Bekas Gudang Kerajinan Kayu di Situbondo Ludes Terbakar, 2 Mobil PMK Butuh 1 Jam Padamkan Api

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Izi Hartono

TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Bekas gudang kerajinan kayu di Dusun Dam Bantungan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, terbakar, Senin (18/09/2023) malam.

Belum diketahui penyebab terbakarnya bangunan semi permanen milik Edi Triasmulyanto, warga Perumaham Griya Panji, Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji tersebut

Namun akibat musibah kebakaran itu, warga berusia 50 tahun mengalami kerugian materi sebesar Rp 15 juta.

Baca juga: Pria Situbondo Panik Lihat 2 Orang Tergeletak, Kabur Bawa Truknya, Fakta Sebenarnya Dikuak Polisi

Pada saat kebakaran terjadi, pemilik bangunan bekas gudang kerajinan itu sedang  berada di rumahnya mendapat kabar gudangnya terbakar.

Setelah mendapat kabar dari warga sekitar gudang, Edy langsung mendatangi gudangnya tersebut.

"Gudang kerajinan ini sudah dua tahun tidak digunakan," ujar Edy Triasmulyanto, kepada petugas BPBD Situbondo.

Sementara itu, Kepala BPBD Situbondo, Sruwi melalui Koordinator Pusdalop BPBD, Puriyono mengatakan,  kebakaran api yang membakar bekas gudang kerajinan itu diketahui pertama kali oleh warga sekitar.

Baca juga: Perahu Terbalik Digulung Ombak, 4 Nelayan Situbondo Terpental ke Laut, Sempat Terombang-ambing

Sehingga, kata Ipung panggilan Puriyono, para warga berusaha memadamkan kobaran api dengan menggunakan peralatan seadanya.

Sedangkan warga yang lain menghubungi petugas pemadam kebakaran.

"Ada dua unit Damkar yang turun ke lokasi dan api baru berhasil dipadamkan kurang lebih satu jam," ujarnya.

Untuk memastikan penyebab kebakaran itu, kata Ipung, saat ini masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian.

"Kami belum bisa memastikan, karena masih dalam penyelidikan," katanya.

Kapolsek Panarukan, Efendi Nawawi membenarkan terjadinya kebakaran bekas gudang yang sudah lama tidak terbakai itu.

Menurutnya, sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran itu.

"Yang jelas kami masih melakukan penyelidikan, untuk mengetahui penyebab terjadinya kebaran itu," pungkasnya.