Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bilang Belum Haid 2 Bulan, Mahasiswi Ciamis Dibunuh Pacar, Pelaku Santai Balik Kuliah usai Beraksi

Seorang pemuda Ciamis bunuh kekasihnya sendiri viral di media sosial. Keduanya merupakan mahasiswa di salah satu kampus Tasikmalaya.

via KOMPAS.com
Herdis (baju tahanan oranye) membunuh kekasihnya gara-gara bilang belum haid selama dua bulan. Sang kekasih dibunuh keji. Pelaku juga santai balik kuliah usai beraksi. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pemuda Ciamis bunuh kekasihnya sendiri viral di media sosial.

Keduanya merupakan mahasiswa di salah satu kampus Tasikmalaya.

Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di semak belukar kebun durian di Kampung Sedaleuwih, Desa Puteran, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu (29/11/2023) sore.

Pilunya korban dibunuh pacar sendiri gara-gara ia mengatakan sudah dua bulan belum datang bulan.

Mendengar hal itu, sang pacar pun membantai korban hingga tewas.

Adapun pelaku ialah Herdis Permana (20).

Baca juga: Sosok Putri Kandung Bunuh Ayah di Mojokerto, Sempat Dibawa ke RS Jiwa Lawang, Pernah Banting Ibunya

Pelaku kini telah ditangkap oleh pihak kepolisian.

Herdis Permana diketahui berasal dari Kelurahan Sindangherang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Pria itu membunuh pacarnya sendiri, WW (19) warga Kabupaten Ciamis.

Herdis ditangkap pada Kamis (30/11/2023) dini hari setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan.

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP SY Zainal Abidin mengungkap kronologi pembunuhan tersebut.

Ia mengatakan pada Senin (13/11/2023), WW menyampaikan kepada kekasihnya bahwa ia sudah dua bulan tak datang bulan.

Baca juga: Suami Bunuh Istri 3 Hari setelah Nikah Demi Uang, Kaget Ternyata Tak Meninggal, Penyelamat Terkuak

Kepala Polresta Tasikmalaya, Jawa Barat, AKBP Sy Zaenal Abidin menunjukkan pelaku pembunuhan wanita asal Ciamis yang mayatnya ditemukan pemulung dikira boneka di Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (30/11/2023).
Kepala Polresta Tasikmalaya, Jawa Barat, AKBP Sy Zaenal Abidin menunjukkan pelaku pembunuhan wanita asal Ciamis yang jasadnya ditemukan pemulung dikira boneka di Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (30/11/2023). (via KOMPAS.com)

Mereka kemudian sepakat untuk bertemu di kampus tempat Herdis kuliah di wilayah Tasikmalaya pada Rabu (29/11/2023).

Lalu Herdis dan WW pergi menggunakan motor milik WW ke wilayah yang sepi yakni di Kampung Sedaleuwih yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).

“Sesampainya di TKP, tersangka dan korban WW sempat cekcok, lantaran sebelumnya korban diketahui terlambat datang bulan atau haid (korban diduga tengah hamil),” papar Zainal pada Kamis (30/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Kepada polisi, pelaku menduga kekasihnya hamil karena telat datang bulan.

Dan diduga mereka sepakat untuk melakukan aborsi.

Namun saat di TKP, pelaku tak mendapatkan bukti dan pengakuan dari korban jika telah melakukan aborsi.

Baca juga: Alasan Pria Blitar Bunuh Istri Lalu Cor Jasad di Kamar, 2 Tahun Baru Ketahuan, Perselingkuhan Dikuak

Hal tersebut membuat pelaku emosi dan ia pun memukul punggung atas korban sebanyak dua kali dengan tangan kosong.

“Tidak berhenti sampai di situ, maka kemudian tersangka HP ini menarik tangan korban WW,” lanjut Zainal.

Karena tanah di TKP cenderung miring, korban pun jatuh dan tersungkur.

“Melihat kondisi korban demikian, tersangka mengeluarkan sebuah balok kayu yang sudah dipersiapkan tersangka di dalam tasnya,” terang Zainal.

Lalu ia memukul pundak dan kepala korban menggunakan kayu tersebut sebanyak lima kali hingga gagang pemukul kayu patah.

Saat itu korban masih hidup, walau kondisinya cukup lemah.

Baca juga: Ibu Bunuh Rentenir saat Datang dan Ditagih Utang Rp 3,5 Juta, Jasad Sempat Disimpan Sebelum Dibuang

Ilustrasi garis polisi. Seorang mahasiswi Ciamis dibunuh kekasih gara-gara bilang belum haid selama 2 bulan.
Ilustrasi garis polisi. Seorang mahasiswi Ciamis dibunuh kekasih gara-gara bilang belum haid selama 2 bulan. (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

“Tersangka kemudian mengeluarkan kembali sebilah pisau jenis kerambit dari dalam tasnya, kemudian menusukan pisau tersebut ke bagian rusuk korban,” tutur Zainal.

Tak hanya itu.

Pelaku juga melukai leher korban menggunakan senjata tajam sebanyak tiga kali.

Setelah itu, pelaku mendorong tubuh korban yang sudah tak bernyawa ke semak-semak yang tanahnya lebih rendah dibandingkan TKP awal.

Pelaku kemudian membuang pisau di sekitar TKP dan meninggalkan korban dalam posisi tertelungkup di antara semak belukar kebun durian.

Setelah itu pelaku pergi ke kampus untuk kuliah, lalu ia pulang ke rumah.

Hingga akhirnya dia ditangkap di rumahnya pada Kamis (30/11/2023) pukul 01.00 WIB.

Ia kemudian dibawa ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved