Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gratiskan Pempek Buat Anak Yatim Piatu, Bang Jabo Ungkap Kisah Pilu di Baliknya, Kini Dagangan Ramai

Gratiskan pempek untuk anak yatim piatu, Bang Jabo ungkap kisah pilu di baliknya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/insertlive
Kisah Bang Jabo, penjual pempek yang menggratiskan untuk anak yatim piatu dan dhuafa 

"Dengan seperti itu, kan saya berpikir bagaimana saya mau lamar kerja, otomatis saya cari kerja sendiri dengan kemampuan dan kebisaan yang saya punya," tuturnya.

"Akhirnya saya turun ke jalanan untuk mengekspresikan apa yang saya bisa, saya mampu."

"Daripada saya bengong, nganggur, nebeng sama orang tua malu, saya cari uang sendiri," sambung dia.

Bang Jabo dulu berpindah-pindah sekolah sejak SD sampai SMA karena pekerjaan orang tua.

Mulai dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, hingga kembali ke Ibu Kota.

Almarhum ayahnya adalah wiraswasta, sedangkan sang ibu pernah bekerja di apotek.

"Waktu sekolah di Jogja dulu, saya sempat kecelakaan, mati suri. Sudah dikubur 40 hari, alhamdulillah Allah masih sayang, masih cinta sama saya."

"Saya dikasih kehidupan kembali biar bisa hidup dan berbakti kepada orang tua sampai sekarang," ucapnya.

Selama di jalanan, apapun Bang Jabo lakukan untuk bisa bertahan hidup.

"Sampai akhirnya saya terjerumus ke dunia hitam, kelam, hidup enggak jelas. Sampai saya jadi biang kerok, seram, momok masyarakat," tutur dia.

"Waktu masih ada keributan dulu di Kebayoran Lama, waktu Madura sama Betawi pada bunuh-bunuhan, itu saya sampai masuk TV, saya sampai malu. Kalau nengok ke belakang sedih saya," lanjutnya.

Wawan alias Bang Jabo saat ditemui di rumahnya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
Wawan alias Bang Jabo saat ditemui di rumahnya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Wartakotalive.com/Ramadhan LQ)

Sampai akhirnya, pada tahun 2018, Bang Jabo bertemu dengan seseorang yang disebutnya Pak Panji.

Pak Panji awalnya menanyakan ke dirinya apakah tidak bosan hidup yang tidak jelas di jalanan.

"Waktu itu saya lagi nongkrong di bawah kolong jembatan, bingung mau ke mana, mana lapar, haus, hujan pula."

"Enggak bisa ke mana-mana, tiba-tiba ada Pak Panji habis belanja sesuatu," kata bang Jabo.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved