan yang tidak hanya menyalurkan modal kerja, tetapi juga menjadi pionir dalam membangun ekosistem keuangan digital.

"Dengan dukungan dari investor berskala internasional seperti IFC, kami optimistis investasi ini dapat memperluas jangkauan layanan keuangan digital Amartha, untuk mendorong ekonomi akar rumput di Indonesia," ujar Taufan.

"Secara kumulatif, Amartha telah menyalurkan modal sebesar lebih dari Rp 12 triliun kepada lebih dari 1,7 juta UMKM di Indonesia. Amartha menerapkan prinsip ethical lending dalam operasional bisnisnya, memastikan bahwa setiap layanan kepada mitra UMKM dilakukan dengan etika yang baik dan transparan. Dengan prinsip keberlanjutan, Amartha optimistis dapat melibatkan berbagai stakeholder dalam membangun ekonomi keuangan digital bagi segmen akar rumput di Indonesia," ungkap Taufan.

Sementara itu, Regional Vice President dari IFC untuk Asia dan Pasifik, Riccardo Puliti menyampaikan, pihaknya bangga menjadi bagian dari inisiatif yang tidak hanya menyediakan struktur inovatif dan solusi pembiayaan berkelanjutan bagi kelompok underserved di sektor perekonomian, namun juga memperdalam pasar modal Indonesia.

"Kesenjangan akses permodalan yang dihadapi oleh perempuan pengusaha ultra mikro di Indonesia sangat penting bagi perekonomian secara keseluruhan, terlebih adanya Covid-19 telah menyebabkan perempuan harus menanggung beban rumah tangga dan tekanan pengasuhan anak yang semakin besar selama pandemi. Sehingga, kerja sama ini merupakan kemenangan bagi perempuan dan kemenangan bagi perekonomian," ujar Riccardo Puliti.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved