Laskar Santri AMIN Klaim Anies Baswedan dan Cak Imin Paling Nahdliyin: Kadar NU-nya 24 Karat

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Laskar Santri AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) Indonesia memastikan, pasangan capres dan cawapres yang paling Nahdliyin adalah Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Sejalan dengan hal tersebut pulalah, yang akhirnya mendasari terbentuknya Laskar Santri AMIN Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh perwakilan Laskar Santri AMIN, Ahmad Musfissalam atau Gus Musfissalam saat acara Talkshow Tribun Series bertema "Barisan Gus di Belakang Capres-Cawepres: Adu Kuat Tarik Suara Nahdliyin di Jatim" yang dipandu oleh Manager Online Tribun Jatim, Mujib Anwar, di Kantor Tribun Jatim Network, Rabu (29/11/2023).

"Kenapa kaum santri, utamanya Laskar Santri AMIN ini mendukung pada pasangan Anies-Cak Imin atau yang disebut dengan AMIN. Pertama adalah bahwasanya sosok kedua-duanya, baik pak Anis dan Cak Imin ini sebagai putra-putra dari pahlawan," ujar Gus Musfissalam.

Ia menjelaskan, Cak Imin adalah cicit dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Bisri Syansuri.

Sedangkan Anies Baswedan juga termasuk keturunan pahlawan nasional, Abdurrahman Baswedan.

"Dua toko ini sangat kuat sekali dalam hal kenasaban pahlawannya," ujarnya.

Dikatakannya pula, Anies Baswedan adalah seorang yang kepemimpinannya tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya sukses memimpin DKI Jakarta.

Pun demikian Cak Imin yang juga sudah sangat jelas ke-NU-annya maupun ke-Nahdliyin-nya.

Bahkan ia menyebut, kadar karat NU-nya 24 karat.

"Sejak beliau (Cak Imin) lahir itu sudah NU, karena keturunan Mbah Bisri, sehingga kadar karat NU-nya 24 karat," sambung dia.

Adapun untuk rekam jejak kepemimpinan saat sejak menjadi mahasiswa, Cak Imin memimpin organisasinya tidak pernah bengkok saat menjabat ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan sebagainya.

Bahkan dia mengatakan, karier Cak Imin sangat mencolok ketika menjabat ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kemudian jadi pimpinan DPR RI, dan pernah juga menjadi menteri.

"Sehingga, dengan kepiawaian yang dimiliki itu semua, serta melihat ada orang NU yang mencalonkan diri sebagai pimpinan RI, bisa dikatakan wakil dari NU, maka kita sebagai barisan santri harus mengawasi sepenuhnya," ujar Gus Musfissalam.