Kejanggalan Kasus Kopi Sianida Jessica-Mirna Diungkap Hotman Paris, Singgung Soal Saksi Ahli & Racun
Kebenaran Jessica Kumala Wongso jadi pembunuh utama Wayan Mirna Salihin membuat publik kembali bertanya-tanya, Hotman Paris ungkap kejanggalan.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kasus kopi sianida Jessica-Mirna kembali jadi sorotan usai tayangan dokumenter di Netflix kembali mengusutnya.
Kebenaran Jessica Kumala Wongso yang jadi pembunuh utama Wayan Mirna Salihin membuat publik kembali bertanya-tanya.
Ternyata kasus kopi sianida juga menjadi perhatian pengacara kondang Tanah Air, Hotman Paris.
Hotman Paris mengaku punya cara jitu untuk selamatkan Jessica Kumulo Wongso dari penjara.
Baca juga: Ramai Film Ice Cold, Kondisi Terkini Jessica Wongso di Balik Jeruji Dikuak, Dulu Ajukan PK Ditolak
Hotman Paris menuangkan keragu-raguannya atas penetapan Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka kasus pembunuhan kopi sianida.
Lewat akun Instagram-nya pada Selasa (3/10/2023), Hotman Paris menuangkan kecurigaannya atas kasus kematian Mirna Salihin pada tahun 2016 silam.
Pihak Wartakotalive.com sudah mengirimkan pesan ke Hotman Paris guna meminta izin untuk mengutip pernyataan tersebut.
Dalam unggahan tersebut, Hotman Paris mengatakan bahwa dari dulu ia sudah sanksi dengan penetapan tersangka Jessica Kumala Wongso atas pembunuhan Wayan Mirna Salihin.
Pasalnya kata Hotman Paris, tidak ada prinsip beyond reasonable doubt dalam kasus tersebut.
Di mana prinsip pentingnya dua alat bukti untuk menetapkan tersangka kepada seseorang sangat lemah dan hanya berpedoman keyakinan hakim.
"Tidak diterapkan prinsip beyond reasonable doubt yang harus ada dua alat bukti sebelum seseorang dipidana," ungkapnya.
"Tapi lebih menonjol prinsip keyakinan hakim," tambah sosok pengacara yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia hukum ini.
Menurut Hotman Paris, di Eropa dan Amerika Serikat, seseorang tidak bisa divonis hukuman berat seperti halnya Jessica Kumala Wongso apabila buktinya masih ragu-ragu.
Sehingga sebuah bukti yang bisa menjerat seseorang sebagai pembunuh harus pasti atau absolutely, dimana artinya tidak boleh ada keraguan sedikitpun.
"Artinya harus ada bukti telak. Dalam kasus Jessica bukti telak itu tidak ada."
"Saya tidak tahu kesalahan siapa ini, apakah tim pengacara atau tidak, saya tidak tahu," imbuh Hotman Paris.
Hotman Paris juga sanksi dengan saksi ahli yang memberatkan Jessica Kumala Wongso.
Pasalnya kata Hotman Paris, saksi ahli bisa mendeteksi racun sianida diletakkan jam berapa.
Padahal saksi tersebut baru bisa memeriksa racun beberapa minggu setelah kematian Mirna Salihin.
Sehingga aneh kata Hotman Paris, apabila saksi ahli bisa tahu jam berapa racun tersebut diletakkan ke gelas Wayan Mirna Salihin.
Sebab hanya Tuhan yang bisa tahu, jam berapa racun tersebut diletakkan ke gelas Wayan Mirna Salihin.
"Jadi bagaimana mungkin bisa tahu jam berapa racun itu diletakkan, hanya Tuhan apakah ada racun dan diletakkan jam berapa," bebernya.
Baca juga: Cerita Uang Tutup Mulut Kasus Kopi Sianida Dikirim ke KPK, Alasan Jessica Wongso Tak Boleh Wawancara
Hotman Paris menduga bahwa keterangan saksi dibuat-buat, sehingga sama persis dengan waktu kedatangan Jessica Kumala Wongso di meja yang sudah dipesannya.
"Jadi seolah-olah sudah ada Jessica di TKP pada saat racun tersebut dimasukkan ke dalam gelas."
"Sehingga tentu orang akan beranggapan satu-satunya yang meletakkan racun itu Jessica karena jam bersamaan," beber Hotman Paris.
