Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Artis Direkrut Fredy Pratama Jadi Kurir Narkoba, Meski Dipenjara Terima Rp4 Juta Sebulan, 'Diopeni'

Jaringan Fredy Pratama bandar narkoba Internasional melibatkan sejumlah pihak. Satu di antaranya dari kalangan artis.

Instagram/zul_zivilia
Zul Zivilia, artis direkrut Fredy Pratama jadi kurir narkoba. 

TRIBUNJATIM.COM - Jaringan Fredy Pratama bandar narkoba Internasional melibatkan sejumlah pihak.

Satu di antaranya dari kalangan artis.

Artis tersebut direkrut Fredy Pratama sebagai kurir narkoba.

Bahkan meski artis tersebut sudah dipenjara, namun ia tetap terima setoran uang sebesar Rp4 juta sebulan.

Adapun sosok artis kurir narkoba Fredy Pratama itu adalah Zulkifli, atau dikenal sebagai Zul Zivilia, mantan vokalis band Zivilia.

Zul Zivilia menerima uang sebesar Rp 4 juta per bulan selama 7-8 bulan ketika ia masih berada di penjara.

Baca juga: Nasib Artis Cantik Diancam Dibunuh Pacar ASN, Padahal Pernah Janjikan Menikah, Cinta Itu Buta  

Uang tersebut diduga berasal dari jaringan narkoba yang dikendalikan oleh Fredy Pratama.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Brigjen Mukti Juharsa, mengungkapkan informasi ini dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, pada Kamis (5/10/2023).

Menurut Mukti, Zul Zivilia terlibat langsung dengan jaringan bandar besar narkotika, Fredy Pratama.

"Betul, Zul terlibat langsung dengan Fredy Pratama.

Dan dia di dalam sel pun menerima uang sebanyak Rp 4 juta, kurang lebih tujuh bulan atau delapan bulan dari Fredy Pratama," kata Mukti, dikuti dari Tribun Jateng.

Mukti juga menjelaskan, uang tersebut didatangkan ke dalam penjara untuk Zul Zivilia.

Baca juga: Nasib Vokalis Zivilia Dulu Terjerat Narkoba, Divonis 18 Tahun Penjara, Sang Istri Nangis Histeris

Zul Zivilia, artis direkrut Fredy Pratama jadi kurir narkoba.
Zul Zivilia, artis direkrut Fredy Pratama jadi kurir narkoba. (via Tribun Jateng)

"Itu katanya kalau di jaringan Fredy, itu di dalam (lapas) diopeni (dipelihara)," tambahnya.

Namun, Mukti menyatakan bahwa komunikasi antara Zul Zivilia dan jaringan tersebut berhenti setelah beberapa waktu, dan uang tidak pernah lagi dikirimkan.

"Ya enggak tahu (kenapa) berhenti, mungkin karena sudah kebanyakan kali, ya. Rp 4 juta per bulan lumayan lho, kaki tangannya banyak pokoknya," kata Mukti.

Lebih lanjut, Mukti mengungkapkan bahwa Zul Zivilia direkrut oleh jaringan Fredy Pratama untuk menjadi kurir narkoba di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Saat ini, pihak berwenang masih terus mendalami kasus ini dan tidak menampik akan memanggil Zul Zivilia untuk pemeriksaan lebih lanjut jika diperlukan.

Zul Zivilia sebelumnya divonis 18 tahun penjara terkait kasus dugaan narkotika dan saat ini mendekam di Lapas Narkotika Kelas II Gunung Sindur setelah ditangkap oleh polisi pada tahun 2019.

Kasus ini terkait dengan kasus sindikat narkoba Fredy Pratama, yang merupakan salah satu sindikat narkoba terbesar di Indonesia.

Fredy Pratama juga memiliki sejumlah nama samaran dan telah mengubah identitas dan wajahnya melalui operasi plastik.

Baca juga: Pengakuan Istri Artis Tak Salahkan Suami Meski Selingkuh, Sadar Dulunya Egois: Aku Lupa Urusin Dia

SINDIKAT PEREDARAN NARKOBA - Para tersangka di keluarkan dari tahanan saat rilis pengungkapan kasus sindikat peredaran narkoba di Gedung Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2019). Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menangkap sembilan tersangka pelaku peredaran narkoba, salah satunya vokalis grup band Zivilia, Zulkifli alias Zul yang ditangkap di Apartemen Gading River View City Home, Jakarta Utara bersama tiga rekannya pada Jumat (1/3) dengan barang bukti sabu seberat 9,5 Kg dan ekstasi 24ribu butir.
SINDIKAT PEREDARAN NARKOBA - Para tersangka di keluarkan dari tahanan saat rilis pengungkapan kasus sindikat peredaran narkoba di Gedung Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2019). Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menangkap sembilan tersangka pelaku peredaran narkoba, salah satunya vokalis grup band Zivilia, Zulkifli alias Zul yang ditangkap di Apartemen Gading River View City Home, Jakarta Utara bersama tiga rekannya pada Jumat (1/3) dengan barang bukti sabu seberat 9,5 Kg dan ekstasi 24ribu butir. (WARTA KOTA/henry lopulalan)

Fredy Pratama diketahui menjadi buronan sejak 2014.

Dalam bisnis haramnya, Fredy Pratama melibatkan ratu narkoba asal Palembang yakni APS.

Selama menjadi DPO, ia menggunakan siasat licik agar aksi tak terendus.

Fredy Pratama gembong narkoba terbesar di Indonesia ini menggunakan sejumlah nama samaran di perangkat komunikasinya.

Fredy Pratama bukan hanya gembong narkoba terbesar di Indonesia, ternyata juga bos narkoba se-Asia Tenggara.

Kabareskrim Komjen Wahyu mengatakan, Fredy Pratama alias Miming masih berstatus DPO.

Keberadaan Fredy Pratama diketahui saat ini di Thailand memakai nama samaran di perangkat komunikasinya.

"Sekarang (Fredy Pratama) masih DPO ada di Thailand, yaitu atas nama Fredy Pratama alias Miming dengan nama samaran di komunikasinya the secret, cassanova, air bag, dan mojopahit," ungkap Wahyu dalam konferensi pers, Selasa (12/9/2023), dikutip dari Tribun Sumsel.

Mantan Kapolda Aceh itu mengatakan, Fredy Pratama mengendalikan peredaran narkoba di Indonesia dari Thailand.

Wilayah operasinya juga termasuk daerah Malaysia Timur.

Kabareskrim Komjen Wahyu mengatakan, Fredy Pratama (foto kiri) alias Miming masih berstatus DPO. Keberadaan Fredy Pratama diketahui saat ini di Thailand memakai nama samaran di perangkat komunikasinya.
Kabareskrim Komjen Wahyu mengatakan, Fredy Pratama (foto kiri) alias Miming masih berstatus DPO. Keberadaan Fredy Pratama diketahui saat ini di Thailand memakai nama samaran di perangkat komunikasinya. (KOMPAS.com/Rahel dan Tribun Medan)

"Yang bersangkutan (Fredy Pratama) ini mengendalikan peredaran narkoba di Indonesia dari Thailand, dan daerah operasinya termasuk di Indonesia dan daerah Malaysia Timur," tuturnya.

Adapun jaringan Fredy Pratama ini sangat terorganisir, rapi dan terstruktur.

"Dalam mengoperasikan sindikat narkoba ini yang saya sampaikan tadi adalah sebuah organisasi sindikat yang rapi terstruktur dan diatur sedemikian rupa oleh Fredy Pratama," tambahnya.

Siasat lain yang dilakukannya yakni menggunakan segala cara, termasuk mengubah identitas hingga penampilan.

Bahkan ia juga diduga telah mengubah dirinya melalui operasi plastik.

"Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah muka ya. Ya mau operasi plastik kita enggak tahu, dia mengubah identitas diri," ujar Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa, Selasa (12/9/2023).

Fredy Pratama merupakan orang Indonesia yang berasal dari Kalimantan Selatan, begitu pun keluarganya.

Adapun jumlah barang bukti yang diamankan sejak pengungkapan kasus ini sejak 2020 berupa 10,2 ton sabu, 116,346 ribu butir ekstasi, 13 unit kendaraan, 4 bangunan, dan sejumlah uang di ratusan rekening.

"Dalam operasi ini, ada 39 orang yang ditangkap periode Mei 2023 sampai saat ini," kata Komjen Wahyu.

Jika dikonversikan menjadi uang, maka dari barang bukti sabu senilai Rp10,2 triliun sedangkan ekstasi senilai Rp63,99 miliar.

Selain itu, Wahyu mengatakan pihaknya juga telah menyita sejumlah aset dari hasil kejahatan tersebut sebesar Rp273,45 miliar.

Dengan hasil itu, maka Polri berhasil menyita baik dari tindak pidana awal maupun tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebesar Rp10,5 triliun.

"Jadi dari beberapa barang yang beredar di Indonesia, setelah kita telusuri ada koneksinya. Ada afiliasinya dengan jaringan Fredy Pratama ini," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved