Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pria Gemetar Kehilangan Rp 1,75 M Gegara Beli Telur Online, Istri Nangis di Kantor Polisi: Tak Sadar

Seorang pria gemeter kehilangan uang fantastis gegara beli telur online. Istri pria itu menangis meraung di kantor polisi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
SHUTTERSTOCK/MACIEJ MATLAK - KIKI DAULI
Pria Gemetar Kehilangan Rp 1,75 M Gegara Beli Telur Online, Istri Nangis di Kantor Polisi: Tak Sadar 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pria gemeter kehilangan uang fantastis gegara beli telur online.

Istri pria itu menangis meraung di kantor polisi.

Kronologi kejadian pun terungkap.

Diketahui bahwa semua berawal dari pria itu yang hendak beli organik di aplikasi Facebook.

Korban bernama Mr Singh (57).

Ia kehilangan uang tabungan senilai 150.000 dollar Singapura (Rp 1,75 miliar) karena ulah penipu di e-commerce, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunnewsMaker.

Keluarga tersebut menolak disebutkan namanya secara lengkap dengan alasan perlindungan diri agar terhindar dari penipuan lebih lanjut.

Kasus ini bermula pada 26 November 2023 ketika istri Singh menemukan iklan Facebook yang menjual telur organik.

Dia pun mencoba membelinya dan bersama suami mengeklik tombol "pesan". Pasutri itu diarahkan ke obrolan WhatsApp dengan penjual bernama Jason.

Baca juga: Nasabah Kehilangan Rp 1 M karena Ulah Pegawai Bank, Gaji Cleaning Service Juga Diembat: Bobol Sistem

Jason meyakinkan mereka tentang kualitas telurnya dan meminta deposit dilakukan melalui aplikasi.

Kemudian sisanya dibayar saat pengiriman. Jason lalu mengirimkan tautan untuk mengunduh aplikasi.

Tuan Singh menginstal aplikasi tersebut untuk memesan 60 butir telur, dan diarahkan ke laman pembayaran yang terlihat sangat mirip dengan milik bank UOB.

Ia kemudian memasukkan rincian login akun UOB-nya tetapi transaksi gagal.

Dia memberitahu Jason tentang kendalanya dan mencoba membatalkan pesanan, tetapi Jason bersikeras untuk melanjutkan pengiriman yang ia klaim akan dilakukan keesokan hari.

Pada 27 November 2023, Tuan Singh bukan menerima telur melainkan telepon dari petugas UOB yang menanyakan transaksi kartu kredit bernilai besar.

Baca juga: Dulu Nantang Warga, Pengemudi Alphard yang Trabas Jalan Dicor Kehilangan Rp 13 Juta, Bukan Pengacara

Tuan Singh mengecek rekening banknya di UOB dan DBS, lalu mendapati semua uangnya habis.

"Ketika (saya lihat) nol, nol, nol, saya kaget. Saya seperti menjadi zombie. Saya tidak tahu harus berbuat apa," kata Singh, dikutip dari Channel News Asia (CNA) pada Rabu (27/12/2023).

“Saya langsung menghubungi istriku... dan bilang kami ditipu,” lanjut Singh. "Kami gemetar ketika berada di kantor polisi dan istriku menangis, dia sekarang masih menangis."

Kepolisian Singapura mengonfirmasi kepada CNA bahwa mereka sudah mendapat laporan dan penyelidikan sedang berlangsung.

Keluarga Singh juga menghubungi bank-bank yang menyimpan uang mereka.

Rekening UOB miliknya mencatat serangkaian transaksi keluar sebesar 15.000 dollar Singapura (Rp 175,5 juta), sedangkan hampir 30.000 dollar Singapura (Rp 351,18 juta) disedot dari rekening DBS miliknya.

Tuan Singh mengaku tidak mendapat notifikasi, peringatan, atau kode OTP untuk mengizinkan transaksi, padahal dia biasanya mendapatkannya untuk transaksi yang jauh lebih kecil.

Dia pun heran mengapa penipu dapat mengakses kartu kredit serta rekening bank lainnya yang tidak dia sebutkan ke pelaku.

“Bank harus bertanggung jawab, setidaknya sebagian,” tambah Singh. "Bukan saya yang menarik uang itu dan memberikannya ke penipu... Saya bahkan tidak sadar ini sedang terjadi."

Dia sudah memercayai bank untuk menjaga uangnya, dan menyebut mereka seharusnya mengenali serta menghentikan transaksi penipuan tersebut.

Menanggapi pertanyaan CNA, baik UOB dan DBS berkata sudah mengetahui kasus Singh dan telah menghubunginya.'

Baca juga: Akhirnya Penjual Nasi Bungkus Dapat Setengah dari Donasi Rp 40 Juta, Dipotong Iklan: Maaf Buat Ramai

Sebelumnya, kejadian serupa menimpa seorang pengusaha aksesori kendaraan asal Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dia adalah Silvia Yap (52).

Silvia dikabarkan kehilangan uang tabungan Rp 1,4 miliar di rekeningnya usai menekan pesan tautan undangan pernikahan yang dikirim via WhatsApp.

Software aplikasi tersebut dikirim melalui WhatsApp dari nomor yang tak dikenal pada Rabu (24/5/2023) pukul 10.00 WIB.

Setelah menekan pesan berformat APK tersebut, uang tabungan Rp 1,4 miliar yang disimpan di dalam nomor rekening sebuah kantor cabang pembantu (KCP) bank berpelat merah di kawasan Lawang, raib.

Saat ditelusuri, uang miliknya hilang dalam beberapa kali transaksi melalui m-Banking.

Hal tersebut dianggap aneh, karena selama menjadi nasabah bak tersebut, ia tak pernah memiliki akun m-Banking untuk nomor rekeningnya.

Baca juga: Salat Hajat setelah Kehilangan Emas Rp 28 Juta, Wanita Kaget Terima Kresek Hitam dari Maling: Ikhlas

Kronologi kasus dugaan peristiwa tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik llegal Akses yang dialami korban disampaikan oleh kuasa hukum korban, Hilmy F. Ali.

Ia mengatakan, setelah menekan pesan tersebut, kliennya melihat gambar undangan seperti brosur iklan. Lalu kliennya memblokir nomor pengirim pesan tersebut.

Di hari yang sama, pada pukul 21.00 WIB, kliennya mendapatkan notifikasi melalui SMS dan email yang menjelaskana ada upaya akses ilegal yang masuk ke emailnya.

Kliennya kemudin memindahkan data ke ponsel lain menggunakan smartswitch dan mengganti password email.

"Akhir Mei 2023, klien kami menerima undangan pernikahan digital. Undangan tersebut di klik di-close. di handphone-nya ada beberapa aplikasi mobile banking. Ada beberapa bank, kurang lebih 6 mobile banking," ujar Kuasa Hukum korban, Hilmy F Ali, di depan SPKT Mapolda Jatim, Rabu (5/6/2023).

"Tapi, anehnya yang kebobol hanya satu. Kemudian, setelah klien kami ngecek di situ ada saldo yang semula ada dalam rekening prioritas, itu berkurang sampai dengan Rp 1,4 miliar," tambahnya.

Pada Rabu (25/5/2023) sekitar pukul 21.00 WIB terdapat notifikasi dari email yang memberitahukan bahwa terdapat transfer dana dari dua nomor rekening bank plat merah milik korban, ke tiga nomor rekening tak dikenal.

Selain itu, ada juga transaksi aneh tak dikenal via m-Banking layanan perbankan, lalu beberapa transfer dana ke QRIS, dan beberapa dana ke pulsa ke sebuah nomor ponsel tak dikenal.

Jika ditotal, jumlah transaksi yang tidak lakukan dari rekening korban mencapai angka sebesar Rp 1,4 miliar.

Terkurasnya uang kliennya itu, melalui belasan kali transaksi sejak pukul 22.00 WIB, hingga 03.00 WIB, yang tak diketahui oleh pihak korban.

Saat korban memeriksa jumlah total tabungannya. Ternyata, hanya bersisa sekitar dua juta rupiah.

"Keluarnya uang itu melalui satu m-Banking, itu transfer pindah ke rekening bank lain. Kemudian ada yang uang digital. Ada juga yang melalui top up, pulsa senilai 40 juta. Dari jam 22.00 malam sampai jam 03.00 WIB, total ada belasan transaksi. Sudah, keesokan paginya sudah diblokir tapi sudah terkuras, tersisa cuma Rp 2 jutaan," ungkap Hilmy.

Baca juga: Tangis Guru Honorer Tak Lolos PPPK Padahal Nilainya Tinggi, Nelangsa Ngajar 13 Tahun, BKPSDM: Aturan

Berdasarkan keterangan dari korban, meskipun terdapat transaksi dengan nominal besar hingga miliaran rupiah, ternyata pihak bank tidak memberikan pemberitahuan kepada kliennya.

"Anehnya, klien kami ini tidak pernah mengunduh atau men-download aplikasi m-banking. Ketika di cek mutasi rekening, beralihnya dari m-banking. Siapa yang menginstal ini," lanjutnya.

"Padahal, kalau mengaktifkan mobile banking itu harus konfirmasi double check juga, tapi di pihak bank belum seperti itu," jelasnya.

Bahkan saat memeriksa detail nomor kontak dalam aplikasi perbankan, ternyata menggunakan nomor ponsel lain yang tak dikenali oleh korban.

"Beda. Jadi si pelaku membuat nomor akun mobile banking sendiri, yang lain daripada milik klien kami. Tapi setelah memiliki akses ke rekeningnya (korban)," tambahnya.

Hilmy mengaku, pihaknya telah melapor ke pihak bank dan kepolisian.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved