Berita Viral
10 Jam Keliling Tak Ada yang Beli, Penjual Kripik di Tasikmalaya Nangis Jalani Hidup, Sebatang Kara
Kira-kira 10 jam berkeliling demi menjajakan kripik di Tasikmalaya, penejual kripik bernama Abah Ajun ini terpaksa mengikhlaskan karena susah.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Sungguh keras hidup Abah Ajun, seorang penjual kripik yang menangis karena 10 jam keliling tetapi dagangannya tak ada yang beli.
Hidup Abah Ajun menjadi perbincangan di media sosial karena ternyata sangat miris.
Abah Ajun hidup sebatang kara karena sudah tidak memiliki keluarga lagi.
Selama ini ia harus berusaha mencari nafkah untuk dirinya sendiri.
Baru-baru ini, viral sosok Abah Ajun, penjual kripik yang nangis karena 10 jam keliling tak ada yang beli dagangan, namun tak ada yang beli.
Abah Ajun pun ternyata hidup sebatang kara.
Kisah Abah Ajun beredar di media sosial akun TikTok @JalmiBiasa, yang memperlihatkan seorang kakek dengan tertatih-tatih melangkah, ia menghampiri setiap mobil yang melintas di pinggir jalan untuk menawarkan kripik dagangannya.
Berharap, ada pengendara yang tertarik untuk membeli keripiknya demi biaya hidup sehari-hari.
Lantas siapakah sosok kakek tersebut ?
Kakek ini bernama Abah Ajun yang saat ini berusia 86 tahun.
Baca juga: Fasilitas Lolly Dicopot Nikita Mirzani, Stop Hak Waris Sampai Asuransi, KK Proses Diurus: Mau Lepas
Sehari-hari Abah Ajun berjualan keripik di daerah Tasikmalaya.
Ia tak memiliki anak, sehingga harus berjuang sendirian mencari nafkah meski fisiknya tak lagi kuat.
Abah Ajun hidup sebatang kara dengan menyambung hidup berjualan keripik keliling.
Momen Abah Ajun yang berdagang keliling diabadikan oleh seorang warganet lewat akun Tiktoknya @JalmiBiasa.

"Tak terlihat satupun yang membeli kripik yang Kakek jual.
Pantas saja beliau menangis," tulis caption dalam akun tersebut.
Setelah dihampiri perekam, Abah Ajun bercerita rupanya ia sudah berjualan sejak pukul 6.00 WIB pagi.
Hingga sore hari, dagangannya baru laku satu bungkus dengan keuntungan cuma Rp5 ribu.
Meski begitu, Abah Ajun tampak tak putus asa ia hanya bisa bersabar dengan rezeki yang diberikan sang pencipta.
Kisah pilu kakek 86 tahun di Tasikmalaya jual keripik menangis dagangan tak ada yang beli. (TikTok@tiktod_nuagung)
"Yah, jalani saja dengan sabar.
Allah yang mengatur rezeki,
tetap sabar," kata Abah Ajun.
Baca juga: Cari Tahu Arti Kata Menter dalam Bahasa Gaul, Viral Medsos, Makna dalam Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda
Adapun keripik yang dijualnya, bukanlah buatan sendiri.
Ia mengambil keripik itu dari pemasok dengan harga awal Rp 15 ribu, dan dijual seharga Rp 20 ribu.
Sehari-hari, Abah Ajun hanya tinggal sendirian.
Saat sang Tiktokers membeli dagangannya, ia pun langsung menangis tersedu-sedu.
Ia begitu terharu karena sudah dibantu.
"Abah gak punya keturunan,
Ujang (seperti) anak Abah," kata Abah Ajun sambil menangis.
"Iya, anggap saya putra Abah," kata pria dalam video itu.
Sambil menangis, Abah Ajun tak henti memanjatkan doa kepada pria yang menolongnya itu.
Ia berdoa agar pria itu diberikan rezeki yang banyak dan kesehatan.
"Ketika kami hendak melanjutkan perjalanan,
Abah sampai bilang: kalau lewat sini lagi,
jangan lupa tengok Abah ya,"
"Deg, perasaan itu terasa sakit di hati kami," kata Tiktoker itu lewat caption video yang dibagikan.
Kisah tersebut sontak viral di media sosial yang turut prihatin dengan Abah Ajun.
Baca juga: Istri Aktor Ikhlas Suami Poligami Asal Semua Aset Atas Namanya, Tak Mau Dibilang Gila Harta: Musnah
Penjual lainnya malah menjadi sorotan karena ditipu.
Seorang wanita penjual nasi bungkus di Alun-alun Bogor jadi sorotan netizen di media sosial.
Pasalnya ia mengaku jika anaknya dijadikan konten donasi oleh akun TikTok hingga uang terkumpul Rp40 juta.
Berharap dapat bantuan uang pengobatan anak, sayangnya ia hanya menerima Rp1,5 juta.
Ia merasa dibohongi oleh akun TikTok yang meminta donasi untuknya.
Wanita bernama Uni itu pun mencoba mem-viral-kan kejadian yang dialaminya tersebut.
Uni diketahui berjualan nasi bungkus demi mengobati anaknya, Omer, yang mengalami kelumpuhan.
Anak Uni yang usianya hampir tujuh tahun tersebut otaknya masih setara dengan anak usia dua tahun karena pernah sakit Cerebral Palsy (CP).
Omer bahkan sudah menjalani operasi tiga kali agar bisa berjalan.
Sebelumnya ia mengalami lumpuh selama lima tahun.
Diketahui donasi yang dilakukan sejak Juli 2023 tersebut telah terkumpul Rp40.878.799.
Akan tetapi, menurutnya, hingga kini ia hanya menerima uang Rp1,5 juta saja.
Padahal kata Uni, anaknya kini membutuhkan biaya untuk pengobatan.
Uni pun merasa dibohongi dan hanya dijadikan konten semata untuk kepentingan pribadi.
Ia lantas meminta donasi untuk anaknya agar ditutup.
Baca juga: Tiga Wanita Bawa Kardus Minta Donasi Palestina, Kabur saat Ditanya: Kalian Kok Bawa-bawa Palestina
"Kitabisa.com tolong tutup donasi atas nama anak saya.
Karena percuma donasi terkumpul sudah 5 bln tapi uangnya gak sampai ke anak saya.
Sementara anak saya butuh pengobatan," tulisnya di akun TikTok @uni_mamaomer.
Uni pun mengungkapkan kronologi kejadian yang dialaminya.
Ia menceritakan, pada Juli 2023 lalu, ada seseorang dari galang donasi akun bernama Cerita Haru yang menghubungi dirinya.
"25 Juli tim Cerita Haru Hari ini datang ke tempat jualan saya di alun2 Bogor, mereka lalu memvideo saya dan anak saya yang sedang jualan saat itu," tulisnya.
Video itu pun disebut di-posting di akun @ceritaharuhariini.
Uni menyebut, tim yang datang pada saat itu menjanjikan uang donasi yang terkumpul akan diberikan kepada anaknya untuk biaya pengobatan.
Akan tetapi, kata dia, saat anaknya akan dioperasi, Uni meminta diisikan saldo Gojek saja tidak diberikan oleh penggalang donasi.
"Saya terpaksa memohon ke dokter agar anak saya jangan dirujuk ke RSCM karena saya ga ada biaya untuk ke sana. Padahal donasi sudah terkumpul 40.000.000," kata Uni.
Setelah berulang kali menanyakan soal uang tersebut, Uni pun akhirnya dikirimi uang.
"Sebulan kemudian datang bantuan 1.500.000 yang uangnya langsung saya pakai untuk menebus obat untuk otak," jelasnya.
"Saya bingung, untuk siapa uang donasi?
Gendang telinga anak saya yg pecah tidak bisa saya obati, tiap bulan kontrol di RSUD habis duit 350.000," tulisnya lagi.
Uni pun akhirnya meminta agar donasi untuk anaknya ditutup saja.
"Saya gak mau RIBUT. Saya hanya minta TOLONG agar DONASI ini di TUTUP," tulisnya.

Terbaru, ia pun mengabarkan kalau donasinya sudah ditutup.
Namun uang Rp40 juta yang didapat dari donasi belum ia terima.
