Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Kekeringan di Trenggalek Makin Meluas, Jangkau 20 Desa, 1 Kecamatan ini Kondisinya Terparah

Wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Trenggalek meluas ke 20 desa di 11 kecamatan, Minggu (15/10/2023).

TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA
Warga Mengambil Air Bersih Kiriman dari BPBD Trenggalek  

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Trenggalek meluas ke 20 desa di 11 kecamatan, Minggu (15/10/2023).

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, sebanyak 2.528 KK dan 7.990 jiwa kesulitan mendapatkan air bersih.

Angka tersebut naik dibandingkan pada Rabu (11/10/2023) lalu dimana daerah yang terdampak kekeringan baru 17 desa di 10 kecamatan.

Sedangkan masyarakat yang terdampak berjumlah 7945 jiwa dan 2468 KK.

Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi mengungkapkan kondisi kekeringan terparah berada di Kecamatan Panggul.

Baca juga: Mutasi Pejabat Polres Trenggalek, Jabatan Wakapolres hingga Kasatreskrim Diisi Wajah Baru

"Di Kecamatan Panggul ada 6 desa yang sudah mengajukan permintaan air bersih, yaitu Desa Ngrencak, Desa Banjar, Desa Besuki, Desa Depok, Desa Karangtengah, dan Desa Kertosono," kata Triadi, Minggu (15/10/2023).

BPBD bersama pentahelix bahu membahu untuk menyalurkan air bersih ke desa yang sudah mengalami kekeringan.

Mulai dari Dinas Sosial P3A Trenggalek, PMI Trenggalek, Forum CSR Trenggalek, hingga BPBD Jawa Timur.

"Sampai saat ini 305 tangki air sudah disalurkan," ucap Triadi.

Sedangkan untuk menampung air bersih yang didistribusikan ke desa, bantuan berupa 26 terpal dan 42 tandon telah ditempatkan di desa-desa tersebut.

Baca juga: Optimalkan Kerja Kader Posyandu Trenggalek, Novita Hardini Tekankan Pentingnya Tertib Administrasi

Air dari tangki disalurkan ke tempat penampungan tersebut yang akan diambil oleh warga menggunakan jeriken.

"Mayoritas air bersih ini digunakan untuk konsumsi yaitu minum dan memasak, kalau untuk mandi dan cuci baju kebanyakan mengungsi ke desa lin" pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved