Anak Gendong Ayah yang Terjatuh Cari Madu, Jalan Kaki 2 Jam dari Hutan ke Rumah, Evakuasi Sendirian

TRIBUNJATIM.COM - Kisah pilu anak jalan kaki dua jam sambil gendong ayah ke rumah viral di media sosial.

Sang anak menggendong ayahnya yang terjatuh saat mencari madu hutan.

Kisah pilu ini dialami oleh Ade Praja (20).

Ade Praja merupakan warga Desa Balai Butar Kecamatan Sindang Beliti Ilir (SBI).

Akibat insiden jatuh saat ambil madu, sang ayah bernama Aji Yunus Almandono (50) meninggal dunia pada Senin (19/9/2023) pagi.

Sebelumnya, ayah Ade Praja sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Cari Suami, Wanita Tuli Bawa Kresek Nekat Nyebrang Suramadu Jalan Kaki 61 Km, Hanya Andalkan Ingatan

Namun berakhir tak tertolong.

Dikutip dari Tribun Bengkulu, ayah dan anak ini mencari madu hutan di Sungai Tengah Desa Periang Kecamatan SBI pada Minggu (17/9/2023) pagi.

Saat itu, sang ayahnya terjatuh dari pohon karet setinggi 6 meter pada saat mengambil madu hutan.

Ayah dan anak ini memang biasanya mencari dan mengambil madu hutan.

Dari pengakuan Ade Praja, saat itu ia melihat ayahnya terjatuh dari pohon karet.

Karena panik, ia pun mencoba mengevakuasi sang ayah.

Baca juga: Anak Artis Tak Malu Mulung Botol Bekas di Amerika Demi Hidup, Ogah Minta Ortu: Bisa Beli Rumah

Dengan cara menggendong ayahnya, Ade Praja menempuh perjalanan dari dalam hutan hingga ke rumahnya.

Adapun diperkirakan waktu tempuh itu sekitar 2 jam.

"Benar, dengan cara digendong, itu jalan kaki," kata Ade Praja.

Ade Praja mengaku tidak bisa menceritakan semuanya.

Saat ini pikirannya sedang kacau melihat ayahnya meninggal dunia.

Namun dikatakannya, saat itu ayahnya masih hidup dan dia pun mencoba mengevakuasi sang ayah.

Baca juga: Nasib Istri Tunarungu Jalan Kaki 61 Km Cari Suami yang Ngopi, Mertua Syok Didatangi, Ending Terkuak

Setelah sampai di rumah, pihak keluarga membawa ayah Ade Praja ke RS Ar Bunda Kota Lubuklinggau untuk mendapatkan perawatan.

"Maaf ya, belum bisa saya ceritakan semuanya, saya sedang pusing sekali saat ini," ungkap Ade Praja.

Kapolsek Kota Padang Iptu Mansyur Daut Manalu, SH menerangkan, pohon karet itu memiliki ketinggian lebih kurang enam meter dan korban menaikinya tanpa alat pengaman.

Setelah berhasil mengambil madu hutan dan akan menurunkannya dengan ember plastik, korban terpeleset dan terjatuh dari pohon karet.

Saat terjatuh itu, posisi kepala jatuh duluan hingga korban tidak sadarkan diri.

Korban dievakuasi oleh anaknya dengan cara digendong dan anaknya ini berjalan kaki hingga sampai dirumahnya.

Baca juga: Kisah Wanita Tuna Rungu Cari Suami yang Pamit Ngopi dan Tak Kembali, Jalan Kaki dari Gresik-Madura

Korban dan anaknya itu sampai kerumahnya sekira pukul 21.00 WIB karena mereka berjalan kaki.

"Bentuk kasih sayang anaknya, jadi digendong dibawa ke rumah dan dibawa ke RS Ar Bunda Lubuklinggau, sempat di opname namun korban meninggal pada Senin pagi," ujar kapolsek.

Korban mengalami luka memar pada leher dan kepala bagian belakang akibat benturan dari dahan pohon karet.

Juga luka akibat benturan saat terjatuh ke tanah dari ketinggian.

Jenazah korban telah dimakamkan di TPU Desa Balai Butar Kecamatan SBI.

"Sudah dimakamkan oleh keluarganya," jelas kapolsek.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com