Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Ternyata Ini Arti Kata 'Ndasmu Etik' Menurut Ahli Filologi Jawa, Diucapkan oleh Prabowo Subianto

Pernyataan "ndasmu etik" disebut-sebut mengomentari pertanyaan capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang menanyakan soal etika dalam debat capres.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Ilustrasi arti kata ndasmu etik. Pernyataan "ndasmu etik" disebut-sebut mengomentari pertanyaan capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang menanyakan soal etika dalam debat capres pada Selasa (12/12/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Tribunners kali ini kita akan mengulas arti kata ndasmu etik.

Kata "ndasmu etik" menjadi ramai dibahas setelah diucapkan oleh Calon Presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Hal ini berawal dari video pernyataan Prabowo saat menghadiri acara internal Partai Gerindra.

"Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? etik, etik, etik. Ndasmu etik (etik kepalamu)," kata Prabowo dalam video viral tersebut. 

Pernyataan "ndasmu etik" disebut-sebut mengomentari pertanyaan capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang menanyakan soal etika dalam debat capres pada Selasa (12/12/2023).

Terkait video ucapan "ndasmu etik" tersebut, Prabowo mengatakan hal itu disampaikan dalam pembicaraan bersama keluarga atau internal Partai Gerindra.

Baca juga: Kadinkes Jember Buka Suara Soal Ibu Melahirkan di Pinggir Jalan : Bukan Penelantaran, Lahir Biasa

"Itu di antara keluarga kita bicara dan itu kan bicara orang Banyumas biasalah bicara-bicara begitu," ucap Prabowo, diberitakan Kompas.com, Minggu (17/12/2023).

Prabowo juga meminta agar ucapan "ndasmu etik" itu tidak perlu terlalu dibesar-besarkan media.

Lalu, apa sebenarnya arti kata "ndasmu etik" dan makna konotasi dari perkataan tersebut?

Arti "ndasmu etik" menurut ahli filologi Jawa

Ahli filologi bahasa Jawa dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Supardjo menjelaskan, kata ndas memiliki arti kepala dalam bahasa Jawa.

"Iya, kata ndas artinya kepala," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (18/12/2023).

Supardjo menjelaskan, bahasa Jawa memiliki kata-kata yang digunakan sesuai dengan tingkatan sopan santun saat seseorang berbicara dengan orang lain.

Sedangkan "ndas" merupakan kata dalam bahasa Jawa ngoko yang memiliki tingkatan paling rendah.

Sementara kepala di tingkat kedua biasa disebut "sirah" dalam bahasa Jawa krama, sedangkan di tingkat teratas atau bahasa Jawa krama inggil kepala bisa disebut dengan "mustaka".

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved