Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Piala Dunia U17 2023 Indonesia

Titik Penjemputan Suporter Piala Dunia U17 Diganti Lewat Tol Romokalisari II, Semula di Jalan Jawar

Akses masuk shuttle bus ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) diganti lewat Tol Romokalisari II. Setelah itu, penumpang diturunkan sisi timur GBT

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Samsul Arifin
Istimewa
Satlantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurahman bersama pihak FIFA melakukan diskusi rute masuk ke Stadion Gelora Bung Tomo. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rencana FIFA yang akan menggunakan Jalan Jawar sebagai titik pengantar maupun penjemputan suporter Piala Dunia U-17 telah dirubah.

Akses masuk shuttle bus ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) diganti lewat Tol Romokalisari II. Setelah itu, penumpang diturunkan sisi timur GBT. 

Perubahan titik antar jemput bermula ketika sekuriti dari pihak FIFA melakukan diskusi dengan  Satlantas Polrestabes Surabaya membicarakan akses masuk ke lapangan.

AKBP Arif Fazlurahman Kasatlantas Polrestabes Surabaya menjelaskan bila memaksa menggunakan titik drop-off  penonton di Jalan Jawar, maka situasi jalan tersebut akan terasa seperti berada di neraka. Kendaraan berjam-jam tidak bisa bergerak karena saling berebut jalan.

Penjelasan tersebut tidak lepas dari pengalaman Satlantas Polrestabes Surabaya kala dinas mengamankan kondisi jalan saat kompetisi Liga I berlangsung di Stadion GBT. Bukti-bukti video pun saat itu ditayangkan. Pihak FIFA akhirnya bersedia menerapkan rekomendasi tersebut.

Baca juga: Sensasi Nonton Piala Dunia U-17 Pakai Bus Listrik di Surabaya, Siap Jemput Penonton dari TIJ ke GBT

AKBP Arif menjelaskan untuk menghindari kemacetan di depan Stadion Bung Tomo polisi akan melakukan siaga di depan Polsek Pakal dan pergudangan Maspion di Jalan Romokalisari I. Kendaraan roda empat tidak bisa melintasi jalur tersebut.

Setiap penonton ketika wajib menggunakan fasilitas shuttle bus. Banyak pilihan tempat untuk naik kendaraan umum ini.

Bisa dari Terminal Osowilangun, Terminal Benowo, Termimal Intermoda Joyoboyo, Balai Kota, Ciputra World, dan UPTD PKB Tandes Dishub Surabaya. Layanan ini gratis. Pemkot Surabaya menyiapkan 110 unit.

"Untuk masyarakat gunakan fasilitas tersebut. Silahkan pilih naik dari mana. Tujuan layanan ini agar tidak ada kemacetan dan aktivitas masyarakat sekitar stadion atau venue tidak terganggu," ujarnya.

Ambran, salah seorang warga asal Surabaya mengaku sepakat dengan ide Satlantas Polrestabes Surabaya. Sistem ini, katanya, mirip event Moto GP di Mandalika. Di area parkir mobil dan sepeda motor disediakan bus penjemputan, sehingga sekitar lokasi venue tidak terjadi kemacetan.

"Paling minusnya kalau selesai pertandingan saling berebut bus untuk balik ke titik parkir. Harus saling mengerti agar tidak terjadi bentrok gara-gara rebutan bus," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved