Pantas Kotor? Aksi Pria Tak Berpakaian Tiduran di Atas Beras Bulog Jadi Sorotan, Tubuh Diguyur
Padahal beras tersebut hendak didistribusikan ke masyarakat untuk dikonsumsi.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Video yang merekam kelakuan pekerja tiduran di atas hamparan beras Bulog jadi sorotan.
Sontak video tersebut banjir kritikan karena pekerja tersebut tanpa pakaian tidur di atas beras Bulog.
Tampak pria tersebut sedang rebahan dan berguling di atas hamparan beras Bulog.
Pria tersebut tampak santai rebahan seperti sedang berenang.
Pria yang diduga adalah salah satu pekerja tersebut terekam tak menggunakan pakaian.
Dalam video yang beredar, tampak seorang pria hanya menggunakan celana dan topi berguling di atas hamparan beras putih.
Tampaknya aksi tersebut dilakukan di sebuah gudang Bulog tempat penyimpanan beras.
Sementara seorang pekerja lainnya terlihat menuangkan beras dari dalam karung ke atas tubuh pria tersebut seolah sedang mandi.
Hingga bagian tubuhnya yang tak berpakaian langsung bersentuhan dengan beras.
Padahal beras tersebut hendak didistribusikan ke masyarakat untuk dikonsumsi.
"Masukin TikTok wes," ucapnya.
Alhasil aksi pria tersebut pun memancing amarah netizen usai diunggah melalui akun X @Pai_C1, Senin (25/12/2023).
Pantas saja jika masyarakat seringkali mengeluh dengan kualitas beras Bulog.
Sebab beras Bulog kerap dianggap jelek dan selalu memiliki imej negatif di mata masyarakat.
Baca juga: Pak Ayub Rela Kehujanan Demi Barter dengan Mie Instan, Tolak Sayur di Rumah Tak Ada Beras
Dinilai tak pantas, banyak netizen yang menyayangkan aksi pria tersebut lantaran membuat beras menjadi kotor.
Selain itu aksi tersebut dilakukan saat harga beras melambung tinggi, hingga ada banyak masyarakat yang tak mampu membeli.
Sayangnya tak disebutkan secara pasti dimana lokasi tempat kejadian beras ini terjadi.
Namun video tersebut langsung menuai komentar netizen.

"Penyebab beras kotor dan banyak kutunya," ujar salah satu netizen.
"Ini yang dinamakan menikmati hasil keringat rakyat," imbuh yang lain.
"Abis viral trus dipecat, mewek trus ga ada duit buat beli beras. Hargain yg Tuhan berikan," sambung yang lain.
"Pantes setiap gua makan nasi pakai beras Bulog, rasanya ada asem dan kecut gimana gitu," komentar netizen.
"Menikmati sesama rakyat kecil saling mencaci, padahal salah yang di atas gak bisa swasembada beras dengan memanfaatkan SDM kita yang lebih memilih mengadu nasib di kota besar sampai akhirnya padat.
Padahal kita pernah ekspor beras besar ke Filipina dan Malaysia medio 2009an," timpal yang lainnya.
Sebelumnya warga di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), geger karena beras tiba-tiba menggumpal saat dimasak.
Ya, para warga mulai menyadari bahwa beras yang mereka beli menjadi aneh setelah dimasak.
Warga yang curiga diduga telah beli beras plastik langsung lapor pemerintah desa.
Lalu bagaimana kelanjutannya?
Baca juga: Libur Natal, Emak-emak Santai Piknik di Mall Gelar Karpet & Bawa Rantang, Cuek Ditonton Pengunjung
Seorang saksi mengatakan, beras tersebut dibeli dari perahu asal Makassar.
Beras palsu yang terbuat plastik diduga mulai beredar di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Kecurigaan ini muncul setelah video seorang warga Desa Bour, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, viral.
Ia membandingkan antara nasi dari beras asli dan palsu yang beredar di media sosial.
Bruno Wolo (32) dan istrinya, Regina Iralolon (26), warga Desa Bour mengaku, awalnya mereka membeli beras merek Super di satu ruko seharga Rp14.000 per kilogram.
Namun kuat dugaan, beras tersebut palsu.
Hal itu diketahuinya setelah dimasak menjadi nasi.
Regina menuturkan, awalnya ia hendak menyiapkan sarapan pagi untuk anaknya.
Saat hendak mengambil nasi, ia kaget beras yang tadinya sudah dimasak malah berubah bentuk jadi gumpalan-gumpalan putih.
Bahkan saat gumpalan nasi tersebut dilempar ke lantai, bergelinding seperti bola.

"Saya kaget saat melihat berasnya berubah bentuk menjadi gumpalan-gumpalan," ujar Regina dalam keterangannya, Senin (13/11/2023), kepada Kompas.com.
Ia bersama suaminya, Bruno Wolo, langsung melaporkan kejadian tersebut ke pemerintah desa setempat.
Kepala Desa Bour, Conradus TL Sura menjelaskan, usai kejadian, pihaknya melakukan pengecekan di ruko tempat penjualan beras yang dibeli warganya.
Pengecekan tersebut, lanjutnya, melibatkan beberapa kepala desa tetangga, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan anggota unit Intel Kodim 1624/Flores Timur.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pemilik ruko mengaku membeli beras tersebut dari perahu asal Makassar.
"Perahu ini yang sering bongkar muat barang di pelabuhan laut Lewoleba," katanya.
Conradus menambahkan, sampel beras yang diduga palsu itu telah diserahkan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lembata.
Selanjutnya akan dikirim ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bandung.
2 Dekade Hong Kong Disneyland, Langit Castle of Magical Dreams Berubah jadi Kanvas Penuh Kembang Api |
![]() |
---|
Tangis Lisa Mariana Mentalnya Diserang, Bongkar Wanita Lain Penerima Aliran Dana Ridwan Kamil |
![]() |
---|
Semarak Parade Sepeda Hias di Kota Kediri, Para Peserta Tampilkan Kreativitas Bernuansa Budaya |
![]() |
---|
Bravo Supermarket Ajak Warga Tuban Hidup Sehat Lewat Fun Run 5 Kilometer |
![]() |
---|
Tak Punya Ongkos Pulang, Ayah dan Anak Curi Uang Rp11.000 di Warung, Nyaris Diamuk Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.