Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

3x Ammar Zoni Terjerumus Narkoba, Psikolog Soroti Kondisi Suami Irish Bella, Penjara Bukan Solusi

Psikolog sekaligus grafolog, Joice Manurung soroti kondisi Ammar Zoni. Kembali ditangkap karena kasus narkoba saat Irish Bella gugat cerai.

Editor: Hefty Suud
Kolase Istimewa/TribunJatim.com
Ammar Zoni kembali ditangkap karena kasus narkoba. Soal masalah rumah tangga dengan Irish Bella disorot psikolog. 

TRIBUNJATIM.COM - Baru satu bulan menghirup udara bebas, Ammar Zoni kini kembali ditangkap karena kasus narkoba.

Penangkapan Ammar Zoni untuk yang ketiga kalinya ini cukup menggegerkan publik.

Apalagi, Ammar Zoni ditangkap di tengah gugatan cerai sang istri, Irish Bella.

Ayah aktor tampan tersebut juga dalam kondisi sakit hingga membuatnya cemas.

Sebelum ditangkap karena kasus narkoba pada Selasa (12/12/2023) malam, Ammar Zoni kerap membagikan status galau di media sosialnya.

Banyak warganet alias netizen menduga, suami Irish Bella tersebut stress hingga kembali terjerumus godaan barang haram tersebut.

Kondisi Ammar Zoni ini pun disoroti oleh psikolog sekaligus grafolog, Joice Manurung.

Baca juga: Alasan Ammar Zoni Pakai Narkoba Lagi dan Ditangkap Polisi untuk Ketiga Kalinya, Suami Irish Tertekan

Baca juga: Dulu Menyesal dan Mau Berubah, Kini Ammar Zoni Kembali Ditangkap Karena Narkoba, Pengacara: Galau

 

Joice Manurung tak sepakat jika Ammar Zoni kembali pakai narkoba karena masalah keluarga.

Ia yakin Ammar masih belum bisa melepaskan ketergantungannya terhadap barang haram tersebut.

"Seorang pecandu ya tetap jadi pecandu jika tidak ‘diobati’ dan direhabilitasi (hingga sembuh)," kata Joice saat dihubungi Tribunnews, Rabu (13/12/2023). 

Menurut dia, penjara bukan solusi bagi pengguna narkoba. Satu-satunya cara, yakni berobat dan menjalani rehabilitasi secara komprehensif.

"Hukuman penjara tidak menghentikan kecanduan. Jadi kalau ditangkap lagi ya bukan karena urusan rumah tangga," sambung Joice. 

Lebih lanjut, Joice menerangkan perihal penanganan kecanduan. 

Kecanduan, kata dia, berkaitan erat dengan otak, sehingga penanganan awal harus bersifat Medis. 

Setelah mendapatkan penanganan medis, barulah pasien yang alami kecanduan ditangani secara psikologis. Psikis mereka harus dipastikan dalam kondisi sehat melalui pengukuran tertentu. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved