Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata Piting, Istilah Tengah Viral di Medsos, Perintah Panglima TNI untuk Atasi Pendemo Rempang

Panglima TNI memerintahkan prajuritnya untuk memiting pendemo di Rempang. Lantas, apa sebetulnya arti kata piting tersebut?

Editor: Olga Mardianita
Tribunnews.com
Panglima TNI, Laksaman Yudo Margono, memerintahkan para prajuritnya untuk memiting pendemo di Rempang, Batam. Lantas, apa arti kata piting tersebut? 

Piting dalam bahasa prajurit

Sementara itu, Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono menjelaskan arti kata piting yang diucapkan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

Menurutnya, ada kesalahpahaman masyarakat dalam memaknai pernyataan tersebut, karena konteksnya berbeda.

"Jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, Panglima TNI sedang menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme yang dapat membahayakan baik aparat maupun masyarakat itu sendiri, sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk menahan diri, " ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.

Lebih lanjut, Kapuspen TNI menyampaikan bahwa Panglima TNI menginstruksikan kepada Komandan Satuan untuk melarang prajurit menggunakan alat atau senjata saat mengamankan aksi demo Rempang.

Hal tersebut untuk menghindari korban, sehingga lebih baik menurunkan prajurit lebih banyak dari pada menggunakan peralatan yang bisa mematikan.

Terkait bahasa piting-memiting yang diucapkan, Julius mengatakan bahwa arti kata piting dalam bahasa prajurit adalah merangkul.

"Karena disampaikan di forum prajurit, yang berarti setiap prajurit "merangkul" satu masyarakat agar terhindar dari bentrokan," jelas dia.

Dia menyampaikan bahwa bahasa prajurit terkadang disalahartikan oleh masyarakat lantaran tidak terbiasa dengan gaya bicara para prajurit.

Penyebab Warga Rusak Gedung BP Batam, Aksi Pendemo sempat Dibalas Pakai Gas Air Mata Milik

Kerusuhan di Pulau Rempang, Batam beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan.

Warga dan aparat kepolisian terlibat bentrok.

Kini kerusuhan di Pulau Rempang kembali terjadi.

Ribuan warga Melayu mulai dari Kepulauan Riau (Kepri), Riau, Jambi, Kalimantan Barat, hingga sejumlah daerah lainnya unjuk rasa di depan kantor BP Batam berakhir ricuh.

Kericuhan terjadi diduga karena permintaan pengunjuk rasa yang tidak diakomodasi BP Batam  . 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved