Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Sosok Polisi yang Datangi Rumah Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Perintah Yosef? ‘Ada 3 Orang’

Siapa sebenarnya polisi yang terlibat dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang Jawa Barat?

|
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Grid.ID
Sosok polisi yang terlibat dalam pembunuhan di Kasus Subang 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yakni Tuti dan Amalia masih bergulir.

Fakta demi fakta pelaku hingga pihak yang terlibat makin terungkap sedikit demi sedikit.

Terungkap ternyata ada seorang polisi mendatangi rumah Mimin, istri muda Yosef di Cijengkol, Serangpanjang, Kabupaten Subang saat penemuan jasad Tuti dan Amel.

Padahal pagi itu Yosef mengaku bertemu polisi tersebut di Polsek Jalancagak untuk melaporkan kasus Subang.

Penyidik kasus Subang memang tengah mendalami peran tiga polisi.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo menerangkan tiga polisi ini adalah keluarga dari tersangka kasus Subang.

Diketahui tersangka kasus Subang ada lima orang :

  • Muhamad Ramdanu atau Danu
  • Yosef Hidayah
  • Mimin
  • Arighi Reksa Pratama
  • Abi Aulia

Sayangnya Tompo tak menerangkan 1 perwira polisi dan 2 bintara polisi ini merupakan keluarga dari tersangka yang mana.

Baca juga: Kejanggalan Rasa saat Pesta Miras Maut di Subang, Tewaskan 14 Orang, Korban Selamat: Beda Rasa

Walau begitu diketahui bahwa ada tiga orang polisi terlibat kasus Subang.

  • Ipda Irlansyah Saputra Briptu Arif Lukman Nurhakim Miftahul (keponakan Yosef/anak Mulyana)
  • Bripka Ace Solihin

Yang pernah disebut Yosef adalah Bripka Ace Solihin.

Saat kasus Subang mencuat pada 18 Agustus 2021, Bripka Ace Solohin bertugas sebagai Banit Reskrim Polsek Jalancagak.

Yosef bercerita, sesampainya di rumah Tuti Dusun Ciseuti, Jalancagak, Kabupaten Subang pukul 07.15 WIB.

Tuti Sudah Curiga akan Dibunuh Yosef? Curhat Sikap Janggal Suami ke Kakak, 'Harus Kuat Harus Sabar'
Tuti Sudah Curiga akan Dibunuh Yosef? Curhat Sikap Janggal Suami ke Kakak, 'Harus Kuat Harus Sabar' (via TribunBogor)

Ia melihat rumah berantakan, becek dan banyak ceceran darah.

Yosef mengaku keluar memanggil Ujang, seorang petugas kebersihan di jalan.

Ia kemudian mendatangi rumah kakak Tuti yang juga ibu angkat Danu, Ida.

Setelah dari rumah Ida, Yosef mendatangi Polsek Jalancagak.

"Saya ke polsek kebetulan ada anggota yang kenal, pak Ace. 'Pak Ace itu ada penculikan'. Karena lihat ada bekas seperti ban mobil naik turun di samping pintu masuk," kata Yosef saat diwawancara Aiman di Kompas TV.

Entah bagaimana ceritanya, Abi Aulia anak Mimin justru mengaku ada polisi yang mendatangi rumahnya pada tanggal 18 Agustus 2021.

Pada 18 Agustus 2021, Abi mengaku berada di rumah Cijengkol, Serangpanjang, Kabupaten Subang.

Yosef tersangka pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang
Yosef tersangka pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang (Tribun Kaltim)

Abi mengaku mendengar suara motor Yosef, melihat motor Yosef dan melihat nasi goreng buatan Yosef di dapur rumah Mimin.

Ia kemudian tidur sekitar pukul 03.30 WIB atau pukul 04.00 WIB.

Abi Aulia yang merupakan adik dari Arighi Reksa Pratama ini mengaku bangun tidur direntang waktu 08.00 WIB sampai 09.00 WIB.

Kata Abi, ia bangun karena ada Bripka Ace Solihin yang datang ke rumahnya.

"Bangun pas ada Pak Ace, polisi. Ke sini," kata Abi Aulia saat diwawancara di Youtube Misteri Mbak Suci.

"Beritain ada pembunuhan ke ibu. Cuma Abi gak keluar," tambahnya.

Yeti kakak Tuti yang viral karena mengaku kerasukan di TKP kasus Subang
Yeti kakak Tuti yang viral karena mengaku kerasukan di TKP kasus Subang (TribunnewsSultra.com)

Ia mengaku hanya menguping pembicaraan Mimin dengan Bripka Ace Solihin.

"Ngedengerin aja. Langsung lihat-lihat berita di HP," kata Abi Aulia.

Ia berkukuh tidak pernah mendatangi TKP kasus Subang baik sebelum atau sesudah pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

"Gak (ke TKP). saya mah di rumah. (ke TKP) pas anjing pelacak, itu doang. Belum pernah (ke TKP). Gak pernah (sesudah atau sebelum)," kata Abi Aulia.

Masih ingat kasus Subang yang ternyata hingga kini belum diungkap ke publik pelakunya? Setahun berlalu beginilah perkembangan terakhir
Masih ingat kasus Subang yang ternyata hingga kini belum diungkap ke publik pelakunya? Setahun berlalu beginilah perkembangan terakhir (Tribun Jabar)

Korban Tuti dan Amalia juga disoroti beberapa waktu lalu meski kasus ini belum selesai sepenuhnya.

Sebuah kresek kuning atau plastik kuning menjadi perbincangan terkait kondisi jenazah Tuti dan Amalia.

Cerita seorang penggali kubur mengaku mendapatkan temuan saat membongkar makam korban kasus Subang jadi sorotan.

Pasalnya temuan penggali kubur saat membongkar makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu bukanlah plastik kuning.

Bahkan penggali kubur sampai muntah saat makam korban kasus pembunuhan Subang dibongkar.

Baca juga: Sosok Perwira Polisi yang Suruh Banpol Bersihkan TKP Kasus Subang, Ternyata Juga Jadi Saksi Kunci

Hal itu diungkapkan seorang penggali kubur, Carman.

Ia mengaku tak mengetahui keberadaan plastik kuning saat pemakaman korban pembunuhan Tuti dan Amel di Subang.

Diketahui plastik kuning disebut terlihat ikut dikubur bersama jasad korban kasus Subang.

Namun hingga kini tak diketahui isinya apa.

"Kalau penguburan pertama saya tidak melihat kresek kuning karena jauh dari lokasi penggalian," kata Carman dikutip dari tayangan di kanal YouTube Heri Susanto, Jumat (10/11/2023).

Saat pemakaman Tuti dan Amel, Carman bertugas menggali hingga memasang kain.

"Sesudah memasang padung langsung kain, langsung saya nyamperin liang lahat langsung kubur," jelasnya.

Ia mengaku tak melihat keberadaan plastik kuning karena fokus pada jenazah.

"Saya fokusnya menguburkan saja," katanya.

Selain itu Carman juga menjadi petugas yang membongkar makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu saat dilakukan autopsi kedua, Sabtu (2/10/2021).

autopsi ulang dilakukan Ahli Forensik sekaligus Kabid Dokes Polda Jawa Tengah, Kombes Dr dr Sumy Hastry Purwanti.

Saat pembongkaran pun, Carman mengaku tak melihat keberadaan plastik kuning dalam makam Tuti maupun Amel.

"Tidak melihat," katanya.

"Hanya kain bekas," katanya.

Bahkan ketika pembongkaran makam korban jasad kasus Subang ini, penggali kubur sampai tak kuasa menahan muntah.

"Bu Tuti waktu penggalian autopsi, kondisi saya lemah langsung saya angkat ibu Tuti itu saya muntah-muntah, kondisi saya lagi lemah," kata Carman.

Baca juga: SOSOK Arif Keponakan Yosef, Ikut Campur Kasus Subang Padahal Bukan Penyidik, Minta Uang saat Otopsi

Kini fakta soal kresek kuning di TKP kasus Subang yang sempat viral di media sosial, mulai terang benderang.

Sosok yang membawa kresek kuning itu pun angkat bicara.

Dia adalah Dani Cimeng.

Dani Cimeng adalah Bantuan Polisi (Banpol) yang saat itu membantu Polsek Jalancagak memeriksa Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah kejadian pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Alasan Dani Cimeng menjadi sorotan karena ia membawa kresek kuning saat berada di TKP kasus Subang tersebut.

Belakangan kresek kuning ini diketahui juga ada saat pemakaman Tuti dan Amalia.

Diduga isi kresek kuning itu adalah barang bukti yang berusaha disembunyikan pelaku.

Heboh video kresek kuning dimasukkan ke dalam liang lahat Amel, terkait hal tersebut, penggali kubur pun akhirnya buka suara
Heboh video kresek kuning dimasukkan ke dalam liang lahat Amel, terkait hal tersebut, penggali kubur pun akhirnya buka suara (YouTube/LURUSKAN)

Tetapi Dani Cimeng membantah bahwa saat itu kresek kuning yang ia bawa sama dengan yang berada di lokasi pemakaman.

Menurut Dani Cimeng, kresek kuning yang ia bawa saat itu berisi rokok.

"Waktu itu bawa kresek kuning itu, bawa rokok," ungkap Dani Cimeng, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Indra Zainal Channel, pada Rabu (8/11/2023).

Dani Cimeng mengatakan, rokok-rokok tersebut dibeli untuk para anggota petugas yang ikut memeriksa TKP.

"Buat anggota yang pengin rokok, sekalian beli se-pack pakai kresek kuning," terang Dani.

Tempat membeli rokok tersebut, kata Dani, yaitu di daerah Jalan Ciseuti yang mana tidak jauh dari kediaman korban atau TKP.

Baca juga: Siapa Banpol Diduga Ikut Bersihkan TKP Kasus Subang? Kuras Kamar Mandi Sama Danu, Polisi Periksa

Mengenai alasan kehadirannya di TKP, Dani Cimeng mengaku dirinya membantu untuk mendokumentasikan kegiatan pada hari itu.

"Yang dilakukan oleh saya tuh buat foto dokumentasi Bapak Supratman (Kapolsek Jalancagak), ke sana foto, ke sini foto," ujarnya.

"Gitu aja, enggak ada yang lain-lain," sambung Dani Cimeng.

Dani Cimeng mengaku, dirinya tidak berani untuk memasuki TKP lebih dalam seperti ke dalam rumah, sebab hal itu merupakan kewenangan penyidik.

"Enggak berani, malahan sama Bapak (Kapolsek Jalancagak) jangan masuk ke dalam rumah," ujarnya.

Mengenai kresek kuning yang berada di lokasi pemakaman, Dani Cimeng mengaku tidak mengetahuinya.

Temuan penggali kubur saat bongkar makam korban kasus Subang, tak lihat plastik kuning
Temuan penggali kubur saat bongkar makam korban kasus Subang, tak lihat plastik kuning (Tribun Jabar/Indra Zainal - YouTube/Heri Susanto)

Adapun Dani Cimeng adalah sopir yang memindahkan mobil Alphard dari TKP ke Mapolsek Jalancagak.

"Waktu malam sekitar jam 9-an, tadinya enggak ada yang bawa mobil, anggota pada takut," ungkap Dani.

Akhirnya, kata Dani, ada anggota kepolisian yang menyuruhnya membawa mobil Alphard dari TKP.

"Sama Danu, sama Pak Heri, ikut naik ke situ (mobil Alphard), banyak barang-barang yang mau diturunin" ujar Dani.

Menurut Dani Cimeng, banyak barang bukti yang belum diperiksa keberadaan sidik jarinya, sehingga semuanya dibawa menggunakan mobil Alphard.

"Kayak ember-ember, semua dimasukin barang bukti ke mobil Alphard, separuhnya yang kecil-kecil di mobil patroli," kata Dani.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved