Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Mimpi Kuliah S2 Sabiq Muhammad Harus Dikubur, Kini Jadi Kades Muda di Klaten, Tak Pakai Politik Uang

Viral pemuda berusia 25 tahun menjadi seorang Kepala Desa (Kades) di Klaten, bernama Sabiq Muhammad. Intip sosok Sabiq di sini!

Instagram.com/@sabiqalhilal
Kolase foto Sabiq Muhammad, pemuda berusia 25 tahun yang menjadi seorang Kepala Desa (Kades) muda di Klaten. 

Namun ia kini mengubur mimpinya yang mendalam itu.

“Di tanggal 4 September ini, sebenarnya saya harus berangkat ke China. Saya dapat beasiswa ke China Agricultural University. Namun, karena desakan masyarakat, saya harus melepas beasiswa itu,” terang dia.

Ia pun harus berhadapan dengan Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia, pemberi beasiswa tersebut.

“Ya, saya dapat teguran, tapi memang ini pilihan. Dari tesis saya, itu bisa jadi program pertanian di desa. Meskipun saya sarjana hukum, tapi sudah punya niat untuk lanjut ke pertanian,” ungkap pemuda kelahiran Maret 1998 ini.

Keputusannya memilih untuk ikut pemilihan kepala desa (pilkades) juga dipertanyakan oleh kedua orangtuanya.

Baca juga: Nasib Kades di Tuban Kedapatan Judi Online, Bukannya Kerja Malah Rekap Nomer Togel

Terlebih, orangtua Sabiq paham perjuangan anaknya untuk mendapatkan beasiswa tersebut.

“Saya sudah persiapan pascasarjana ini sejak Januari 2023. Akhirnya ditanya mau kuliah apa jadi lurah? Saya mikir, kalau jadi mahasiswa lagi, saya jadi punya tugas untuk mendekati masyarakat," kata dia.

“Kalau saya jadi lurah, tesis saya bisa jadi program pertanian sekalian. Berhasil atau tidak kan bisa dicoba,” jelas Sabiq lagi.

Diketahui, dari kecil hingga dewasa, Sabiq belajar dari pesantren ke pesantren.

“Saya santri, sejak kecil selalu di pesantren dan baru dua tahun ini di rumah. Ibu saya sudah pesan, santri harus berkontribusi untuk masyarakat. Jadi, ini kesempatan yang baik untuk dekat ke warga,” kata dia.

Sejak dulu, Sabiq berupaya cari celah untuk menjadi bagian dari rakyat.

Saat di rumah, dia menjadi pemimpin tahlilan, selain mendampingi para petani.

Maka, di 100 hari masa kerjanya, Sabiq berupaya untuk merealisasikan sejumlah program termasuk membumikan pupuk organik.

Sabiq paham, potensi Prawatan adalah pertanian dan memiliki sejumlah problem, termasuk krisis air. Sumur yang sudah digali pun harus digali lebih dalam untuk mendapatkan air yang bersih.

“Selain membumikan pupuk organik, kami juga membuat peta sungai. Ini ada titik-titik rawan krisis (kekeringan). Jadi, bagaimana kemudian, kami menjamin hak atas air untuk warga dan petani,” urainya.

Baca juga: Gubernur Khofifah Bertemu dengan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartanto, Bahas Cawapres Prabowo

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved