Perang Hamas Lawan Israel
AS Lepas Tangan saat Yahya Sinwar Dikabarkan Meninggal setelah Diserang Israel, Klaim Tak Ikut-ikut
Kabar tewasnya pimpinan Hamas, Yahya Sinwar membuat militer Amerika Serikat (AS) langsung lepas tangan.
TRIBUNJATIM.COM - Kabar tewasnya pimpinan Hamas, Yahya Sinwar membuat militer Amerika Serikat (AS) langsung lepas tangan.
Biasanya kerap membantu langkah Israel, kali ini Amerika mengklaim tak punya peran dalam operasi Israel yang menewaskan Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, Kamis (17/10/2024).
AS juga menyebut jika intelijennya tak berkontribusi dalam pemahaman Israel tentang para pemimpin Hamas yang menyandera tahun lalu.
Amerika juga menegaskan jika operasi itu adalah operasi Israel.
Baca juga: Kemungkinan Yahya Sinwar Meninggal Diselidiki Israel, Laporan Pimpinan Hamas Masih Hidup Ditolak
"Ini adalah operasi Israel. Tidak ada pasukan AS yang terlibat langsung," ujar juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder, Kamis, dilansir Arab News.
"Amerika Serikat telah membantu memberikan informasi dan intelijen yang berkaitan dengan pemulihan sandera dan pelacakan dan lokasi para pemimpin Hamas yang bertanggung jawab atas penyanderaan."
"Jadi tentu saja itu berkontribusi secara umum pada gambaran tersebut."
"Tetapi sekali lagi, ini adalah operasi Israel. Dan saya akan merujuk Anda kepada mereka untuk berbicara tentang rincian tentang bagaimana operasi itu terjadi," terang Patrick Ryder.
Klaim Israel
Militer Israel mengklaim pasukannya menewaskan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar, Kamis.
Yahya Sinwar disebut sebagai seorang arsitek utama serangan tahun lalu terhadap Israel yang memicu perang di Gaza, kata militer Israel.
Para pemimpin Israel merayakan pembunuhannya sebagai penyelesaian masalah lebih dari setahun setelah militan pimpinan Hamas membunuh sekitar 1.200 orang di Israel dan menculik 250 orang lainnya dalam sebuah serangan yang menggemparkan negara tersebut.
Israel juga menggambarkannya sebagai titik balik dalam kampanye untuk menghancurkan Hamas, mendesak kelompok tersebut untuk menyerah dan membebaskan sekitar 100 sandera yang masih berada di Gaza.
"Hamas tidak akan lagi menguasai Gaza. Ini adalah awal hari setelah Hamas," kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dikutip dari AP News.
Netanyahu mengatakan Israel akan terus bertempur hingga semua sandera bebas.
Sosok Haji Her Sultan Madura yang Sumbang Rp350 Juta ke Palestina, Sumber Kekayaan Terungkap |
![]() |
---|
Israel Resah Meski Yahya Sinwar sudah Meninggal, Takut Berikan Jenazah Pimpinan Hamas ke Palestina |
![]() |
---|
Warga Palestina Kehabisan Kain Kafan Imbas Serangan Israel, Terpaksa Kuburkan Kerabat Seadanya |
![]() |
---|
15 Tentara Israel Tewas dan Terluka Akibat Ledakan Ranjau yang Mereka Bawa di Perbatasan Lebanon |
![]() |
---|
Nasib Anak-anak Palestina di Gaza, Makan Rumput dan Pakan Ternak Hingga Minum Air Limbah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.