Saat Acara Talkshow HUT Harian Surya, Wali Kota Eri Promosi UMKM Surabaya: Kualitas Sudah Diakui

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkap kontribusi sektor UMKM dalam menurunkan angka kemiskinan di Kota Pahlawan.

Melalui integrasi UMKM dengan digital, membuat pasar semakin luas dan UMKM berimbas ke ekonomi pelaku.

"UMKM kami masukkan ke digital. Mulai Desember 2021 sampai 2023, total transaksi untuk UMKM telah mencapai Rp90,7 miliar," kata Wali Kota Eri saat menghadiri acara Talkshow HUT ke-34 Harian Surya di Dyandra Convention Center.

"Tapi, APBD Surabaya yang bergerak untuk UMKM berdasarkan data LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah) sudah Rp3,2 triliun. Yang kita lakukan, UMKM naiknya sudah luar biasa," kata Wali Kota Eri yang hadir sebagai salah satu narasumber tersebut. 

Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi: Tiket Pembukaan Piala Dunia U-17 di Gelora Bung Tomo Surabaya Ludes

Tak hanya dengan intervensi secara langsung, Wali Kota Eri juga mengajak perangkat pemerintah di lingkungan Pemkot Surabaya untuk menggiatkan promosi. Dia misalnya, selalu mengenakan produk UMKM Surabaya di setiap kegiatan di dalam maupun luar kota.

Dalam forum yang dimoderatori Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra tersebut, Wali Kota bahkan menyempatkan untuk memperagakan berbagai produk yang ia kenakan. Menurutnya, seluruh pakaian yang ia kenakan merupakan produk UMKM.

"Mohon maaf, pemerintah biasanya mengajak menggunakan produk UMKM tapi dianya sendiri untuk menggunakan produk UMKM sungkan. Saya di sini harus berdiri, ini baju saya, celana saya, sepatu saya, adalah produk UMKM yang saya pakai. Sepatu saya harganya Rp300 ribu," katanya dengan berdiri sambil menunjuk satu persatu pakaian yang ia kenakan.

Wali Kota Eri menegaskan bahwa pemerintah harus ikut bertanggungjawab terhadap produk yang dihasilkan UMKM. Sekalipun harga bersaing, namun kualitas produk UMKM harus tetap nyaman dipakai.

Baca juga: Heboh Soal Miras Sachet, Wali Kota Eri Cahyadi Sebut Tidak Ada di Surabaya, Tetap Waspada

"Maksudnya apa? Kami ingin mengajak ayo pakai UMKM. Tapi, kalau ternyata produk UMKM harganya yang murah murah membuat makeknya (memakainya) nggak enak, yang salah siapa? Yang bodoh siapa? Pemerintahnya. Sebab pemerintah adalah pembina UMKM," katanya

"Pemerintah jangan pencitraan. Tapi ayo nikmati hidup dengan menggunakan UMKM. Kami menjaga betul dengan memberikan bantuan modal, pelatihan, dan pemasaran. Sehingga pendapatan mereka bisa mencapai Rp5 juta. Memang tidak mudah, ada yang jatuh bangun. 

Menurutnya, hal ini juga bisa diperkuat dengan kolaborasi lintas daerah. Antar daerah tak bersaing menjual produk UMKM sejenis, namun bisa saling melengkapi.

"Tapi insyaallah, semua akan berjalan. Kami berharapnya juga ada kolaborasi dengan semua kepala daerah di Jawa Timur. Sehingga saling support. Tidak menjual batik semua, bisa juga dengan menjual beras. Sehingga, kita saling mendukung," tegasnya pada forum yang turut dihadiri sejumlah kepala daerah tersebut. 

Mengangkat tema Menjaga Ekonomi Jatim Tetap Stabil Hingga 2024, talkshow ini menjadi rangakaian perayaan HUT ke-34 Harian Surya. Acara tersebut juga dirangkai Surya Awarding untuk apresiasi kepada sejumlah Kepala daerah dan badan usaha di Jawa Timur.

Selain Wali Kota Eri, acara ini turut menghadirkan sejumlah kepala daerah dan beberapa pengusaha. Di antaranya, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, Executive Vice President PT Kereta Api Indonesia Persero Daerah Operasi 8 Surabaya Wisnu Pramudyo, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas dan Guru Besar Universitas Ciputra Prof Murpin J Sembiring, dan beberapa narasumber lainnya.