Berita Tulungagung
Kemarau Panjang, Kekeringan di Tulungagung Meluas, Warga Desa Sidem Minta Bantuan Air Bersih
Kekeringan di Tulungagung meluas, warga Desa Sidem meminta bantuan air bersih, padahal tidak termasuk peta wilayah yang terdampak kekeringan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Wilayah yang mengalami kekurangan air bersih di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, semakin bertambah.
Terakhir Desa Sidem, Kecamatan Gondang, telah mengajukan bantuan kiriman air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung.
Padahal selama ini, Desa Sidem tidak termasuk peta wilayah yang terdampak kekeringan.
Kepala BPBD Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak, mengatakan, pihaknya mengirimkan bantuan ke Desa Sidem pada Rabu (15/11/2023) lalu.
Masuknya Desa Sidem dalam desa terdampak kekeringan menunjukkan, musim kemarau tahun ini benar-benar tanpa hujan kiriman dan berjalan lama.
“Memang kemaraunya sangat panjang, karena sampai bulan November belum ada hujan. Selama ini juga tidak ada hujan sama sekali,” ujar Robinson Nadeak, Sabtu (18/11/2023).
Lanjutnya, kondisi kekeringan terjadi hanya di satu dusun saja.
Meski demikian, BPBD akan merespons setiap kali ada permintaan air bersih.
Desa Sidem ada di wilayah barat Kabupaten Tulungagung yang selama ini tidak pernah mengajukan bantuan air bersih.
“Kami berharap tidak ada desa-desa lain di sekitarnya yang mengalami kekeringan,” tegasnya.
Secara umum, BPBD Kabupaten Tulungagung tidak terlalu khawatir dengan wilayah barat.
Daerah di kaki Gunung Wilis selama ini mempunyai vegetasi yang lebih terjaga dibanding wilayah selatan.
Dengan pepohonan yang masih terjaga, air di bagian barat Tulungagung masih tersedia selama kemarau ekstrem ini.
“Sepanjang kaki Wilis atau Tulungagung barat masih sangat melimpah air. Hanya satu desa ini yang terdampak,” jelas Robinson.
Kini setiap hari BPBD Kabupaten Tulungagung mengirimkan bantuan air bersih dua kali sehari, pagi dan sore hari.
BPBD Tulungagung juga sudah 4 kali memperpanjang masa darurat kekeringan.
Sebelumnya BPBD telah memetakan 39 dusun di 18 desa rawan kekeringan, dan 36.017 warga yang terdampak.
Peta risiko ini dibuat untuk mengantisipasi jika El Nino terjadi hingga Maret 2024 nanti.
Kecamatan Pucanglaban yang ada di kawasan pegunungan, ada 5 desa terdampak, yaitu Desa Pucanglaban, Kalidawe, Panggunguni, Panggungkalak dan Kaligentong.
Jumlah desa yang sama juga terjadi Kecamatan Kalidawir, yaitu Desa Winong, Banyuurip, Kalibatur, Rejosari dan Karangtalun.
Kecamatan Tanggunggunung ada di Desa Kresikan, Pakisrejo dan Tenggarejo.
Kecamatan Besuki meliputi Desa Besuki, Sedayu Gunung, Keboireng dan Desa Tulungrejo.
Sedangkan di Kecamatan Rejotangan ada satu desa, yaitu Sukorejo Wetan.
Total ada 36.017 warga dari 12.922 keluarga yang akan terdampak kekeringan.
Kekurangan air bersih
Tulungagung
Desa Sidem
Kecamatan Gondang
Robinson Nadeak
kemarau
TribunJatim.com
berita Tulungagung terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Menyusul Kades Suratman, Pemilik Apotek Jadi Tersangka Dugaan Korupsi di Desa Tambakrejo Tulungagung |
![]() |
---|
Gerakan Cabut Paku Warnai Peringatan HUT ke-57 SMA Katolik Tulungagung |
![]() |
---|
Damri Buka Suara Terkait Pengurangan Armada Trayek Tulungagung-Ponorogo dan Potensi Trayek Baru |
![]() |
---|
Pohon Kawasan Hutan di Selatan Tulungagung Sengaja Dimatikan untuk Pertanian, Lahan Diperjualbelikan |
![]() |
---|
Rencana Pembangunan TPST Tulungagung di Dekat Pasar Hewan Terkendala Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.