Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Momen Bupati Tasikmalaya ‘Typo’ Sebut Membantu Israel saat Aksi Bela Palestina: Langsung Minta Maaf

Bupati Tasikmalaya itu lalu langsung meminta maaf di akun media sosialnya. Ia mengakui salah ucap dan tak ada maksud untuk menyebut hal itu.

Editor: Torik Aqua
Istimewa
Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto yang salah ucap ketika bela Palestina 

TRIBUNJATIM.COM - Momen Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto saat keseleo lidah ketika mengikuti Aksi Bela Palestina.

Ade Sugianto malah menyebut bela membantu Israel bukan membantu Palestina.

Momen itu terjadi saat Ade Sugianto menjadi orator di atas panggung dalam Aksi Bela Palestina yang digelar di depan Masjid Baiturrohman, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2023).

Bupati Tasikmalaya itu lalu langsung meminta maaf di akun media sosialnya.

Ia mengakui salah ucap dan tak ada maksud untuk menyebut hal itu dan seharusnya menyebut membantu Palestina.

Baca juga: Berbaur dengan Ribuan Warga Jatim Aksi Bela Palestina, Khofifah Ajak Dukung Lewat Doa dan Donasi

Pada kesempatan tersebut, sang bupati diketahui salah ucap hingga videonya viral di media sosial.

“Saudara Islam kita digenosida, ditindas, dianiaya, maka wajib bagi kita untuk bangkit, berdoa, bersatu membantu Israel,” begitu bunyi salah ucap Bupati Tasikmalaya dalam video yang berdurasi sekira 27 detik tersebut.

Tak lama, Ade Sugianto segera menyatakan permintaan maaf melalui akun media sosial pribadi miliknya.

“Dalam kesempatan yang baik ini, izinkan saya menyampaikan pelurusan atas penyampaian akhir dari orasi Bela Palestina yang terjadi pada hari Sabtu, 18 November 2023 di halaman Masjid Baiturrohman,” ucap Ade seperti dilansir TribunPriangan.com pada Minggu (19/11/2023).

Ia juga mengakui kesalahan jika dirinya mengalami keseleo lidah.

“Seharusnya, saya menyampaikan, ‘bangkit, bersatu, berdoa membantu Palestina’.

Namun, saya keseleo lidah, justru terbalik.

Yang saya sampaikan di akhir orasi itu adalah ‘bangkit, bersatu, berdoa membantu Israel’,” katanya.

Baca juga: Kondisi Terkini Pengungsi di Gaza Akibat Serangan Israel, Terserang Penyakit, Hujan Menambah Derita

Dengan demikian, Ade mengakui bahwa hal tersebut begitu terbalik dengan yang hendak dirinya maksudkan.

“Saya tidak bermaksud menyampaikan itu, apalagi merencanakan, namun kalimat itu keluar tanpa saya sadari, kembali kepada kelemahan dan kesalahan saya,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Ade menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya.

“Kepada para guru, para alim, para ulama, seluruh warga masyarakat, khususnya warga masyarakat Kabupaten Tasikmalaya,”

“Dan kepada para sahabat, kerabat, rekan, saudara-saudara sekalian, yang memberikan saran, teguran, dan kritik kepada saya, saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya,” ucap Ade menunjukkan permintaan maafnya. 

Nasib pengungsi Gaza

Nasib para pengungsi di Gaza, Palestina yang tinggal di penampungan.

Kondisinya menderita dan tinggal di penampungan yang penuh sesak.

Tak hanya itu, mereka juga mulai terserang penyakit.

Diketahui di pengungsian, para pengungsi hampir mustahil bisa mendapatkan makanan.

Bahkan untuk akses air bersih juga tak bisa akibat pengeboman massal yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Baca juga: Pemuda Palestina Kuliah di Indonesia Kenang Gaza 2 Bulan sebelum Dibom Israel, Masih Damai & Indah

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Richard Peeperkorn mengaku prihatin dengan penyebaran penyakit di antara para pengungsi.

 Apalagi, musim dingin sebentar lagi tiba.

"Tercatat lebih dari 70.000 infeksi saluran pernapasan akut dan setidaknya 44.000 kasus diare," kata Peeperkorn

Kekhawatiran dan ancaman makin bertambah setelah Selasa (14/11/2023), hujan deras mengguyur Gaza.

Ketika sistem pembuangan limbah dan air di Gaza tidak bekerja secara maksimal, hujan yang datang membuat cemas karena bisa saja terjadi banjir.

"Kita sudah mengalami wabah penyakit diare," ungkap Juru Bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Margaret Harris, dilansir Arab News.

"Kami mengalami banyak kerusakan infrastruktur. Kami kekurangan air bersih."

"Ini adalah alasan lain mengapa kami memohon agar gencatan senjata dilakukan sekarang," katanya.

"Hujan hanya akan menambah penderitaan," imbuh dia.

Ilustrasi mobil terbakar karena serangan rudal. Seorang dokter lulusan UNS Solo meninggal karena rumahnya di Gaza, Palestina dirudal Israel.
Ilustrasi mobil terbakar karena serangan rudal. Seorang dokter lulusan UNS Solo meninggal karena rumahnya di Gaza, Palestina dirudal Israel. (AHMAD GHARABLI/AFP)

Pasukan Israel geledah ambulans

Dalam perkembangan lain mengenai situasi di Gaza, IDF dilaporkan menghalangi sebuah ambulans di Rumah Sakit Ibnu Sina, Jenin, Tepi Barat yang diduduki, Masyakarat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan.

Masyakarat Bulan Sabit Merah Palestina menilai tindakan tersebut telah menghambat kru untuk melakukan upaya penyelamatan terhadap korban cedera dan pasien darurat di Jenin.

Di Jenin, Al Jazeera melaporkan, IDF terlibat baku tembak dengan Hamas.

IDF menduga Hamas menggunakan ambulans untuk melarikan diri menuju rumah sakit.

Serangan di kamp Jabalia

Sementara itu, di kamp pengungsi Jabalia, IDF tak henti-hentinya melepaskan serangan.

Dalam video yang diambil dari lokasi kejadian, terlihat orang-orang berusaha menyelamatkan diri dari reruntuhan bangunan yang roboh.

Kantor berita Palestina Wafa kini melaporkan sedikitnya 18 warga sipil tewas dalam serangan yang menargetkan bangunan tempat tinggal.

"Serangan yang menargetkan kamp pengungsi Jabalia ini digambarkan sebagai "pembantaian baru yang dilakukan Israel," terang laporan media lokal Turki, Artigercek.

Di Kota Gaza, serangan udara dan tembakan artileri Israel menargetkan lingkungan Sheikh Radwan, Tuffah dan Shujayea, serta jalan Yaffa.

Hingga hari ini, Jumat (17/11/2023), sedikitnya 41 jurnalis tewas saat bertugas meliput perang Israel-Hamas.

Sejumlah 11.697 orang di Palestina tewas dalam serangan Israel.

Sedangkan di Tel Aviv sendiri, sebanyak 1.200 orang terbunuh.

Berikut ini update jumlah korban Perang Israel-Hamas:

1. Gaza

Terbunuh: Setidaknya 11.500

Setidaknya termasuk:

- 4.710 anak

- 3.160 wanita

Terluka: Setidaknya 29.800

Warga Palestina menyusuri puing-puing Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius yang hancur. Gereja tertua di Gaza ini rusak dalam serangan pada 20 Oktober 2023.
Warga Palestina menyusuri puing-puing Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius yang hancur. Gereja tertua di Gaza ini rusak dalam serangan pada 20 Oktober 2023. (AFP/DAWOOD NEMER via KOMPAS.com)

Dengan sekitar 70 persen di antara korban terluka adalah anak-anak dan perempuan.

2. Tepi Barat yang diduduki

Tewas: Setidaknya 197

Termasuk 48 anak

Terluka: Lebih dari 2.750

3. Israel

Di Israel, awalnya pemerintah melaporkan 1.405 orang tewas dan 5.600 lainnya terluka.

Namun, pada Jumat (10/11/2023), Israel kemudian merevisi jumlah korban tewas menjadi sekitar 1.200.

"Revisi itu disebabkan oleh fakta bahwa ada banyak manyat tidak teridentifikasi dan sekarang kami menduga itu milik Hamas, bukan korban Israel," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri.

Terbunuh: Sekitar 1.200

Terluka: Setidaknya 5.600

Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di Googlenews TribunJatim.com

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved