Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Remaja SMA Apel Gebetan Malah Diteriaki Bapaknya 'Maling', Lari ke Genteng dan Takut Turun

Nasib anak SMA apeli rumah gebetan malah diteriaki maling. Langsung lari ke atas geteng dan takut turun. Videonya viral di media sosial.

Editor: Hefty Suud
Kolase Istimewa/tangkapan layar infocileungsiid
Tangkapan layar pemuda naik ke genteng dan takut turun karena diteriaki maling. Padahal niatnya apel gebetan saat malam minggu. 

TRIBUNJATIM.COM - Video pemuda naik ke genteng karena diteriaki maling, viral di media sosial.

Sosok pemuda tersebut diketahui masih SMA.

Kejadian ini viral di media sosial karena pemuda tersebut ternyata sengaja datangi rumah itu untuk menemui perempuan yang disukainya secara diam-diam.

Namun sialnya, ia malah dikira maling oleh warga sekitar.

Karena panik diteriaki maling, pemuda ini pun sembunyi di atas genteng dan takut turun.

Diketahui pemuda apel perempuan yang disukainya malah dikira maling ini, berinisial R.

Berikut cerita lengkapnya: 

Melansir dari Tribunnewsmaker.com (grup TribunJatim.com), pemuda apel dikira maling ketika hendak malam mingguan dengan mengunjungi rumah gebetannya secara diam-diam di wilayah Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Video peristiwa pada Sabtu (11/11/2023) malam ini viral di media sosial setelah R ditemukan bersembunyi di atap rumah warga.

Dalam video viral yang beredar memperlihatkan R dalam kondisi panik ditemukan warga di atas atap genteng rumah malam-malam.

Dinarasikan di media sosial bahwa pemuda ini disebut-sebut diduga maling yang hendak mencuri kemudian diamankan dan diserahkan ke Polisi.

Namun saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Polisi menyebut pemuda tersebut memberi pengakuan dia bukanlah pencuri.

Baca juga: Maling Tersangkut Plafon Sejam, Teriak Minta Tolong, Pemilik Kios Kaget Lihat Sarung Bergelantung

Baca juga: Aksi Santai Maling Handphone di Madura, Belanja di Toko lalu Naik Motor Sambil Mencuri

Kapolsek Klapanunggal Iptu Silfi Adi Putri menjelaskan, pemuda berinisial R memberikan pengakuan bahwa dia ke tempat tersebut untuk menemui teman perempuannya yaitu Saudari J yang diduga gebetannya.

"Akan tetapi ketika Saudara R di jendela rumah Saudari J, dirinya dipergoki oleh orang tua Saudari J, dan Saudara R langsung kabur ke atas genteng rumah warga," kata Iptu Silfi Adi Putri saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Minggu (12/11/2023).

Sontak warga setempat yang mengetahui kejadian tersebut langsung meneriaki pemuda berinisial R ini 'maling.'

Setelah diperiksa, tidak ditemukan adanya barang yang dicuri oleh pemuda R ini.

"Karena tidak ada barang yang diambil atau dicuri, warga memutuskan untuk dilakukan restorative justice (kekeluargaan) dengan memanggil orang tuanya dan membuat surat pernyataan," ungkap Iptu Silfi Adi Putri.

Baca juga: Asyik Foto Prewedding, Pasangan Calon Pengantin di Kendari Apes Mobil Dibobol Maling, Dompet Raib

Pemuda kepergok di atas atap genteng disebut maling tapi ternyata mau malam mingguan di Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Pemuda kepergok di atas atap genteng disebut maling tapi ternyata mau malam mingguan di Klapanunggal, Kabupaten Bogor. (Istimewa/Tangkapan layar infocileungsiid)

Kisah lain, anak yatim bawa poster 'demi Allah bukan pencuri', viral di media sosial

MI (18) yang dituduh mencuri uang Rp66 ribu saat magang di Kecamatan Wonogiri Kota itu berakhir viral.

Setelah dituding mencuri uang, MI akhirnya melakukan aksi di luar dugaan.

Imbas tudingan tersebut, MI diketahui melakukan protes keliling di jalan membawa poster karena tak terima dituduh mencuri uang Rp 66 ribu.

Dalam video yang beredar, tampak sang siswa yang mengaku anak yatim dituduh melakukan pencurian oleh pihak sekolah dan tempat magangnya.

Baca juga: SOSOK Kapolres Berlutut ke Ratusan Warga Agar Tak Hajar Pencuri Motor, Ending Terkuak, Bukan Bela

Baca juga: Pencuri Amplop Pernikahan Viral Ternyata Saudara Pengantin, MUA Telanjur Dituding: Ga Enak Difitnah

"Demi Allah aku anak yatim 'Bukan Pencuri' tidak seperti yang dituduhkan guru SMK Bhakti Mulia dan apotek (tempat magang). Mencari keadilan," bunyi tulisan dalam poster itu.

Dikutip Tribun Jatim dari Tribun Sumsel, MI ternyata merupakan murid kelas 12 di SMK Bhakti Mulia.

Kepala SMK Bhakti Mulia Wonogiri Sutardi menjelaskan, masalah bermula saat MI menjalankan tugas magang di salah satu apotek di Wonogiri.

Pada 19 Oktober 2023, ada selisih saat dilakukan stok opname obat.

"Nilainya sebenarnya tidak besar, hanya Rp 66 ribu. Tapi kan sekolah juga harus bertanggung jawab," jelasnya.

Menurut Sutardi, MI kemudian dimintai keterangan karena berdasarkan kronologi, siswa bersangkutan sedang piket di apotek itu.

Dia memastikan masalah itu sudah selesai dan pihak apotek juga tidak mempermasalahkannya.

"Sebenarnya tidak dipermasalahkan oleh pihak apotek saat itu. Namun di apotek itu ada bisnis ya, kita akhirnya turun tangan juga ke sana," ujarnya.

Sementara itu diketahui jika keluarga MI bereaksi usai aksi sang siswa viral.

Berdasarkan keterangan paman selaku wali murid MI, Achmad Fadlillah mengatakan, pihak keluarga mengetahui kasus itu selesai setelah ada panggilan dari pihak sekolah.

"Saya saat itu tanya buktinya apa? Dijawab CCTV. Dijelaskan isi rekaman CCTV itu, baru cerita. Dari cerita itu belum ada yang membenarkan mengambil uang kasir. Tapi yaudah masalah itu dianggap selesai dan saya mengganti," jelasnya kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Jauh-jauh ke Lamongan Hendak Maling Motor, Pencuri Asal Surabaya dan Madura Keok Ditangkap Polisi

MI kemudian menceritakan kepada walinya di rumah bahwa ia diminta untuk membuktikan jika tak bersalah.

Namun Achmad mengatakan biasanya yang menuduh lah yang membuktikan, bukan yang tertuduh.

Achmad mengakui bahwa pihaknya sempat menyangka bahwa MI benar-benar mencuri.

Namun, karena praduga tak bersalah dari anak, dia membiarkan hal itu.

Lalu Achmad mengaku mengetahui MI membawa poster soal tuduhan itu ke sekolah.

Dia membiarkan hal itu, namun bukan yang mengarahkan maupun menyuruh.

"Saya tahu pagi dia ke sekolah bawa poster. Tapi saya tidak mempersilakan, tidak mengarahkan, biar berjalan saja," ujarnya.

Dia mengakui pihak keluarga tak tahu dari mana asal poster yang dibawa MI ke sekolah, termasuk dari mana ide tersebut muncul.

Pihak keluarga menduga ada penyelesaian masalah yang kurang bagus.

Ada kemungkinan sekolah hanya mendapatkan laporan dari karyawan apotek, bukan pemilik langsung apotek terkait selisih uang itu.

"Beberapa waktu lalu ada absensi anak dari karyawan apotek. Kemudian dari sekolah langsung meneruskan ke Whatsapp kami. Seharusnya sekolah bisa mengkonfirmasi dulu tidak langsung diteruskan ke kami. Karena kalimatnya kurang pas," jelasnya.

Achmad menegaskan bahwa kasus tersebut sudah selesai.

Ia mengatakan MI tak bersalah berdasarkan mediasi pihak sekolah dengan keluarga usai MI membawa poster itu pada Selasa (31/11/2023).

"Sorenya damai. Dengan syarat sekolah mau mencari bukti CCTV. Mintanya sekolah sepekan, tapi menurut saya kelamaan. Kasih waktu tiga hari," jelasnya.

Dia mengatakan pada Kamis (2/11/2023) lalu, Achmad mengaku ingin membatalkan surat perdamaian jika belum ada bukti kuat.

Namun sesampainya di sekolah, MI dinyatakan tak bersalah.

Menurut dia, sekolah memberikan keterangan itu karena tidak ada bukti CCTV.

Kemudian keduanya melakukan perdamaian tertulis dan sudah saling meminta maaf.

Dalam kasus ini, meski berakhir MI dinyatakan tidak bersalah, Achmad tidak menuntut pencemaran nama baik.

Sebab sudah ada kejelasan dan mediasi antara kedua belah pihak.

"Saya juga berfikir anak itu ada nakalnya. Saya pikir juga butuh guru. Mungkin hanya kurang ketelitian dalam menangani kasus, yang akhirnya saling memaafkan," kata Achmad.

Pihak keluarga berterima kasih kepada guru di SMK Bhakti Mulia dan berharap jika ada kasus serupa bisa ditangani dengan teliti.

"Kalau dari pihak apotek belum ketemu. Mungkin juga marah karena tertulis di poster itu. Saya minta maaf kepada pihak apotek atas ketidaknyamanannya," ujarnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved