Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kejanggalan Rasa saat Pesta Miras Maut di Subang, Tewaskan 14 Orang, Korban Selamat: Beda Rasa

Korban selamat dari pesta miras maut di Subang itu menyebutkan jika ada kejanggalan dari segi rasa miras yang ia konsumsi bersama temannya tersebut.

|
Editor: Torik Aqua
Tribun Jabar
Korban pesta miras maut di Subang, Jawa Barat dan lokasi miras oplosan 

TRIBUNJATIM.COM - Pesta miras maut di Subang menewaskan 14 orang kini menguak fakta baru.

Korban selamat dari pesta miras maut di Subang itu menyebutkan jika ada kejanggalan dari segi rasa miras yang ia konsumsi bersama temannya tersebut.

Sekadar informasi, akibat pesta miras maut di Subang itu, 14 orang tewas dan empat warga kritis.

Menanggapi hal itu, polisi telah amankan miras sisa oplosan di sejumlah botol.

Kesaksian korban selamat menyebutkan ada hal yang aneh.

Seorang korban selamat dari pesta miras tersebut, Albab (30), menceritakan bahwa ia bersama belasan rekan-rekannya berkumpul dan minum miras oplosan pada Sabtu (28/10/2023) malam.

Baca juga: Dua Orang Tersambar Petir saat Diduga Minum Miras di Gubuk Sawah, Korban Sampai Terlempar

Ia mengatakan, total ada belasan liter miras yang dibeli dari warung yang kini sudah dihancurkan warga.

"Total minuman yang dibeli ada 16 liter atau botol dan minuman tersebut dibeli di warung biasa yang kemarin dihancurkan warga," ujar Albab, dikutip dari dikutip dari Tribunjabar.id.

Ia mengatakan, meski sudah biasa membeli dan meminum miras dari warung tersebut, kali ini Albab mengungkap ada perbedaan rasa.

"Namun, ada yang berbeda rasanya dibandingkan dengan biasanya, kemarin saat kita minum miras oplosan tersebut rasanya sangat hambar atau gak ada rasanya," ucapnya, dikutip dari Tribunjabar.id.

Albab menambahkan, ia bersama teman-temannya sudah sering membeli dan mengonsumsi miras ketika ada acara.

"Kalau kita lagi ngumpul-ngumpul baik di acara ulang tahun komunitas Kita maupun acara hajatan rekan kita, memang selalu mengkonsumsi miras. Karena maklum juga saya dan rekan-rekan ini tak suka ngopi lebih suka minum miras oplosan."

"Miras oplosan tersebut dibeli dengan harga mulai Rp 22.000- 28.000, ada yang perliter ada juga perbotol," imbuhnya.

Ditanya apakah miras yang oplosan tersebut dioplos ulang oleh teman-temannya, Albab mengaku tak mengetahui.

"Kalau dioplos ulang saya tidak tahu, saya hanya mengkonsumsi aja apa yang disajikan oleh rekan-rekan," katanya.

Namun, setelah beberapa jam, kata Albab, teman-temannya banyak yang masuk rumah sakit bahkan meninggal dunia.

"Semua korban yang meninggal semuanya rekan dan saya turut prihatin juga. Semoga ini jadi pelajaran untuk kita semua agar tak mengkonsumsi miras oplosan lagi," ungkap Albab.

Baca juga: Terpengaruh Miras, Pria Situbondo ini Hilang Akal Bacok Pengendara Motor, 2 Korban Luka di Lengan

kardus botol yang diduga miras yang ditemukan di Stadion Kanjuruhan ternyata obat hewan ternak
Ilustrasi botol miras oplosan (istimewa)

Selain mengaku kapok, ia juga merasa panik dan langsung datang ke Puskesmas.

"Saya kapok dan tak akan mengkonsumsi miras lagi. Ini juga datang ke Puskesmas karena panik, ada sesuatu yang mulai dirasa di perut, mata dan lambung serta kepala pusing."

"Makanya langsung diperiksa ke Puskesmas takut tambah parah dan menjadi korban meninggal seperti rekan-rekan yang lain," katanya.

Polisi Sebut Miras Dioplos Ulang

Kasubbid Toklng Bid Kimbiofor Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Badan Reserse Kriminal Polri, Kompol Faizal Rachnad mengungkapkan, diduga miras oplosan tersebut dioplos ulang sebelum diminum para korban.

"Di TKP kami sudah amankan empat botol sisa miras oplosan, serta bahan campuran tambahan lainnya yang diduga dioplos lagi oleh para korban dengan racikan lainnya," kata Kompol Faizal.

Mengutip TribunJabar.id, pihak Puslabfor juga telah mengambil sampel dari para korban.

Sampel yang diambil dari korban meninggal tersebut adalah sampel darah, urine, dan cairan lambung.

Penjual Miras Diamankan

Diketahui, miras oplosan tersebut didapat dari kios seorang pria berinisial N.

Tersiar kabar, penjual miras oplosan tersebut merupakan pensiuan polisi.

Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya perlu memeriksa data dari N.

"Pelaku belum kita cek apakah pensiunan polisi," ujarnya.

Meski begitu, ia menegaskan tetap akan menegakkan hukum tanpa pandang siapa sebenarnya N.

"Apapun statusnya asal (terbukti) tindak pidana akan diproses," kata Tompo di Markas Brimob Polda Jabar, Sayang, Jatinangor, Sumedang, Selasa (31/10/2023).

Sebelum diamankan, pasangan suami istri (Pasutri) berinsial NN (59) dan RR (49) melarikan diri setelah mendengar ada belasan orang yang tewas karena miras oplosan yang dibeli dari kiosnya.

"Pelaku kabur akibat ketakutan melihat belasan korban yang membeli miras oplosan di warungnya meninggal dunia," kata Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, Senin (30/10/2023) sore.

Mengutip TribunJabar.id, meski sempat kabur, namun kini keduanya telah ditangkap.

Sejumlah barang bukti seperti tempat untuk mencampur minuman hingga ratusan botol plastik kosong diamankan.

"Di antaranya satu buah jerigen warna biru yang digunakan untuk mencampur minuman, kemudian satu buah filter penyaring yang digunakan untuk mencampur minuman, serta 260 buah botol plastik kosong," katanya.

Kendaraan NN dan RR juga turut diamankan.

"Termasuk juga kami amankan kendaraan yang digunakan oleh tersangka dalam melarikan diri," ujar Kapolres.

Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved