Perang Hamas Lawan Israel
Militer Israel Beli Tiga Robot Anjing Rp 2 Miliar Per Unit untuk Perang Gaza, Tapi Punya Kelemahan
Militer Israel itu membeli robot anjing perang seharga $130.000 (Sekitar Rp 2 miliar). Namun, robot anjing tersebut ternyata punya kelemahan
TRIBUNJATIM.COM - Israel membeli robot anjing yang akan digunakan dalam perang Gaza.
Perusahaan militer Israel itu membeli robot anjing perang seharga $130.000 (Sekitar Rp 2 miliar).
Namun, robot anjing tersebut ternyata punya banyak kelemahan.
Mulai dari sumber energi hingga soal kemampuan perangnya.
Baca juga: Sosok Hadiya Nassar, Nenek Simbol Perjuangan Palestina Tewas Ditembak Israel, Selalu Beri Semangat
Selain itu, kelemahan lainnya adalah ketidakmampuannya untuk membawa beban lebih dari 10 kilogram.
Sebuah organisasi cadangan militer Israel telah membeli tiga robot anjing untuk pasukan pendudukan, yang dilaporkan akan digunakan dalam invasi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Brothers in Arms, sebuah organisasi yang terdiri dari pria dan wanita dari berbagai unit cadangan militer Israel, dilaporkan minggu ini telah membeli tiga robot anjing untuk pasukan zionis yang beroperasi di Gaza, khususnya untuk tujuan mengumpulkan intelijen dan untuk membantu tentara tempur untuk beroperasi secara optimal di lapangan.
Ketiga robot anjing Vision 60 – diproduksi oleh perusahaan Amerika, Ghost Robotics, dan masing-masing berharga $130.000 (Sekitar Rp 2 miliar).
Robot itu diklaim memiliki sejumlah kemampuan termasuk mengamati area di atas dan di bawah tanah, sangat mobile dan lincah, mampu memanjat tumpukan tanah dan puing-puing, berjalan melewati genangan air yang dalam dan mengapung di permukaannya, serta mampu bangkit kembali jika terbalik.
Mereka juga semi-otonom, mampu mengendalikan kecepatan gerakan mereka sendiri dan berhenti tanpa campur tangan manusia, dan memiliki kemampuan radar laser (lidar) yang memungkinkan mereka melakukan pemetaan 3D terhadap lingkungan sekitarnya, membantu mereka menemukan lokasi bahan peledak tersembunyi.
Namun, beberapa kelemahan dari robot anjing ini adalah daya tahan baterainya yang pendek yang cuma bertahan tiga jam.
Namun dilaporkan hanya setengah dari baterai yang ada di lapangan – dan ketidakmampuannya untuk membawa beban lebih dari 10 kilogram.

Telah beroperasi di militer Amerika Serikat sejak tahun 2020, robot anjing ini tidak bersenjata tetapi memiliki kemampuan teknis untuk dipersenjatai dengan senapan mesin ringan dengan penglihatan optik canggih, kamera termal untuk penglihatan malam, dan jangkauan 1,2 kilometer.
Kemampuan tersebut telah menjadi subyek kontroversi dalam beberapa tahun terakhir, memicu kekhawatiran akan potensi penggunaan tempur yang mematikan di medan perang.
Namun sejauh ini, laporan menyatakan bahwa penggunaan robot anjing oleh Israel hanya untuk tujuan intelijen dan pengintaian, meskipun organisasi cadangan Israel belum cukup memperluas isu ini. (Sumber: Middle East Monitor)
Sosok Haji Her Sultan Madura yang Sumbang Rp350 Juta ke Palestina, Sumber Kekayaan Terungkap |
![]() |
---|
Israel Resah Meski Yahya Sinwar sudah Meninggal, Takut Berikan Jenazah Pimpinan Hamas ke Palestina |
![]() |
---|
Warga Palestina Kehabisan Kain Kafan Imbas Serangan Israel, Terpaksa Kuburkan Kerabat Seadanya |
![]() |
---|
AS Lepas Tangan saat Yahya Sinwar Dikabarkan Meninggal setelah Diserang Israel, Klaim Tak Ikut-ikut |
![]() |
---|
15 Tentara Israel Tewas dan Terluka Akibat Ledakan Ranjau yang Mereka Bawa di Perbatasan Lebanon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.