Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lifestyle

Lulapin Kenalkan Kombinasikan Perhiasan Emas Klasik dengan Sentuhan Modern, Cocok untuk Anak Muda

Gelang emas masih menjadi aksesoris perhiasan yang diincar semua kalangan.  Tren dalam perhiasan emas terus berkembang, dari klasik hingga kontemporer

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Nur Ika Anisa
Lulapin kenalkan perhiasan klasik dengan sentuhan kontemporer menyasar minat anak muda 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Gelang emas masih menjadi aksesoris perhiasan yang diincar semua kalangan. 

Tren dalam perhiasan emas terus berkembang, dari klasik hingga kontemporer maupun memadukan keduanya untuk menyasar semua generasi.

Ini yang diusung Lulapin Gold S(Hopping) menghadirkan perhiasan emas bergaya klasik dan sederhana, dengan sentuhan modern yang memberikan nuansa kesegaran pada perhiasan.

“Kami ingin membawa kembali desain asli Jawa, ke arah alam menggabungkan desain lama itu dengan sentuhan modern agar anak muda bangga dengan perhiasan yang dipakai karena ada historinya,” ungkap CEO Lulapin Citra Ayu Ningtyas, belum lama ini.

Citra ingin menghadirkan perhiasan atau aksesoris emas yang tidak hanya indah tetapi juga memiliki makna mendalam, sehingga menjadikan aksesoris yang memiliki cerita mendalam.

Aksesoris emas yang cocok untuk semua generasi. Dari menghargai estetika maupun mencari gaya yang tetap modern.

Gaya klasik sentuhan Jawa dicontohkan citra seperti khas bentuk bunga maupun aksesoris emas peniti renteng susun yang kerap dipakai pada busana kebaya. Ciri khas lain adalah bunga melati.

“Indonesia kaya akan etnis dan ritual yang semuanya dulu menggunakan dan mengagungkan emas sebagai bagian dari hari hari penting. Desain yang dahulu handmade, kental unsur etnik dan detail dan sangat diperhatikan,” ungkap Citra.

Melalui Lulapin, Citra ingin mengangkat kembali warisan leluhur dari keunikan, gaya dan bentuk aksesoris klasik kepada anak muda masa kini.

Ia ingin menghadirkan desain yang sesuai anak muda, mudah dikenakan di suasana apapun, simpe dan sesuai perkembangan mode.

“Jangan sampai anak muda mengadopsi budaya luar, sebisa mungkin seimbang dengan bangga menggunakan budaya kita sendiri,” ungkapnya.

Sehingga, anak muda dapat bangga akan makna desain perhiasan, nilai guna dan belajar investasi jangka panjang.

“Kami ingin membawa kembali desain Indonesia asli yang enggak kalah asal kita bisa eksplore lebih. Kalau desain Indonesia dulu kan terkesan besar dan heboh, lah itu dari sisi anak muda kan heboh banget nanti kita gabungkan desain sentuhan lama bisa dipakai dan dimodifikasi dengan modern,” paparnya.

Sedangkan tren saat ini, disebut Citra, cenderung mengarah pada perhiasan Korea Selatan yang berbentuk kecil.

Citra ingin anak muda lebih dekat dengan perhiasan. Memaknai gaya klasik dengan tetap menggunakan perhiasan di berbagai momen seperti kasual dan ada unsur histori.

Inspirasi desainer luar negeri juga akan disisipkan untuk mengadaptasi sisi modern. Sedangkan sisi klasik dan sentuhan Jawa dibuat dari desainer atau artist dan pengrajin dari Pulau Jawa. 

Tujuannya membawa sisi seni dari desainer klasik maupun kontemporer dan memberdayaan para pengrajin yang ada di Pulau Jawa.

“Sebenarnya banyak sekali pengrajin dari Kalimantan, Sumatera dan Bali. Kalau sudah internasional Bali tapi sebenarnya pengrajin dari Jawa sendiri juga sangat perlu dieksplore,” tutupnya.

Kali ini Citra mengusung kembali keunggulan perhiasan emas secara desain, budaya, long wearing dan juga investasi jangka panjang. Sehingga emas dengan desain yang tak lekang jaman dapat diberikan atau diwariskan kepada keluarga, anak, maupun diberikan kepada terkasih.

Sebab menurutnya, perhiasan selain memberikan nilai ekonomi tetapi juga merupakan barang yang dapat mengingatkan kembali akan momen dan keterhubungan yang lebih emosional.

Lulapin tidak hanya menambahkan kilauan pada aksesoris perhiasan, tetapi juga memungkinkan untuk merayakan keindahan dan warisan emas dalam berbagai cara yang berbeda.

“Saya pribadi ingin mengangkat kembali detail dan desain yang cantik tapi jarang diapresiasi. Padahal kalau dilihat desain dulu sangat klasik dan bisa diberikan ke anak cucu kita nanti,” tutupnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved