Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Banyuwangi

Hanya Gegara Hal Sepele, Siswa SMP di Banyuwangi Dihajar Teman 2 Kali, Kondisi Retak Tulang

Seorang siswa SMP di Kabupaten Banyuwangi menjadi korban perundungan. Korban adalah RDA (13), siswa Kelas VIII SMPN 4 Banyuwangi.

|
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Korban perundungan dan penganiayaan saat dirawat di rumah sakit di Banyuwangi. 

Sayangnya sebelum hari sekolah itu, korban kembali dihajar oleh pelaku. Saat itu, korban baru saja pulang dari jumatan di masjid dekat rumah temannya di Kelurahan Kepatihan Banyuwangi.

Baca juga: Puluhan Polisi Banyuwangi Diajari Cara Penyelamatan dan Pertolongan Cepat Korban Laka Laut

Kebetulan, terduga pelaku juga tinggal di kelurahan yang sama.

"Anak saya berencana bertemu yang memukul dia untuk mengajak saling bermaafan dan damai, supaya dia bisa bersekolah lagi dengan tenang," kata dia.

Namun yang korban alami justru naas. Setelah bertemu terduga pelaku, korban diajak ke tempat di sekitar Gedung Wanita Banyuwangi, tak jauh dari masjid.

Di sana, menurut Kholifah, korban dihajar dengan lebih parah.

"Anak saya dipukuli, kepalanya diinjak-injak," tambah dia.

Rekan korban dan warga yang mengetahui kejadian itu kemudian menolongnya. Ia dibawa pulang dengan kondisi memprihatinkan.

Baca juga: Program Bedah Rumah di Banyuwangi, Ada 28 Rumah Tak Layak Huni Mulai Dibangun

"B (terduga pelaku) juga diajak ke rumah saya sama warga. Saya tanya kenapa anak saya dipukuli. Ternyata masalah sepele sekali," tambah dia.

Menurut pengakuan B kepada ibu korban, ia memukul anaknya karena tak terima pernah dilihati oleh korban. Padahal menurut Kholifah, anaknya melihati terduga pelaku tanpa ada maksud apa-apa.

Setelahnya, korban kemudian dilarikan ke RSUD Blambangan untuk mendapat perawatan. Hasil pemeriksaan petugas medis, korban mengalami retak tulang di tangan kirinya. Juga beberapa luka lain di bagian tubuh.

Retak tulang tangan itu juga harus dioperasi. Proses operasi rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat.

Kholifah juga telah melaporkan kejadian yang dialami anaknya ke Mapolresta Banyuwangi. Ia berharap anaknya bisa mendapat keadilan hukum setelah peristiwa yang dialaminya.

Hingga berita ini diunggah, belum ada tanggapan dari dinas pendidikan dan kepolisian setempat. Pejabat berwenang belum merespons konfirmasi yang diajukan Tribun Jatim Network. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved