Berita Malang
Jejak Sejarah Sekolah Cor Jesu: Peristiwa Malang Bumi Hangus hingga Simpan Beragam Koleksi Berharga
Tidak banyak yang menyangka, Sekolah Cor Jesu yang terletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kecamatan Klojen Kota Malang sarat akan nilai sejarah.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Tidak banyak yang menyangka, Sekolah Cor Jesu yang terletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kecamatan Klojen Kota Malang sarat akan nilai sejarah.
Salah satu suster, Suster Lucia Anggraini, OSU mengatakan, sekolah ini mulai didirikan secara bertahap sejak tahun 1900. Dulunya, sekolah tersebut bernama bernama Sekolah Ursulin Malang.
Pada awalnya merupakan Taman Kanak-Kanak (TK). KemudianĀ berkembang menjadi SD, dan selanjutnya dibangun SMP pada tahun 1920. Dan hingga saat ini, terdapat SMA dan SMK.
"Berawal dari rekomendasi salah satu pastor yang melihat adanya anak-anak tidak sekolah pada zaman Belanda. Kemudian, pastor tersebut memanggil suster dari Surabaya dan dirintis pendirian sekolah ini," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (17/12/2023).
Pada awalnya hanya diperuntukkan bagi anak-anak putri asli warga Belanda dan Indo (keturunan Belanda - Indonesia). Namun, para suster sebenarnya sudah berupaya merangkul anak-anak pribumi dengan membuka kursus-kursus pendidikan kecil.
"Jadi, para suster membuat semacam kursus seperti mengajarkan cara berpakaian, cara makan yang baik, mengajarkan musik, drama, serta menyanyi," tambahnya.
Dirinya juga mengungkapkan, bangunan Sekolah Cor Jesu turut menjadi bangunan yang dibumihanguskan dalam peristiwa Malang Bumi Hangus Agresi Militer Belanda I tahun 1947.
"Dari dokumen-dokumen yang ada, beberapa hari sebelum terjadi peristiwa Malang Bumi Hangus, pihak tentara Indonesia telah berkoordinasi dengan pihak sekolah," tambahnya.
Kemudian, bangunan kembali dibangun pada tahun 1951, dan saat itu Pemerintah Indonesia memberi bantuan sumbangan sebesar Rp 256.000. Namun, sumbangan tersebut hanya bisa memenuhi sepertiga pembangunan.
"Awalnya bangunan Sekolah Cor Jesu ini memiliki dua lantai. Setelah peristiwa Malang Bumi Hangus itu, dibiarkan selama 4 tahun. Lalu, tahun 1951 dibangun kembali," terangnya.
Untuk menuntaskan pembangunan, para suster pun rela melakukan pekerjaan tangan.
"Para suster melakukan pekerjaan tangan untuk cari uang, hasilnya untuk bangun sedikit demi sedikit. Lalu di tahun 1955 diresmikan kembali, meski hanya memiliki satu lantai hingga kini," jelasnya.
Dirinya juga menuturkan, di sekolah Cor Jesu juga terdapat Galeri Ursulin. Di galeri tersebut, menyimpan beragam koleksi, mulai dari alat musik, koper, dokumentasi, pakaian, hingga perkakas makan para suster
Bahkan, juga ada piano buatan Jerman dari tahun 1875 dengan kondisi masih terawat baik.
JPU Tolak Eksepsi Selebgram Isa Zega Terkait Kasus Pencemaran Nama Baik |
![]() |
---|
Ditinggal Bikin Pentol, Pedagang Bakso di Malang Syok Burung Murai Harga Jutaan Raib Digondol Maling |
![]() |
---|
Amankan Perayaan Imlek di Kelenteng Eng An Kiong, Polresta Malang Kota Terjunkan Puluhan Personel |
![]() |
---|
Nostalgia Nikmati Jajanan Sekolah di Festival Najaj Halokes Kampung Sekabrom Kayutangan Malang |
![]() |
---|
Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, Ribuan Tiket Kereta di Stasiun Malang Ludes Terjual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.