Berita Viral
Anak Satpam Syok Ayah Wafat Wariskan Rp126 M, Pernah Jadi Petugas SPBU, Cara Hidup Dikuak Tetangga
Anak satpam begitu syok mendapati warisan uang dari ayahnya yang diketahui bekerja sebagai satpam dan petugas SPBU.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Anak dari seorang pria yang bekerja sebagai satpam dan petugas SPBU dibuat syok dan tak menyangka.
Mereka tak sadar ayahnya telah berkorban penuh semasa hidup.
Kini telah tiada, ayah ternyata mewarisi uang yang sangat besar jumlahnya untuk anak-anak.
Ayah itu mewarisi uang Rp 126 Miliar padahal hanya bekerja sebagai petugas SPBU dan satpam kampung.
Sebenarnya darimana sumber uang ayah tersebut?
Seorang satpam sekaligus petugas SPBU di Vermont, Amerika Serikat meninggal dunia.
Namun kabar meninggalnya satpam kampung ini mengejutkan keluarga.
Pasalnya, satpam tersebut meninggalkan warisan yang berjumlah fantastis.
Kisah ini datang dari pria bernama Tuan Ronald Read.
Tuan Ronald Read adalah pensiunan petugas pompa bensin.
Baca juga: Gugat Rieta Amilia Rp 300 Miliar, Gideon Tengker Ayah Nagita Slavina Bantah Bangkrut: Aset Banyak
Dia pernah menjadi penjaga keamanan atau satpam di Vermont (AS).
Ronald Read dicintai oleh semua orang karena gaya hidupnya yang sederhana, mudah bergaul, dan pekerja keras.
Namun, baru setelah Ronald meninggal dunia, orang-orang syok karena kekayaan yang dimilikinya.
Dia diketahui mempunyai uang sekitar 8 juta USD (setara dengan sekitar 126 miliar rupiah).

Beberapa saat setelah Ronald meninggal, putranya Phillip Brown buka suara.
"Ayah saya adalah seorang pekerja keras, tetapi saya yakin tidak ada seorang pun yang dapat menganggapnya sebagai seorang jutawan."
Ronald bukan nama yang menonjol di kalangan jutawan.
Terlebih jalur kariernya tidak sehebat kebanyakan orang.
Lantas, bagaimana Ronald Read bisa mendapatkan uang sebanyak itu?
Diketahui, Ronald Read lahir pada tahun 1921, tinggal bersama keluarganya di sebuah pedesaan di Vermont.
Baca juga: Penyesalan Ibu Lihat Kevin Durhaka Dinikahi Tante Mariana 41 Tahun, Tak Bangga Menantu Kaya: Sia-sia
Setelah lulus SMA, ia mengikuti wajib militer.
Setelah itu, dia menjalani kehidupan normal seperti orang lain.
Ronald bekerja di sebuah SPBU, kemudian bekerja sebagai satpam di kampung halamannya.
Dia membeli rumah dengan 3 kamar tidur seharga $12.000 pada usia 38 tahun dan tinggal bersama istri dan anak-anaknya.
Namun ketika dia meninggal pada usia 92 tahun, keluarganya mengetahui bahwa dia memiliki kekayaan sebesar Rp 126 miliar.
Sesuai wasiatnya, dia mewariskan Rp 31 miliar untuk anak-anaknya dan Rp 94 miliar untuk perpustakaan dan rumah sakit setempat.
Meski punya cukup uang untuk dibelanjakan secara boros, Ronald Read selalu menerapkan gaya hidup hemat.
Baca juga: Sosok Bocah 7 Tahun Laporkan Ibu karena Tak Dikasih Uang, Dinasihati Kapolsek, Pulang Pamit Polisi
Ia mengendarai Toyota Yaris bekas tahun 2007 dan sering sarapan murah di kafe.
Saat pakaiannya robek, dia tetap menggunakan peniti untuk memperbaiki dan terus memakainya.
“Saya yakin jika dia mendapat penghasilan $50 seminggu, dia mungkin akan menginvestasikan $40,” kata temannya Mark Richard, yang juga seorang tetangga.
Pada saat kematiannya, Wall Street Journal menganalisis portofolio investasi pribadinya.

Mereka menemukan bahwa dia memiliki setidaknya 95 saham.
Banyak di antaranya yang dia pegang dengan selama beberapa tahun, bahkan puluhan tahun.
Beberapa di antara saham-saham tersebut telah menghasilkan keuntungan besar.
Ia memiliki kepribadian yang tidak mau menyombongkan diri, hanya ingin belajar, dan hidup sederhana.
Sehingga tidak ada yang tahu tentang besarnya kekayaannya hingga di hari kematiannya.

Warisan dari orang tua kerap membuat banyak anak bersedih dan terharu.
Termasuk kisah satu ini.
Kisah seorang ayah wariskan kotak makan lusuh setelah meninggal dunia menjadi viral.
Pasalnya, isi kotak makan yang jadi warisan sang ayah membuat tiga anaknya menangis.
Kisah ini terjadi di Kota Huludao, Provinsi Liaoning, China.
Diberitakan Eva.vn pada 24 Oktober 2022, awalnya seorang anak bernama Tuan Li mengumumkan bahwa ayahnya meninggal tiga hari lalu.
Ayah Tuan Li meninggal di usia 57 tahun.
Ia berpulang setelah berjuang melawan kanker perut.
Semasa hidup, ayah Tuan Li merupakan sosok pekerja keras.
Walaupun hanya bekerja sebagai petani untuk mencari nafkah, ia tetap berusaha menabung, hidup hemat, dan sederhana untuk membuat kehidupan anak-anaknya menjadi lebih baik.
Baca juga: Istri Girang Jual TV Bekas, Tak Tahu Ada Uang Rp 214 Juta, Suami Tercengang, Tertolong Sikap Pembeli
Pada 16 Oktober 2022, sehari sebelum meninggal, ayah Tuan Li sekarat di tempat tidur.
Ia kemudian memberi tahu anak-anaknya bahwa dia punya warisan kotak makan siang di bawah tangki air.
Di dalamnya berisi sesuatu yang selama ini ia sembunyikan.
Kotak makan tersebut baru boleh dibuka saat ia meninggal.
Baca juga: Sosok Pria Pecahkan Rekor karena Melotot, Matanya Bisa Menonjol hingga 1,8 Cm, Terkuak Asal Mulanya
Dikutip TribunJatim.com dari TribunStyle, pada 19 Oktober 2022, setelah mengurus pemakaman sang ayah, Tuan Li bersama dua adik laki-lakinya masih ingat kata-kata terakhir ayah mereka.
Alhasil mereka langsung mencari kotak makan siang di bawah tangki air.
Kotak tersebut terbuat dari alumunium tua yang melengkung.
Biasanya Tuan Li dan kedua adiknya membawa kotak itu ke sekolah sebagai wadah bekal makanan.
Saat membuka kotak makan peninggalan sang ayah, tiga bersaudara tersebut tercengang.
Mereka mendapati 3 tumpukan uang, masing-masing bernilai 10.000 yuan (Rp 21 juta), sehingga totalnya 30.000 yuan ( Rp 60 juta).
Tiga tumpukan uang tersebut diikat dengan karet gelang yang sangat rapi.
Tuan Li gemetar.
"Uang yang kami berikan ke ayah saya selama beberapa tahun terakhir, dia tidak menghabiskannya, semua itu dimasukkan ke sini (kotak makan).
Saya benar-benar terharu ketika membukanya, saya kasihan ayah," ungkap Tuan Li.
Baca juga: Ogah Dilabrak Istri Sah RD, Denise Jual Barang Bukti Selingkuh, Buka Lelang: Gue Anter Langsung
Sebagai informasi, ibu Tuan Li lebih dahulu meninggal.
Alhasil sang ayah membesarkan tiga orang anak seorang diri selama bertahun-tahun.
Ayah adalah orang yang enerjik dan ceria. Ia juga bergaul dengan semua orang dan selalu sederhana.
Ketika ayah mulai jatuh sakit, ketiga anaknya menghabiskan 220.000 yuan (Rp 470 juta) untuk merawatnya.
Namun kondisi ayah tak kunjung membaik.
Ayah pun berpulang di usia 57 tahun.
Baca juga: Sosok Rino Soedarjo Pengusaha Tampan Gebetan Gisella, Riwayat Keluarga Terkuak, Hartanya Tak Biasa
Tuan Li masih tak menyangka sang ayah menabung ketika sakit.
Ia dan kedua adiknya menangis saat menemukan warisan dari sang ayah.
Mereka kemudian membagi uang yang ditinggalkan sang ayah secara merata.
Ketika ditanya apa yang bakal dia lakukan dengan uang itu, Tuan Li mengaku akan menyimpannya, tak akan menggunakannya satu sen pun.

Tuan Li ingin menjadikan uang tersebut sebagai pengingat cinta sang ayah.
Netter pun tersentuh mengetahui cerita Tuan Li.
Tak sedikit yang turut berbagi kisah soal orangtua.
"Ibuku juga sama, dia sering memasukkan semua uang anak-anaknya ke dalam kotak obat, hanya untuk menyimpannya untuk kehidupan selanjutnya. Anak-anak adalah pengasuhan orangtua seumur hidup sampai akhir hayatnya"
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
petugas SPBU
anak satpam
Vermont
Amerika Serikat
Ronald Read
Phillip Brown
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
Penentuan Nasib Ridwan Kamil Jelang Hasil Tes DNA, Peluang Lisa Mariana Jadi Tersangka? |
![]() |
---|
Sosok Lia Ladysta, Pedangdut 'Trio Srigala' Curhat Sakit Hati ke Bupati Sudewo: Nyanyi Gak Dibayar |
![]() |
---|
Sosok Tarzan, Kepala Dinas yang Tabrak Lari Warga yang Jogging, Sempat Panik Hingga Kabur |
![]() |
---|
Pesan dari PLN Bagi Warga yang Kena Denda Rp 87 Juta, Anton: Kami Benar-benar Tak Ada Uang |
![]() |
---|
Penjelasan Dispendik soal Puluhan Siswa SD Mendadak Diminta Pindah Sekolah, Wali Murid sempat Kecewa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.