Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Nganjuk

Pemkab Nganjuk Akan Bangun Lima Sumur Bor untuk Atasi Kekurangan Air Bersih di Wilayah Kekeringan

Pemkab Nganjuk membangun lima sumur bor gunakan anggaran BTT untuk mengatasi kekurangan air bersih di wilayah kekeringan.

Penulis: Achmad Amru Muiz | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Distribusi bantuan air bersih kepada warga di wilayah kekeringan oleh BPBD Kabupaten Nganjuk dan dipantau langsung oleh Sekda Kabupaten Nganjuk, Nur Solekan, Senin (9/10/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Achmad Amru Muiz

TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Pemkab Nganjuk akan membuat sumur bor di lima titik wilayah kekeringan.

Hal itu dilakukan sebagai upaya mengatasi kekurangan air yang dialami masyarakat di musim kemarau seperti sekarang ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nganjuk, Nur Solekan mengatakan, Pemkab Nganjuk melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memanfaatkan anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) untuk membangun sumur bor untuk warga di wilayah kekeringan.

"Pembuatan sumur bor tersebut diperkirakan memiliki kedalaman hingga 100 meter di bawah permukaan tanah. Lokasi dan titik sumber air tersebut telah dilakukan survei dan penelitian sehingga tidak terjadi salah pengeboran," kata Nur Solekan di tengah penyaluran bantuan air bersih untuk warga, Senin (9/10/2023).

Dijelaskan Nur Solekan, setelah pembuatan sumur bor selesai dan air yang bisa didapatkan cukup memenuhi kebutuhan warga, maka akan dilakukan tindak lanjut dengan pemasangan pipa air ke rumah-rumah warga.

Dengan demikian, warga tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang dibutuhkan sehari-hari, terutama pada saat musim kemarau.

"Dan untuk pembangunan pipa air tersebut, kami perkirakan akan tuntas hingga tahun 2024 mendatang. Yang jelas dengan adanya saluran pipa air tersebut, diharapkan warga tidak lagi kesulitan air bersih," ucap Nur Solekan.

Diungkapkan Nur Solekan, program sumur bor dan pembangunan pipanisasi ke rumah warga tersebut sebagai bentuk peningkatan infrastruktur dalam bentuk preventif dan kuratif bencana yang memiliki peran aktif dalam mencegah dampak kekeringan.

Pihaknya, tambah Nur Solekan, akan terus memastikan masyarakat terlayani dan berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di wilayah kekeringan.

Program tersebut juga sebagai wujud pemerintah daerah yang akan selalu hadir di tengah masyarakat.

Baca juga: Kekeringan di Bojonegoro Meluas, Kini Jumlah Desa Terdampak Bertambah Jadi 68 Desa di 19 Kecamatan

"Mudah-mudah musim kemarau dan darurat kekeringan di Kabupaten Nganjuk bisa segera berlalu, dan kita semua tidak boleh menyerah. Berinovasi dan berkolaborasi melakukan upaya bermanfaat bagi masyarakat akan selalu dilakukan Pemkab Nganjuk," tandas Nur Solekan.

Sementara itu, peninjauan langsung dilakukan Sekda Nganjuk di wilayah kekeringan dan sekaligus mendistribusikan air bersih sebanyak 20 ribu liter di wilayah berpenduduk sekitar 1565 jiwa di Desa Ngepung, Kecamatan Lengkong.

Kegiatan tersebut untuk memastikan kondisi masyarakat yang kekurangan air bersih.

Droping air bersih tersebar di lima desa di wilayah Kecamatan Nganjuk. Di antaranya di Desa Pule, Kecamatan Jatikalen, dengan jumlah penduduk yang alami kekeringan 65 jiwa, Desa Ngepung 1.565 jiwa, dan Desa Pinggiran 150 jiwa, keduanya masuk kecamatan Lengkong, dan Desa Mojoduwur, serta Kecamatan Ngetos 560 jiwa, dan Desa Tempuran Kecamatan Ngluyu sebanyak 500 jiwa.

"Di setiap titik didistribusikan bantuan air bersih sebanyak 20 ribu liter setiap dua hari sekali. Dan alhamdulillah, bantuan air bersih tersebut cukup membantu masyarakat di musim kemarau sekarang ini. Dan kami akan terus mendistribusikan bantuan air bersih sesuai kebutuhan warga," tutur Nur Solekan.

Baca juga: Respon DKPP Kabupaten Blitar saat Belum Ada Laporan Gagal Panen Dampak Kekeringan: Perbaiki Saluran

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved