Ada 36 Kali Kebakaran Hutan dan Lahan di Trenggalek, Puntung Rokok & Buka Lahan Diduga Jadi Penyebab

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Selama musim kemarau, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) berulang kali terjadi di wilayah Kabupaten Trenggalek.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi mencatat Karhutla terjadi sebanyak 36 kali di 26 desa/kelurahan yang tersebar di 10 Kecamatan.

"Kecamatan yang paling banyak terdampak adalah kecamatan kota (Trenggalek) yaitu sebanyak 6 desa/kelurahan," kata Triadi, Jumat (27/10/2023).

Selain di Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Karangan juga menjadi daerah yang paling terdampak, hutan di 4 desa di Kecamatan Karangan pernah dilalap si jago merah.

Sedangkan dari laporan BPBD, kebakaran terakhir terjadi di lahan perhutani, di Dusun Depok, Desa Pule, Kecamatan Pule pada Kamis 26 Oktober 2023.

Baca juga: Bawa ke Tingkat Nasional, Novita Hardini Pamerkan Produk Unggulan Trenggalek dalam Kunker Iriana

Karhutla di Desa Pule tersebut direspon cepat oleh petugas gabungan dan warga sekitar untuk segera memadamkan api.

"Petugas gabungan segera memadamkan agar tidak merambat ke permukiman warga karena daerah yang terbakar memang berbatasan dengan permukiman warga," lanjutnya.

Proses pemadaman sendiri terhitung lebih sulit dibandingkan kasus Karhutla lainnya karena hutan yang terbakar berupa pohon pinus yang mana getahnya mudah terbakar.

"Kebakaran hutan diduga diakibatkan oleh masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar, namun untuk pastinya masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh aparat terkait," jelas Triadi.

Baca juga: 1025 Peserta Lulus Administrasi Pasca Sanggah Seleksi PPPK Trenggalek, 3 Orang Langsung Pemberkasan

Kemungkinan lainnya adalah puntung rokok yang dibuang sembarangan atau juga pembakaran sampah yang ditinggalkan begitu saja oleh warga lalu merambat kemana-mana.