Sementara itu akun Kita Bisa di Twitter pun memberikan tanggapan soal kasus tersebut.
"Hi kak, terima kasih laporannya.
Tim kami juga sudah terima laporannya di Tiktok, dan saat ini tim terkait sedang menindaklanjuti laporan langsung ke penerima manfaat yg melaporkan.
Akan kami update kembali jika sudah jelas situasinya ya," tulis akun Twitter @kitabisacom.
Di hari yang sama, Kita Bisa pun memberikan kabar terbaru soal kasus tersebut.
Pihaknya mengatakan telah menemui langsung ibu penjual nasi bungkus tersebut.
Kita Bisa menyampaikan beberapa poin soal informasi galang dana untuk anak penjual nasi bungkus di Bogor tersebut.
Berikut update-nya, dikutip dari akun Twitter @kitabisa.com, Selasa (26/12/2023).
1. Posisi Kitabisa sebagai platform galang dana yang mengatur galang dana, penyaluran, dan pelaporan ke donatur
2. Donasi yang tersedia di halaman galang dana merupakan hak penerima manfaat, sebagaimana tertulis secara transparan di halaman galang dana
3. Menurut penggalang dana, hak penerima manfaat selama ini selalu siap disalurkan sesuai dengan permintaan penerima manfaat atau disalurkan secara rutin setiap bulannya
4. Sempat terjadi miskomunikasi antara penggalang dana dan penerima manfaat, sehingga penerima manfaat berasumsi donasi tidak bisa dicairkan. Faktanya, sisa dana belum dicairkan dari halaman galang dana karena belum ada permintaan kepada tim penggalang dana
5. Setelah dijelaskan kembali, kedua belah pihak sepakat donasi dicairkan sepenuhnya dan penggalangan dana diakhiri sesuai dengan permintaan penerima manfaat.
Sementara itu Uni pun telah memberikan penjelasan soal galang dana untuk anaknya.
Kini Uni mengaku telah mendapatkan uang donasi yang ditujukan untuk anaknya tersebut.
Uni menyebut, ternyata ada kesalahpahaman dan miskomuniasi soal penerimaan donasi tersebut.
Berikut kabar terbaru yang disampaikan oleh Uni yang menerima donasi, dilansir dari akun TikTok @uni_mamaomer.
"1. Saya sudah bertemu tim Kitabisa hari ini
2. Alhamdulillah semua dibuat jelas, ternyata semua masalah komunikasi dan kesalahpahaman saja
3. Dijelaskan donasi yang terkumpul hak saya dan bisa dicairkan sesuai kebutuhan, saya hanya perlu komunikasi saja, beberapa waktu ini ada kesulitan komunikasi di sisi saya tp sudah dijelaskan kembali
4. Mohon maaf jika saya membuat ramai. Terima Kasih netizen yang sudah bantu dan Kitabisa yang sudah perjelas dan membantu pengobatan anak saya.
Diunggahan lain, ia juga menyebut bahwa donasi telah dicairkan.
"Alhamdulillah udah cair barusan ketemu team kitabica.com," tulisnya.
Terlihat ia memegang sebuah kertas yang bertuiskan penyaluran bantuan hasil galang dana senilai Rp21.359.750.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
penjual kripik
Abah Ajun
Tasikmalaya
10 jam keliling tak ada yang beli dagangan
jualan keripik keliling
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Curhat Tukang Sol yang Lapaknya Dijarah saat Demo Rusuh, Sepatu Pelanggan Hilang: Ganti dengan Apa? |
![]() |
---|
Rumah Uya Kuya Kosong saat Dijarah Tapi Ada Belasan Kucing, Sherina Munaf Rawat 1: Kondisi Kurus |
![]() |
---|
Pemilik Toko Kaget Barang Retur Miliknya Dijual Murah dan Tak Kembali, Karyawan Ekspedisi: Hal Biasa |
![]() |
---|
Brankas Ahmad Sahroni Isi Pecahan 1.000 SGD Disebar saat Rumahnya Dijarah, per Orang Dapat Rp12 Juta |
![]() |
---|
Makan Bareng di Mobil, Bidan dan Kekasihnya Ditemukan Meninggal di dalam Mobil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.