Hal itu oleh Hotman Paris diprotes keras.
Karena menurutnya, mustahil seorang ahli bisa mengetahui persis jam berapa racun sianida dimasukan ke dalam gelas seseorang.
"Itu saya protes keras. Karena tidak mungkin ahli bisa mengetahui jam berapa racun ini dimasukkan kalau dia hanya sebagai ahli," bebernya.
Wartakotalive.com sudah mencoba hubungi Hotman Paris Hutapea terkait dengan video yang kirim di akun media sosialnya.
Wartakotalive.com sudah memohon izin kepada Hotman Paris Hutapea untuk mengutip isi Instagram, tetapi hingga berita ini dimuat, pesan tersebut belum dijawab.
Sebagai informasi, film dokumenter yang dirilis Netflix mengenai pembunuhan kopi sianida Jessica Wongso yang heboh di tahun 2016, kini kembali menuai sorotan publik.
Dalam film tersebut, wawancara Jessica Wongso disetop dalam film dokumenter 'Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso'.
Tak pelak adegan dalam film dokumenter di Netflix tersebut mengundang perhatian netizen di media sosial.
Pihak Kemenkumham ungkap alasan kru film dilarang mewawancara Jessica Wongso.
"Sayang banget Jessica Wongso ga dibolehin buat di wawancara," tulis akun @oct***.
"Jessica Wongso gaboleh diwawancara aja udah bikin bingung, padahal sekelas teroris aja boleh dan bisa di wawancara, yaa mungkin ga jauh jauh karena bisa menggiring opini publik atas kasus ini mengingat atensi publik terhadap kasus ini lumayan besar," ungkap akun @liam********.
Untuk diketahui, saat ini Jessica Wongso tengah menjalani separuh dari masa hukumannya di Lapas Kelas IIA Pondok Bambu, Kalapas, Jakarta.
Lantas mengapa Jessica Wongso dilarang melaluikan wawancara dengan kru film dokumenter yang tayang di Netflix?
Kabag Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Rika Aprianti mengatakan, wawancara kepada narapidana hanya dizinkan selama berkaitan dengan pembinaan, seperti diatur dalam peraturan liputan di Lembaga Pemasyarakatan.
Rika Aprianti menyinggung soal izin peliputan kru film dokumenter yang ingin melakukan wawancara dengan Jessica Wongso.
"Tidak ada izin terkait itu," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (30/9/2023).
Menurutnya, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan tidak menerima surat izin peliputan tersebut.
"Tidak ada izin liputan," tegas dia lagi.
Rika mengatakan, peliputan tersebut dilakukan pada masa pandemi Covid-19, "Saat itu juga sedang pandemi Covid-19," ungkapnya.

Namun dia tidak mengungkapkan lebih lanjut kapan waktu tepatnya.
Dia hanya mengatakan, selama pandemi Covid-19, pihaknya menerapkan pembatasan peliputan.
Termasuk kunjungan keluarga terhadap narapidana yang hanya bisa dilakukan secara virtual.
Diketahui dalam salah satu adegan, Jessica Wongso sempat melakukan wawancara secara online.
Namun di menit ke-32, sesi wawancara tersebut sempat disetop.
Penjaga lapas mengatakan bahwa Jessica Wongso telah berbicara terlalu jauh soal kasusnya.
Pihak berwenang juga disebut memblokir semua wawancara yang ditujukan dengan Jessica Wongso untuk kepentingan film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.
kopi sianida
Jessica Kumala Wongso
Wayan Mirna Salihin
Hotman Paris
racun
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Ulah 4 WN Bangladesh Ngotot Tak Mau Bayar Kamar Hotel, Imigrasi Bongkar Tujuan: Bodong |
![]() |
---|
Harga dan Jadwal Pre-order iPhone 17 Series, Ponsel Terbaru Apple Paling Murah Rp 17 Jutaan |
![]() |
---|
Bocil SD Asyik Main Malah Temukan Batu Meteor, Bak Bola Api saat Meluncur ke Bumi: Asap Putih |
![]() |
---|
Pendapatan Kini Masih Rp 40 Juta, Artis Ganti Profesi Meski Tak Lagi Jadi Wabup hingga Berakting |
![]() |
---|
Peluang Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026, 1 Syarat Wajib Dipenuhi usai Kalah dari Arab Saudi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.