Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kebakaran Rumah di Surabaya

Ganasnya Kebakaran Rumah di Surabaya, 2 Lansia Tewas Terpanggang, Sekuriti Ungkap Pertemuan Terakhir

Terungkap keseharian kedua orang lanjut usia (lansia) kakak beradik yang tewas terpanggang dalam kebakaran rumah di Jalan Kertajaya Indah Timur IX, Ma

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM/istimewa
Suasana pasca kebakaran yang akibatkan 2 lansia tewas terpanggang di Jalan Kertajaya Indah Timur IX, Manyar Sabrangan, Mulyorejo, Kota Surabaya, pada Selasa (14/11/2023) dini hari. 

"Ya cuma nyapa aja kalau ketemu. Kalau nyapa menunduk. Awal tahun, saya pernah dimintai tolong oleh pihak pemkot, untuk panggil mereka," jelasnya. 

Kemudian, hal senada juga disampaikan oleh seorang sekuriti perumahan Suatman. Pria bertopi warna biru itu mengaku, memahami kedua kakak adik itu sebagai warga yang cenderung pendiam. 

Kendati demikian, keduanya terbilang sebagai warga yang baik, mematuhi aturan ketertiban perumahan, dan tentunya tidak pernah menimbulkan permasalahan. 

Baca juga: Diklat di Gunung Argopuro Berujung Maut, Mahasiswi Unej Meninggal Dunia, Keluarga Tolak Autopsi

Saat petugas pemadam kebakaran DPKP Surabaya berjibaku memadamkan kebakaran
Saat petugas pemadam kebakaran DPKP Surabaya berjibaku memadamkan kebakaran kawasan Jalan Kertajaya Indah Timur IX, Manyar Sabrangan, Mulyorejo, Kota Surabaya, pada Selasa (14/11/2023) dini hari.

Bahkan, Suatman mengaku, dirinya sempat berpapasan dengan si adik korban yang sedang berjalan kaki untuk berbelanja, sekitar pukul 09.00 WIB, pada Senin (13/11/2023). 

Ia tak menyangka, bahwa pertemuannya dengan si adik korban pada pagi hari itu, menjadi pertemuan terakhir kali, karena pada dini harinya, si adik dan kakaknya tewas dalam kebakaran rumah

"Kemarin ya sehat ketemu saya menyapa. Hari senin kemarin, waktu belanja jam 09.00 WIB. Iya pertemuan terakhir, menyapa. Enggak pernah curhat. Kalau menyapa ya sudah; mari pak, iya belanja," ungkap kakek tiga cucu itu, saat ditemui TribunJatim.com disela bertugas dekat lokasi. 

Ia tak menampik, kedua warga itu hampir tidak pernah mengikuti kegiatan sosial lingkungan permukiman tersebut. 

Namun, keduanya selalu membayar iuran keamanan, kebersihan, atau kegiatan sosial warga secara tepat waktu, bahkan tak segan memberikan dalam jumlah berlebih. 

"Kalau kegiatan warga, jarang. Gak ada. Gak pernah keluar. Tapi kalau ada tagihan iuran keamanan, beliau balik. Apapun peraturan di sini selalu ikut. Kalau iuran tetap memberi, baik juga. Tiap bulan 300 ribu. Iya secara lingkungan sosial keorganisasian, tetap berpartisipasi," pungkasnya. 

Kemudian, tetangga korban yang lain Ridwan Tendean mengatakan, kedua kakak adik itu selama tinggal bertahun-tahun di rumah tersebut dan bertetangga dengannya tidak pernah membuat masalah atau mengganggu warga lain. 

Namun, ia tak menampik, cara hidup kedua tetangganya itu, terbilang aneh. Bahkan Ridwan sempat mengkategorikan sebagai cara hidup seorang yang memiliki kecenderungan psikologis introvert. 

"Orangnya introvert, tapi orangnya tidak pernah bikin masalah. Kita gak bisa berhubungan. Intinya dia tidak mengganggu tetangga," ujar pria berkemeja motif kotak-kotak warna putih itu. 

Sementara itu, Kapolsek Mulyorejo Polrestabes Surabaya Kompol Sugeng Rianto mengatakan, kedua korban diketahui memiliki sikap dan perilaku jarang untuk bersosialisasi dengan para tetangga. 

Saking jarangnya berkomunikasi, ketua RT, RW dan aparat keamanan perumahan setempat, tidak mengetahui identitas keduanya. 

"Memang mereka jarang bersosialisasi dengan tetangga. Bahkan ada tetangganya itu, yang mengira, kalau suara berisik kebakaran itu dianggap sebagai hujan," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di ruangan kerjanya. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved