Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Makan Cimin Berujung Maut, Siswa SD di Bandung Tewas Keracunan, Ibu Ratapi Anak: Ikhlas Sudah Takdir

Seorang siswa SD di Bandung tewas keracunan usai makan aci mini alias cimin. Tak hanya ia seorang, ada 33 siswa lainnya mengalami hal yang sama.

SHUTTERSTOCK/Astarik via KOMPAS.com
Seorang siswa SD di Bandung tewas keracunan usai makan aci mini alias cimin. Tak hanya ia seorang, ada 33 siswa lainnya mengalami hal yang sama kini menjalani perawatan medis. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang siswa SD di Bandung tewas keracunan usai makan aci mini alias cimin.

Tak hanya ia seorang, ada 33 siswa lainnya mengalami hal yang sama kini menjalani perawatan medis.

Siswa yang keracunan tersebut adalah RNN (9).

Komariah, ibu korban hanya bisa berucap bahwa itu sudah suratan takdir.

Diketahui RNN tewas diduga keracunan makanan yang dibeli di sekolahnya pada Rabu (27/9/2023) malam.

Untuk mengungkap kasus ini, polisi memeriksa pedagang cimin yang berjualan di sekolah.

Baca juga: Viral Tarikan Sumbangan SMPN 1 Ponorogo ke Siswa, Ada Poin Beli Mobil Baru, Ditarik Rp 1,7 Juta

"Pedagang yang menjual cimin sedang kita lakukan pemeriksaan di Mapolsek Batujajar," ujar Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono saat ditemui di Puskesmas Saguling, Kamis (28/9/2023), dikutip dari Tribun Jabar.

Pemeriksaan tersebut, kata Aldi, dilakukan untuk menggali informasi dari pedagang terkait terjadinya peristiwa keracunan massal yang dialami oleh puluhan siswa hingga satu di antaranya meninggal dunia.

"Kami mendapat informasi bahwa pada Selasa di sekolah tersebut ketika istirahat membeli makanan cimin, kemudian setelah itu banyak yang perutnya sakit dan sebagainya, kemudian dibawa ke Puskesmas Saguling," katanya.

Aldi mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya, ada 34 siswa yang mengalami keracunan tersebut dan satu orang di antaranya meninggal dunia, sehingga pihaknya langsung melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

Selain melakukan pemeriksaan terhadap pedagang cimin itu, pihaknya juga sudah mengambil sampel makanan tersebut untuk dilakukan uji laboratorium di Labkesda Jabar.

"Kami dari Polres Cimahi dan Polsek Batujajar, mengambil langkah-langkah. Pertama mengambil sampel makanan yang dijual oleh pedagang dan pedagang yang menjual sedang kita lakukan pemeriksaan," ucap Aldi.

Sementara untuk kondisi pasien atau korban keracunan yang mendapat perawatan di Puskesmas Saguling itu kondisinya sudah membaik dan dalam waktu dekat ini mereka sudah bisa ke rumahnya masing-masing.

"Untuk sekarang kondisinya sudah stabil dan membaik, mudah-mudahan hari ini kondisinya terus membaik, sehingga mereka bisa segera pulang," katanya.

Baca juga: Terkuak Motif Siswa SMP di Cilacap Aniaya Adik Kelas, Gegara Masalah Sepele Korban Dibully & Dihajar

Orangtua siswa SD di KBB saat menceritakan anaknya meninggal dunia setelah makan cimin ketika ditemui Tribun Jabar, Kamis (28/9/2023).
Orangtua siswa SD di KBB saat menceritakan anaknya meninggal dunia setelah makan cimin ketika ditemui Tribun Jabar, Kamis (28/9/2023). (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Korban Miliki Penyakit Penyerta

Ibu korban, Komariah (36) mengatakan, setelah anaknya mengonsumsi cimin tersebut, dia langsung pusing, mual, muntah, dan diare hingga akhirnya RNN merasa lemas hingga tak sadarkan diri.

"Terus dibawa ke bidan, tapi bidannya enggak sanggup karena denyut nadinya sudah lemah, kata gitu, terus dibawa ke Rumah Sakit Dustira," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Kamis (28/9/2023).

Di rumah sakit tersebut, RNN langsung ditangani dan sempat mendapat perawatan medis, namun nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia pada pukul 23.30 WIB.

"Di Rumah Sakit Dustira ditangani, cuma mungkin itu sudah takdirnya si dede ya. Ditangani dari jam 10 malam lalu dia pulangnya (meninggal) jam setengah 12," kata Komariah.

Sebelum merasakan gejala tersebut, kata dia, RNN sempat bercerita sudah mengonsumsi cimin di sekolah, namun Komariah belum bisa memastikan penyebab anak kesayangannya itu.

"Kalau penyebabnya gak tahu karena keracunan atau apa, tapi saat si dede ditanya, katanya habis jajan itu cimin," ucapnya.

Saat ini Komariah dan suaminya Iwan (37) sudah ikhlas atas kepergian anaknya itu dan pihaknya memastikan tidak akan melanjutkan kasus keracunan tersebut ke ranah hukum.

"Ikhlas saja dan enggak akan membawa kasus ini ke ranah hukum, saya ikhlas karena ini sudah takdir mau bagaimana lagi, cuma sekarang tinggal sabarnya saja," ujar Komariah.

Baca juga: Terugkap Alasan Kepsek MAN 1 Pamekasan Terapkan Toilet Siswa Berbayar, Ingin Bentuk Karakter

RNN sempat mendapat perawatan di rumah sakit setelah mengeluhkan gejala mual, pusing, muntah-muntah, dan diare diduga karena keracunan cimin.

"Satu siswa meninggal dunia di Rumah Sakit Dustira karena ada comorbid atau penyakit penyerta yaitu thalasemia," ujar Kepala Puskesmas Saguling, Burhan saat ditemui, Kamis (28/9/2023).

Dengan adanya penyakit penyerta itu, kata dia, RNN sebelumnya pernah memiliki riwayat kontrol kesehatan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung.

"Jadi penyakit penyerta Thalasemia yang dialami satu siswa itu diketahui dari riwayat kontrolnya ke RSHS Bandung," kata Burhan.

Menurutnya, keracunan makanan yang dialami oleh seorang siswa tersebut memperparah kondisi kesehatan fisik sehingga kondisinya melemah dan meninggal dunia saat menjalani perawatan.

"Dugaan penyebabnya dari jajanan cimin atau olahan makanan dari aci yang pakai bumbu pedas, mungkin dari pedasnya ini (keracunan)," ucapnya.

Burhan mengatakan, dari total 34 siswa yang mengalami keracunan massal itu di antaranya 15 siswa masih menjalani rawat inap, 13 rawat jalan, lalu di RS Kartini 3, RSCK 1, RS Dustira 1 meninggal dunia, dan Klinik Assyyidha 1 siswa.

Sejumlah siswa tersebut, kata dia, merasakan gejala keracunan mulai pukul 01.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB, kemudian mereka terus berdatangan ke Puskesmas Saguling untuk melakukan pemeriksaan.

"Saat dilakukan pemeriksaan gejalanya ringan, kalau yang dirawat gejalanya berat ada yang muntah-muntah dan diare, sampai saat ini pasien masih berdatangan," kata Burhan.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved